mencoba saja

Wednesday, March 15, 2006

Pemenang Lomba Nulis Puisi

Tim Juri Lomba Nulis Puisi telah menentukan sebagai pemenang adalah sdr M. Mulash MR, hadiah sebesar Satu Juta Rp sudah ditransfer ke Bank Rekening dari sdr Mulash
Biography dan puisi yang terpilih dari sdr M. Mulash bisa dibaca di bawah ini:

M. MUHLASH MR, belajar menulis secara otodidaks dan mulai serius menulis cerpen, puisi dan esai semenjak tahun 2001. Beberapa karyanya telah tersebar di beberapa media. Diantaranya cerpen Berjuta Tangisan dan Partai Dlosor Memenangkan Pemilu dimuat harian sore Surabaya News, kemudian resensi cerpen yang berjudul Belajar Mencintai dari Cinta yang Hilang (dari buku kumpulan cerpen Cinta yang Hilang, Achmad Munif) dimuat di harian pagi Surya. Dengan latar belakang budaya jawanya, sempat menulis cerita pendek berbahasa Jawa (cerkak) yang berjudul Ing Ngendhi Desaku? dimuat oleh majalah mingguan berbahasa Jawa Jayabaya. Begitu pula beberapa tulisannya sempat nongol di www.penulislepas.com.

Kemudian, puisinya yang berjudul Lelaki di Malam Sya�ban dan Hidup ikut nyumbang dalam buku Antologi Penyair 2004 Jawa Timur (Festival Seni Surabaya 2004). Kumpulan puisinya yang tak sempat dipublikasikan oleh media massa, dipublikasikan dan disebarkan sendiri dalam buku antologi puisi pribadi: Di Sini (Pustaka-MUH, Januari 2004, edisi pertama), Ini Tinta Ini Cinta (Pustaka-MUH, Mei 2005, edisi revisi) kemudian mengalami perubahan format dan koreksi isi dengan judul yang sama, Ini Tinta Ini Cinta (Pustaka-MUH, September 2005). Penulis kini bekerja sebagai staf Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya, selain juga menimba ilmu di Fakultas Sastra Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Alamat e-mail: em_er07@yahoo.com

ARTI HADIRMU
M. Muhlash MR

sungguh aku tak mampu
menolak bayang-bayang dirimu
dari jiwaku

tersibak dari hati tentang kejujuran
yang larut dalam ego
dan angkuh untuk berkata
walaupun sejenak

saat kau aku mengharap
bersama gelayut jiwa terpasung
pada rasa yang kian hanyut
dan akut

aku tercabik di emosi
akan mimpi-mimpi dan arti-arti
tentang rasa dan asa
akan hadirmu di sisi

bersama mimpi-mimpi
di malam yang kian pagi
dirimu terus menyapa diri
walau dalam igau mimpi

aku pun terbangun
dan mengucap: “aku cinta kau, kasih.”

Read More...

Tuesday, February 28, 2006

Mamaku Sayang oleh Marley Goeltom


Mamaku Sayang

mama,
sosokmu renta dan keriput
kian membungkuk
namun tetap kuat dan tegar

mama,
engkau tak kenal letih lelah
selalu sambut matahari pagi
dengan kerja nafkahi anak-anakmu
tak luput menunggu hingga terbenam
tuk akhiri perjuangan hidup
hari demi hari...

mama,
tak kenal meminta
selalu memberi tanpa batas dan pamrih
doamu tak putus sebut semua anakmu

mama,
di hari Kasih Sayang ini
ijinkan aku anakmu
mencium keningmu sebentar saja
"aku sangat sayang mama"
"terima kasih atas semuanya Ma.."

Read More...

Bunga Hati oleh Marley Goeltom


Bunga Hati

pinta hati jejakkan langkah
berhenti di hamparan padang indah;
tercium aroma semerbak kuncup bunga
ranum, merona dan tak lama kan merekah

hati riang hampiri bunga itu
ia indah, berseri dan penuh pesona
kucoba petik sari jiwanya
iapun lalu memancarkan cahayanya
saat kuselipkan di lubuk hati;
dan tak lama si bunga hati dirundung kasmaran

si bunga hati pun tertambat di pelabuhan asmara
berlabuh seberangi pulau-pulau jiwa
arungi desiran-desiran ombak cinta membara
singgah di dermaga kasih seia-sekata
terbalut oleh perasaan sayang dan mesra

Bungaku, ingin kupeluk engkau maduku
tak sedetikpun engkau kubiarkan layu
takkan kubiarkan kesediahan meliputimu
engkaulah bunga yang tumbuh sedari dulu
yang berhasil kutemukan di antara pengagummu

di hari Kasih ini, engkaulah pasangan jiwaku
Anugerah pemberian dari Sang Maha Kasih
terima kasih ya Tuhan,
Engkau telah memadukan dua hati ini
untuk menikmati rasa kasih
biarlah kemesraaan ini Engkau tuntun
hingga kami kan bersatu

Read More...

Monday, February 27, 2006

BENTENG BUNDA oleh Sri Lestari Narwi


BENTENG BUNDA

Menengadah hampa dibelenggu sunyi
Tuk mengemis setetes cinta ilahi
Aku adalah malam nan sepi menggigil
Tirai hati tertutup duka tak bertepi
Akukan setia menghiba padanya
Illahi sang maha lautan kasih

Seandainya kau beri aku sejuta airmata
Kan kutumpahkan semua tampa sisa
Karena aku takkan memohon lebih
Karena kutahu setitik cintamukan membekukan dunia
Bundaku adalah mahkota fana nan tersisa

Cinta illahi tertitip dalam jiwa bunda
Pahlawan perkasa walau kaki kurusnya mengeriput
Walau wajah keringnya tak pernah terirami
Namun senyumnya tak pernah kikir
Sayangnya tak akan palsu

Akan kugadai dengan samudera emas
Niscaya seinci tak kan lunas
Amanat cinta illahi tak kan mati
Aku adalah mimpi-mimpi bunda

Read More...

MENGGAPAI SENJA oleh Sri Lestari Narwi


MENGGAPAI SENJA

Ia terbangun, ketika ibu tua itu ada disana
Membuka periuk nasi, menyuap sibuah hati dalam sisa air mata
Renta dan sakit dari wajah tua tertindas
Gurat wajah itu pucat namun kasat

Ia tertidur lagi, saat bayi itu kembali merintih
Tangan keriput itu membelai dalam getar duka berkesesapan
Namun tak jua sisakit pergi
Ia terbangun dini hari, bagai pengecut jadi saksi

Cuma jadi saksi? Bisik demi gengsi nurani budak profesi
Bangsalnya menghela sikecil sakit tampa harta
Pelayan hidupnya mendera situa tampa harga
Graha asa hidup adalah kuburan bagi sipapa

Ia terbangun kambali esok hari, dan hanya jadi saksi
Sibayi nelangsa telah menggelupur sakit dan kedinginan
Siwanita tua telah berlalu dalam pilu kesendirian….

Read More...

AKU KALIAN DAN PERADABAN oleh Sri Lestari Narwi


AKU KALIAN DAN PERADABAN

Kalian adalah aku, dikala kalian menangis
Wajah pucat itu! Cermin derita tiada henti
Duniaku yang palsu, tak kuasa menyisihkan peluh pekatmu

Aku adalah kalian, disaat aku riang
Walau buram asa, engkau setiap hari
Kaki kaki tak berdosa berlari tiada pernah mengerti

Disana ditepi gangga, anak-anak tabah untuk lapar
Disini anak-anak musi tunggu giliran mati
Afrika nan menghitam karena lapar, adalah peradaban
Maut dan kematian anak-anak Balkan adalah peradaban
Aku, kalian dan peradaban adalah peradaban itu sendiri.

Peradaban jalang memaksa kita menjadi absurd
Kesabaran telah menggelupur jadi debu
Sedih,tertatih, tertunduk lasu dan mati

Aku dan dunia kau adalah kekenyangan
Kalian dan peradaban gelap adalah kematian

Read More...

Sunday, February 26, 2006

ARTI HADIRMU oleh M. Muhlash MR


ARTI HADIRMU

sungguh aku tak mampu
menolak bayang-bayang dirimu
dari jiwaku

tersibak dari hati tentang kejujuran
yang larut dalam ego
dan angkuh untuk berkata
walaupun sejenak

saat kau aku mengharap
bersama gelayut jiwa terpasung
pada rasa yang kian hanyut
dan akut

aku tercabik di emosi
akan mimpi-mimpi dan arti-arti
tentang rasa dan asa
akan hadirmu di sisi

bersama mimpi-mimpi
di malam yang kian pagi
dirimu terus menyapa diri
walau dalam igau mimpi

aku pun terbangun
dan mengucap: �aku cinta kau, kasih.�

Read More...

SEMEDI CINTA oleh M. Muhlash MR


SEMEDI CINTA

aku bertapa dari prasangka
aku bertapa dari angkara
aku bertapa dari murka
aku bertapa dari dusta
aku bertapa dari durhaka

tuk menyambut sang kekasih
Cinta.

Read More...

KASIH oleh M. Muhlash MR


KASIH
bertebar bunga
menguap ke angkasa
mengalir ke samudra

bertebar bunga
senyum mengawini muka
salam merangkuli sapa

bertebar bunga
kawan hadir ke alam raya
lawan singkir ke alam baka

bertebar bunga
menghiasi surga

Read More...

Friday, February 17, 2006

Rahasia Cinta oleh Salahuddien Gz


Kata-kata cintaku melayang ke langit, menari-nari, mendengung-dengung
menyebut namaku setelah melihat Allah di sana;
kata-kata itu mencari-cari takdirnya.
Ketika telah suci seperti cahaya,
Allah pun segera tahu
bahwa kata-kata cintaku
adalah kata-kataNya pula.

Oleh kehendakNya,
kata-kata cintaku menjelma seorang bidadari
yang sejak semula terus merinduiku;
sebagian rindunya tumpah sebagai hujan
yang sepertinya ingin menyampaikan padaku
rahasia kesetiaan.
Ia sendiri ingin turun dan hidup denganku bersama;
tapi ketika dilihatnya
lalu-lintas dunia terlalu ramai dan memusingkannya,
segera ia membatalkan niatnya.

Ia sempat meninggalkan pesan
bahwa aku masih bisa menjumpainya
pada sepertiga malam terakhir
saat tubuhku istirah dan jiwaku
digiring ke padang ruh yang bergairah.
Dalam tidur beberapa kali aku bertemu dengannya;
tapi saat terbangun, aku sulit menceritakannya.
Kemahaindahan susah sekali dipikirkan.
Saat kau pergi dan di dini hari
kuterbangkan padamu kata-kata cinta,
mungkin kau akan terbuai oleh semacam kenikmatan
yang tak kau tahu dari mana asalnya;
seperti ada lindap cahaya melintas,
tapi tak bisa penuh kau mengenalinya.

Dunia, bertukar ingat dengan lupa.

O, kawan, sepatumu, lepaskan;
kitabmu, katupkan; rahasia cinta ada di sini.
Akan gemetar dan berkeringat engkau
saat rahasia cinta menyerapkan dirinya padamu,
meski udara sangat dingin dan berangin.
Ia mengungkapkan diri melalui suara-suara hening
yang meraya, yang membuat rindumu selalu baru.

Jadilah dan belajarlah kembali
menjadi senakal kanak-kanak pada hari-hari pertama,
yang belum bisa membeda, hanya bermain penuh penasaran.
O, mungkinkah kau bisa mencintai sepenuh hati,
sementara hati itu milik Si Pemilik Cinta?

Read More...

Tuesday, February 14, 2006

Ikhlas oleh Adinda Hafizah


embun yang kau berikan tak lagi bernyanyi,
matahari terdiam sebab malam bersembunyi di kelam,
apalagi yang harus kita lakukan?

mungkinkah kunang-kunang menyinari kelam
sedang bulan tidur bersama bintang.

"kuberikan pelangi beserta mawar merah
supaya hidupmu penuh warna" katamu padaku

Ah! untuk apa pelangi dan mawar kau berikan,
sedangkan jarak tak pernah lesap di antara kita,
benang merah terdampar di pulau sepi.

"bukankah cinta tidak memandang jarak,
embun dan matahari akan kembali,
bulan dan bintang akan terjaga,
dan kunang-kunang selalu mampu menembus kelam,
kita hanya butuh keikhlasan untuk melangkah"

betulkah semudah itu?

entahlah....

Read More...

Saturday, February 11, 2006

kelabu di jalan oerip soemohardjoe oleh Arum Fatimah


kelabu di jalan oerip soemohardjoe

tundukkanlah bening kalbumu
perisai ledakan nafsu memuncak
dalam kekhidmatan purnama raya
bisikanlah mantra-mantra khusyuk
digagahi malam
pasung kebutaan mata
hingga kau lihat
apa-apa yang disebabkan pikirmu
dengan hati
jadilah utusan kalbu
segera langsir dari ranjang
ketika terkuak mimpi
dermakanlah putik-putik cintamu
agar tak terjerumus dalam kubangan sunyi
lalu biarkan mereka menghempaskan
suara yang lama tersimpan
dalam kotak beku
karena buncahnya
karena geramnya ketidakadilan
dari titisan kesewenang-wenangan
hidupkanlah dengan sebagian nafas
dan biarkan mereka
meraup recehan canda tawa
di pinggir lukisan jalan malam

Yogyakarta,

Read More...

Insan Terindah oleh Alfonsus Marantino


"insan terindah"

tertegun jiwaku
melihat kemegahan
tulus cintamu
insan terindah nan tak bercela
sahaja penuh kasih tercipta

tawa penuh canda
berikan kesejukan
hari-hariku
betapa damai relung jiwaku
saat sapa sayangmu memeluku

insan terindah itulah dirimu
pudarkan segala gundah
warnai hasrat hatiku
penuh syukurku kan hadirnya dirimu
bahagia jiwaku bersamamu

insan terindah terangi hidupku
memandu jalan hidup
dengan bijaksanamu
cukup sudahlah pencarian hatiku
karna dirimulah jawaban

Read More...

Pada Dua Cangkir Kopi oleh Indrian Koto


Pada Dua Cangkir Kopi

pada dua cangkir kopi
kita membagi kisah
tentang waktu yang tanggal
dari tangkainya

ini masih sore,
dua cangkir kita masih
menyisakan asap
membentang kemudian yang kita namakan
;esok

sungguh-sungguhkan besok itu waktu yang lain?
jika kemarin dan kemarin yang lain
tak membuat kita beranjak
dan gelas kopi masih saja menggeletak
masih saja kita duduk di tempat yang sama memandang
matahari yang sama, matahari yang sama; waktu yang sama
seperti waktu-waktu yang lian
mengucur ke dalam gelas kopi
orang-orang membagi kisah denga kental
dan pahit yang sama
lalu tertawa, entah tubuhnya sendiri

kita tak bisa menebak
cangkir kopi ini, sendok piring
ia yang barangkali sempat kita sapa
dulu – jika memang kemarin itu ada

pada dua cangkir kopi
kita menawar-nawar kisah
yang tak sempat singgah

lalu apa yang kita baca di cangkir kopi
selain menerka nasib sendiri?

/rumahlebah, 2005-2006

Read More...

Kau yang Bergelombang oleh Indrian Koto


Kau yang Bergelombang

biar kurenangi tubuhmu
laut bergelombang itu
selat, muara, sungai, kali, parit dan got-got
di sepanjang alur jasadmu

kenanglah aku sebagai penjiarah
tanpa taburan kembang pada tubuhmu
yang air melulu

bersamamu
ingin kutulis banyak sajak
mengekalkan ritus perjumpaan
meski selalu ada yang gugur perempuan
dan aku tak perlu mengukir nama
di nisan tubuhmu

hentikan igaumu tentanmg malam tanpa bulan itu
ia akan lebur sendiri dibasuh
hujan yang merembas dari dasarmu
yang bergelombang itu

pada malam yang menelanmu
aku ingin menulis sajak tentang gelombang
dan kecipak ikan di arus lautmu
yang bergaram
dan aku adalah awan yang menelan dukamu
sampai kering seperti september

sepertinya aku tak perlu menuliskan
apa apa pada makammu kelak
jika sempat kuziarahi lagi

/yogya, 2006

Read More...

Aku Ingin Menyelamimu oleh Indrian Koto


Aku Ingin Menyelamimu

Kalau boleh, aku ingin menyelami bola matamu
yang menyimpan lubuk terdalam.
Di sana, pada segenap masa lalu itu
aku ingin menyemai buahnya

Kalau boleh, aku ingin menyelami sekali lagi
lalu sekali lagi di waktu yang berbeda.
Tidak ada yang sungguh usai pada sebuah kisah
seperti juga tak ada yang beda suka dan luka

Diam-diam kau ciptakan cahaya
ditubuhmu yang dilelapkan embun
sampai matahari lupa.
Telah kuciptakan sebuah sampan
untuk berlabuh pada tubuhmu
dari rusukku

Kalau boleh…

Read More...

Thursday, February 9, 2006

Kasih oleh Leo Nuraribowo


Selalu dengan doa
yang dibisikkan di telinga ini
Selalu dengan kasih
yang takkan terbalas sampai kapan pun
Selalu dengan senyum
'Tuk jalani hari yang kian perih
Selalu dengan kata indah
'Tuk kuatkan hati yang kian rapuh

Semua tentangmu....
Selalu membuatku kian rindu
Pada hal lalu untuk menatap hari baru
Terimakasih untuk segala Cinta
Kau telah menjagaku.....
Thengkyu.... Thengkyu... Thengkyu...

Read More...

dear honey ~sweet,sugar,babe~ of my life oleh Nurdana


dear honey ~sweet,sugar,babe~ of my life

hari ini begitu indah,
nuansa pastel menghiasi langit
saat bulan merah jambu menerangi malam.
hadiranmu dlm hidupku ini memberi arti khusus,
spt saat ini.
mana kala jutaan bintang gemerlapan dilangit
tak sebanding kilaunya dng dirimu,
bahkan sinarmu mampu menerangi setiap hati yg kasmaran,
yg seakan tak kuasa menahan semua rasa cinta yg ada.

tapi kasihku mampu menampung kilau cintamu
untuk kutempatkan dlm hatiku.
honey... namamu berarti madu,
tapi manisnya cintamu melebih itu semua.
aku bagai lebah yg tak henti-hentinya mereguk manismu.
sudikah kiranya kau menjadi ratu dlm hatiku?
membangun kasih-sayang dgn manisnya madu cintamu!
untuk sekarang,
selamanya hingga wkt memisahkan kita berdua.

honey...please be my valentine?
coz' i'm the right man for your heart
& let to night be the night!
when everythings feel so right in our life!
~sweet luv my valentine~

Read More...

Met Valentine .... oleh Nurmaya Dewi Dewi


Kasih....
Kau datang membawa keindahan yang tiada tara
Kau menyirami hari-hari ku penuh dengan kebahagian
Tawa dan candamu selalu menyertaiku
Kau membawa inspirasi dan semangat baru

Kasih.....
Aku ingin kebahagian ini tidak akan berakhir
Aku ingin kau yang terakhir bagiku
Ini kah jawaban dari semua doa-doaku
Sehingga Tuhan memberikanmu untuk ku

Kasih....
Buatku kau adalah segalanya
Buatku kau adalah bagian diriku yg hilang
Tuhan terima kasih atas karuniamu
Engkau telah menyatukan dua hati yang berbeda
Dibawah Ridho-Mu aku akan menjaganya

Read More...

KASIH oleh Norshyzila Mustafa


KASIH

Kasih,
Kau nadiku,
Tarianmu gemalai membelai,
Merdumu alunan melambai,
Belaianmu lembut mengkhayalkan,

Kasih,
Kau cahaya itu,
Menerangi sudut gelapku,
Mengiringi laluan kesakitanku,

Kasih,
Lenaku ada dirimu,
Sadarku ada cintamu,
Langkahku ada kasih sayangmu,

Kasih,
Terima kasih,
Atas seteguk cinta,
Serta sekepal sayang,
Cukup mengenyangkan hati dan perasaan,

Kasih,
Akanku tatang nikmat ini,
Untuk kau dan aku,
Bersemi,
Hingga ke akhir hayatku ini.

Read More...

Wednesday, February 8, 2006

Penemuan oleh Fery Apriadi


Penemuan

Ketika hati terbelenggu...
Ketika jantung tak berdetak...
Ketika mulut tak bisa bicara...
Ketika tangan tak bisa mengepal lagi..
Ketika kaki tak bisa berjalan...
Saat itu dengan bangga aku akan berfikir kau adalah sesuatu yang berharga
bagiku dan akan ku jaga selalu....

Read More...

Bundaku Taman Sunyi oleh SULFIZA ARISKA


Bundaku Taman Sunyi

bagi Bunda dan semua yang kelak menjadi Bunda

Adalah cinta yang dikabarkan bunga-bunga musim semi
pada badai laut berkobar
mematikan amarah daun-daun tembaga
ujung kemarau
yang tumbuh di ladang petang
(aku salah seorang bunga itu)

"Bayu...bukalah jendela langit."
(ini pesan Bunda)
Aku tak tahu zat yang bernama langit
Maka Bunda meminta kepingan-kepingan sunyi
Membawaku ke muara petang; sebuah senja yang agung
(sejak ini aku tak melihat Bunda lagi)

Aku mulai meramu ranting-ranting dan menggesek petir
Membangun api dalam kerontang
Tapi, apiku api kedamaian
hujan pada karang kersik
celah dari beribu kubah terkunci
darah untuk kerakap
angin bagi padang jagung yang menyemaikan pipih-pipih sari ke putik
Aku melihat dan bersahabat dengan kematian dan kehidupan
Untuk kemudian aku mengerti; sudah kubuka pintu langit
Aku adalah langit itu sendiri

Empat musim di masa depan
Aku tak lagi mencium tanda-tanda Bunda
Seruling gembala menghilang,
desau ilalang rebah,
riak sungai musnah,
lenguh kerbau terbang
Tak ada bekas
Maka, pada hening danau pagi
kupinjam sebuah judul cerita untuk mengenang Bunda;
Taman Sunyi

Bundaku Taman Sunyi:
Negeri semua rahasia
Rumah segala semi
Dunia semesta cinta
Malaikat yang menghidupkan matahari

Read More...

Kasih oleh Lely Hutagalung


Kasih
Di kala pikiran mulai berkecamuk
Hati bimbang dan ragu
Entah jalan mana yang harus ditempuh
Mencoba semua cara untuk merasakan
Selalu mencoba dan mencari
Walau arah tak tentu tujuan
Meniti dan merenda hari
Berharap akan ada secercah harapan
Yang datang kediri.

Kutatap hari - hari
Masihkah ada harapan
Kala kutemui sesosok yang tak pernah kumengerti
Datang memberi kesejukan
Dikala kehampaan hati kurasakan
"Kasih " memberikan kesejukan
membimbingku kepada terang
membangunkanku dari tidur panjangku
memberikan kelegaan bagi jiwaku
memberikan harapan yang lama kuimpikan
kasih satu kata yang melegakan jiwaku yang lapar akan kasih sayang
satu bahasa yang selalu dimengerti dan dinanti
walau tak pernah terlukiskan dengan kata
hanya bisa di rasakan
oleh setiap hati dan jiwa yang haus.

Read More...

Sunday, February 5, 2006

CintaNya cahaya yang selalu menerangi oleh Hartono Beny Hidayat


CintaNya cahaya yang selalu menerangi

Hati yang tercerahkan oleh cahaya Cinta, lebih
berharga daripada semua kilau permata di dunia.

Tak ada penyembuh yang lebih baik daripada kehadiran
orang yang dikasihi bila seorang pecinta sakit . Dan
Tak seorang pun dapat mempercayai suatu perlindungan,
betapa pun besarnya, kecuali perlindungan yang
diberikan oleh Cinta.

Semua ‘kekuatan ajaib” -ada dan tercipta karena
dorongan Cinta.
Betapa seorang induk ayam akan bertarung mati-matian
dengan musang demi mempertahankan kelangsungan hidup
anaknya.
Betapa ruang waktupun takluk dalam genggaman cinta,
pernahkah kau rasakan ketika kekasih berada disisi?.
Satu hari berpisah dalam Cinta sama dengan seribu
tahun, dan seribu tahun bersama Kekasih terasa hanya
sehari. Perjalanan ribuan kaki terasa hanya beberapa
kaki, dan beberapa kaki terasa ribuan kaki tanpa
kehadiran-Nya..

Dalam kesadaran Cinta. bentuk Cinta yang paling hakiki
adalah Cinta kepada-Nya sebagai bentuk total
penyerahan diri terhadap Sang Penggenggam Hidup,
sedang cinta pada insan dan alam semesta menciptakan
keadaan surgawi- apabila berlandaskan Cinta ; menjadi
kabut duniawi bila menjelma hasrat nafsu.

Aku tak pernah tahu seberapa kerasnya hati ini, apakah
sekeras baja?….bila ya,maka aku akan mengharap api
cinta melelehkannya hingga ku dapat membentuk dan
menjadikannya kembali dingin. Bila hatiku selembut
lilin yang mudah meleleh ketika tersentuh api maka
kuyakin dengan sumbu yang ideal,maka kudapat
mempertahankan nyalanya hingga habis terbakar……Ataukah
hatiku seperti kertas? Menyala dengan cepat lalu
menjadi asap sekejap.

Dalam keheningan ini, kuingin kau tahu bahwa Cinta-Nya
pada kita laksana bara api yang saling terkait , yang
terangnya adalah cahaya atas cahaya. Bila api cinta
ini menyala, maka Sang Terkasih akan menerangi jalan
dan kegelapanpun lenyap.
Mungkinkah kita dapat mempertahankan api cinta kita,
untuk tetap menyatu dalam cahaya keterpisahan-Nya?….

Kala jiwa terbangun dalam keterjagaan malam, Pernahkah
jiwa bertanya : “Mengapa tiba-tiba hati ini selembut
kapas?!”,….”Sihir macam apakah yang melemahkan
kemudaan dari bahu dan mematahkannya hingga hancur
berkeping-keping?!”…

Tolaklah kenyataan ini, maka retaklah cermin itu,
bukankah merupakan kesia-siaan belaka, seumpama wajah
rupawan berkaca pada cermin yang retak ?. Dan Bagiku
jiwa yg resah…. dapatkah jiwa memandang diri sebelum
memandang orang lain?!…..dan dapatkah kau bangkit dari
kematianmu sebelum kau menuju pada kematian yang
sesungguhnya?!”…...

Rahasia setiap pencapaian dalam setiap agama dan
mistisme adalah Cinta. Konon tanpa Cinta sang pencari
akan menghabiskan waktu bertahun-tahun dalam jalur
ini, dan akan selalu gagal untuk memusatkan pikiran
mereka pada satu kesadaran.

Laksana “mata ketiga”, pesan telepati yg disampaikan
kepada kekasih menghadirkan bunga-bunga Imajinasi,
pikiran, mimpi dan visi seorang pecinta, semuanya
mengungkapkan segala sesuatu tentang Dia yang
dicintainya.

Tetapi cinta memaksa pecinta, menahan visi tentang
kekasihnya di depan pandangan-Nya yang tertutup oleh
pandangannya. Cintanya sendiri adalah Cermin pemantul
bagi bayang yg bercerita tentang diri, ,orang lain
serta lingkungan yang dikasihinya.

Dan aku menyadari tiada daya yang lebih besar daripada
Cinta. Semua kekuatan muncul ketika cinta bangkit di
dalam hati.
Andai mereka tahu bahwa rahasia semua itu berada di
dalam Cinta!

Read More...

Kegilaan cinta oleh Hartono Beny Hidayat


Duhai kekasih,
Disaat seorang pemuda dilanda cinta,
Hal gila apapun
pasti dilakukannya demi Sang tercinta,

Tembok yang tinggi sekalipun kan dipanjatnya, laut nan
luaspun kan diarunginya,

Onak-duri itu dapat dengan mudah diatasinya, lain
halnya bila bunga yang ia cintai dipagari -
dinding-dinding kemuliaan dan kehormatan,

Ia akan mati dibalik tembok itu dengan menggenggam
sebuah keyakinan kuat dalam hatinya,

Dalam kematiannya- ia menyakini bahwa; kelopak bunga
yang ia lempar dari balik tembok itu,
sekalipun bunga-bunga itu tak ada yang memungutnya ,
suatu saat layunya akan menjadi benih harapan, serta
obat kerinduan bagi sang terkasih,

Bunga-bunga harapan yang kelak menjadi pelipurnya
dikala sedih,
menjadi teman sejatinya dikala hampa.

Read More...