mencoba saja

Sunday, February 28, 2010

Februari (chapter_5 : Gerimis)




Sejarah adalah seni yg berharga, hanya bisa dinikmati dan tak dapat diapa-apakan--


Sejak saat itu Pria selalu bimbang, Wanita sering kali berkunjung dalam penantiannya...

Entah kenapa ko' malah saya yg selalu mengharap kehadirannya.

SMS wangi yg bejibun atau ringtone akustik full house yg mendesir-desirkan hasrat yg membuat jantung saya serasa retak itu.

Kesimpulannya saya sudah terjebak dalam pesonanya. Layaknya pagi yg rindu kepengen dihangatkan mentarinya lagi, hehhe...

Bagi saya dalam dirinya komplit-plit apa yg dibutuhkan semua Pria.

Darinya saya mendapatkan sebuah perhatian, pengertian, penerimaan, penghargaan, dorongan, semangat atau penguatan yg belum pernah saya dapati sebelumnya, dan hal ini pula yg menjadikan saya serasa utuh bahkan disempurnakan sebagai seorang Pria.

Terkadang saya suka tersenyum sendirian, entah apa yg ia dapati dari saya...hehehe mungkin tak ada...

Hingga akhirnya saya pun rela untuk selalu menunggunya ditiap senja bergerimis... hanya untuk nada ringtone yg sengak itu.

Pernah suatu hari di siang yg dingin menusuk, saat hujan bermendung. Wanita mengungkapkan penghargaan atau entah kerinduannya terhadap Pria?

Dan pastinya selalu dengan kalimat penuh kerisauan... yang mampu menitikkan gerimis di musim kemarau batin saya.

"Seandainya dia dapat sepertimu pasti aku kan bahagia" suara ngelayut Wanita terdengar dari seberang sana.

Tubuh Pria oleng tiba-tiba, "walahh ngawur sampeyan hehe...eh, hati-hati dengan pujiannya ya ! terakhir kali aku ge'er makan orang lo !"

ia pun tergelak dari seberang sana...


To be continued

No comments:

Post a Comment