mencoba saja

Sunday, February 28, 2010

Februari (chapter_4 : SMS)




Hanya malam yg mengerti tentang kesunyian... bukan wanita namanya jika tak memberi kerisauan--


Mentari sudah naik segalah. Selepas bekerja keras sebagai kuli di sebuah instansi. Belum kering cucuran peluh di tubuhku. Berniat hendak beranjak mandi. Tiba-tiba telepon selulerku memekik bunyi. Siemens A70 berlatar dasar jingga dengan layarnya yg buram menampilkan pesan singkat tanpa identitas, kecuali beberapa digit nomor yg tak dikenal.

Jantung ku pun mulai memainkan irama bersicepatnya. Nomor siapa? Kawan lama? Atau kah nomor kunjungan para sindikat pemerasan bermodus pesan singkat? Entah?

Atau mungkin juga seorang teman lama yg memendam rindu? hehhe kali?



+628524843XXXX
"HAI... PRIA???"


+628524946XXXX
"YA BENAR, DGN SYP?"


+628524843XXXX
"MASA LUPA? WANITA... MF AQ GNGGU YA ?"


+628524946XXXX
"OH TIDAK... TDK SAMA SKALI, ADA APA, KOK TIBA2 HEHE ?"


+628524843XXXX
"^_^ BOLHKH QT BICARA SESAAT?"


+628524946XXXX
"OH TENTU, KALAUPUN ITU KPRLUANMU,"


+628524843XXXX
"EMM..MAUKH KAU MNDGAR CERITAKU...?"


+628524946XXXX
"TENTU SAJA, DGN SNANG HATI JIKA KAU MAU BERBAGI,"


Yaa... Kala itu wanita cerita panjang lebar. Dari mulai kerisauannya, kebahagiaannya, atau hal remeh temeh lainnya. Mirip cerita roman-roman dalam lakon pewayangan... halahh.

Dan saat itu pula Pria hanya jadi pendengar manis, yang ikut larut terseret dalam arus kerisauan seorang wanita...

to be continued

No comments:

Post a Comment