mencoba saja

Sunday, January 31, 2010

formspring.me

Kira-kira baik enggak Bang, membacakan 100 Soneta Cinta Neruda buat balita?

kalau balitanya sudah bisa baca, mendingan dia suruh baca sendiri aja....

Anda mau beli? Saya jual.......

Read More...

formspring.me

Saya prnh hdr dlm sbh Musikalisasi & Dramatisasi Puisi di sebuah SMU. Lalu berpikir seandainya karya sastra yang disbt sbg "sastrawangi" itu dibacakan disini, didepan wajah-wajah polos itu tentu sangat tidak layak. Bagaimana menurut Anda?

Saya tak tahu apa itu sastra wangi. Pasti tak semua karya sastra baik atau layak untuk semua kalangan. Mobil juga begitu kan? Anak sebelum umur 17 tahun belum boleh nyetir di jalan umum, belum boleh bikin SIM. Meski banyak juga yang mencuri-curi, kan? Membacakan apa yang belum layak untuk mereka beramai-ramai sama saja dengan mengajak mereka konvoi kebut-kebutan di jalanan, kan?

Anda mau beli? Saya jual.......

Read More...

formspring.me

Bang, pernah terpikirkan menjadikan salah satu sajak Abang sebagai sebuah cerita fiksi utuh (bukan fiksi mini)? Minimal menjadi sebuah cerpen? Atau Abang sudah pernah membuatnya?

Saya berpikir macam-macam tentang sajak saya. Pernah saya ingin jadikan komik. Pernah ingin saya jadikan lukisan. Jadi cerita. Jadi novel. Jadi desain kaos. Jadi macam-macam.

Anda mau beli? Saya jual.......

Read More...

poem

Lempuyangan, November 2008

semua akan berlalu, yang tersisa cuma kenangan
tapi apa itu kenangan?
getar tangan dalam tangan
getar mata dalam mata
jadi sepi yang bergaung
di stasiun tua ini
dan kereta rongsokan
yang akan membawaku pergi

jam berdentang
malam tinggal bayang
kota tak punya perasaan
bagi perpisahan

biarlah ciumanku di keningmu penghabisan
mengerti bagi air mata yang kita tahan
sebagai kekasih, memang, kita usai sudah
tapi cinta tetap ada
untuk apa
dan siapa saja

Read More...

poem

Lempuyangan, November 2008

semua akan berlalu, yang tersisa cuma kenangan
tapi apa itu kenangan?
getar tangan dalam tangan
getar mata dalam mata
jadi sepi yang bergaung
di stasiun tua ini
dan kereta rongsokan
yang akan membawaku pergi

jam berdentang
malam tinggal bayang
kota tak punya perasaan
bagi perpisahan

biarlah ciumanku di keningmu penghabisan
mengerti bagi air mata yang kita tahan
sebagai kekasih, memang, kita usai sudah
tapi cinta tetap ada
untuk apa
dan siapa saja

Read More...

Saturday, January 30, 2010

Selalu

SELALU engkau tanyakan padaku, "apakah engkau masih mencintai aku?"

Aku sejak dulu bertanya, apakah kata 'masih' memang pantas disandingkan
dengan kata 'Cinta' itu? Aku tak bisa meyakinkan engkau bahwa cinta itu kekal,
tapi maukah engkau seperti aku, yang terbiasa percaya saja pada kata 'selalu'?

*

Selalu engkau tanyakan padaku, "apakah mimpi kita pantas terus diteruskan?"

Aku sejak dulu menjawabmu begini, "sejauh ini sudah kita bersama melangkah,
kita memulai dengan sebuah mimpi, lalu perjalanan dari mimpi ke mimpi. Kita
pasti akan lelah. Kita memang belum sampai. Tapi, lihatlah apa yang telah kita
tempuh: mimpi-mimpi yang mengadakan kita, mimpi-mimpi yang mengitakan kita."




Read More...

Telah

: Gus Dur

TELAH kau tongkatkan langkah yang jauh, jauh yang jauhnya tak tertempuhkan
Telah kau kacamatakan pandang yang jernih, jernih yang lama tak termatakan
Telah kau perdengarkan tawa yang terbang, dari jenaka yang tak terlepaskan
Telah kau kakikan perjalanan tak berbatas, karenanya kami terus terberanikan



Read More...

Friday, January 29, 2010

poem

akhirnya, atas desakan beberapa teman saya yang jauh tapi dekat di hati, saya tampilkan jua puisi: "Lunto Kloof, Cinta Pertama Yang Gagal Kuselamatkan" di blog saya yang keren dan terkasih ini, agar keinginan mereka membacanya, terpenuhi. mudah-mudahan teman saya itu--dan juga pembaca yang lain--membacanya bukan karena terpengaruh puisi ini pernah meraih pemenang utama kedua sayembara menulis puisi cinta yang diadakan oleh tabloid Nyata pada februari 2008, berkompetisi dengan lebih dari 6000 puisi cinta yang lain. bagi saya apalah kemenangan, sedang 'kerja belum selesai'!

nah, teman-teman dan pembaca yang budiman pun yang tidak budiman, selamat membaca puisi di bawah ini karena puisi :)

Lunto Kloof, Cinta Pertama Yang Gagal Kuselamatkan

lalu ia menunjuk stasiun tua yang mati itu, keberangkatan
dan kepulangan yang tak lagi ada, dan sadar, kami pernah lugu
berciuman di sudut sekolah itu.
laila, lesung pipitmu yang bertahan, senja
mengembalikan ingatan kita pada cinta yang remaja, pada bagaimana
gugupnya aku menyentuh jemarimu pertama kali, di bangku taman gluck auf
yang kini tak ada. seperti orang rantai di kota ini, akhirnya semua pergi
menyisakan masa lampau yang hanya bisa dijangkau lewat memori. tetapi
di lembah ini, tubuhmu jadi lubang lubang tambang bekas yang ditinggalkan,
juga cinta pertama yang gagal kuselamatkan.

aku pandangi menara asap itu. ketika aku sentuh,
sungai mengalir dari bahunya.
waktu telah mengubah
bibir kita jadi milik yang lain. milik yang lain, laila.
aku kalungkan cindera mata di lehernya, syal pacar
dari jogja.
matamu gemetar, tanganku bergetar.
lunto kloof, lunto kloof, maafkan aku, laila.
ciuman pertama itu masih membekas
mustahil terhapus lekas

Read More...

poem

akhirnya, atas desakan beberapa teman saya yang jauh tapi dekat di hati, saya tampilkan jua puisi: "Lunto Kloof, Cinta Pertama Yang Gagal Kuselamatkan" di blog saya yang keren dan terkasih ini, agar keinginan mereka membacanya, terpenuhi. mudah-mudahan teman saya itu--dan juga pembaca yang lain--membacanya bukan karena terpengaruh puisi ini pernah meraih pemenang utama kedua sayembara menulis puisi cinta yang diadakan oleh tabloid Nyata pada februari 2008, berkompetisi dengan lebih dari 6000 puisi cinta yang lain. bagi saya apalah kemenangan, sedang 'kerja belum selesai'!

nah, teman-teman dan pembaca yang budiman pun yang tidak budiman, selamat membaca puisi di bawah ini karena puisi :)

Lunto Kloof, Cinta Pertama Yang Gagal Kuselamatkan

lalu ia menunjuk stasiun tua yang mati itu, keberangkatan
dan kepulangan yang tak lagi ada, dan sadar, kami pernah lugu
berciuman di sudut sekolah itu.
laila, lesung pipitmu yang bertahan, senja
mengembalikan ingatan kita pada cinta yang remaja, pada bagaimana
gugupnya aku menyentuh jemarimu pertama kali, di bangku taman gluck auf
yang kini tak ada. seperti orang rantai di kota ini, akhirnya semua pergi
menyisakan masa lampau yang hanya bisa dijangkau lewat memori. tetapi
di lembah ini, tubuhmu jadi lubang lubang tambang bekas yang ditinggalkan,
juga cinta pertama yang gagal kuselamatkan.

aku pandangi menara asap itu. ketika aku sentuh,
sungai mengalir dari bahunya.
waktu telah mengubah
bibir kita jadi milik yang lain. milik yang lain, laila.
aku kalungkan cindera mata di lehernya, syal pacar
dari jogja.
matamu gemetar, tanganku bergetar.
lunto kloof, lunto kloof, maafkan aku, laila.
ciuman pertama itu masih membekas
mustahil terhapus lekas

Read More...

Thursday, January 28, 2010

formspring.me

Ketika menikmati 100 Soneta Cinta Neruda, pernah enggak terpikir oleh Anda, jangan-jangan Soneta itu sesungguhnya bukan untuk istrinya, tetapi untuk "Matilde Urrutia" lain, Neruda pindah ke lain hati?

Tidaaaak. Makanya baca pengantarnya. Kata pertama di soneta pertama di buku sajak itu adalah Matilda Urrutia. Neruda cinta mati pada istrinya itu.

Anda mau beli? Saya jual.......

Read More...

formspring.me

Dalam lomba puisi, biasanya aspek apa sajakah yang dinilai? Ciri puisi yg bagaimana yg biasanya tembus jadi juara?

Lomba yang tematis, tentu yang pertama dinilai adalah temanya. Kalau lomba dengan tema ayam tapi engkau menulis tentang sapi, tentu sajakmu langsung dibuang panitia dan juri. Lalu, sajak yang jadi juara adalah sajak yang terbaik di antara semua sajak yang ikut. Ukurannya? Ya, ukuran-ukuran sajak.

Anda mau beli? Saya jual.......

Read More...

formspring.me

Tipografi atau bentuk puisi apakah selalu berbait? Dan harus 4 baris?

Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaak! Anda formalis sekali. Auden pernah bilang, meulis sajak bebas seperti main tenis tanpa net. Ah, Auden, siapa yang sedang main tenis? Kita kan sedang main timpuk-timpukan batu? Tak ada aturan. Bebas saja! Awas kepalamu kena lempar!

Anda mau beli? Saya jual.......

Read More...

formspring.me

korri layung rampan menjadi editor karya beberapa penyair di Balikpapan, pernah terlintas untuk melakukan hal yang sama untuk tanah kelahiran anda?

Pengalaman pertama saya menjadi editor buku puisi adalah ketika saya mengedit buku puisi M Aan Mansyur "Aku Ingin Pindah Rumah". Ini pengalaman seru. Saya suka konsep buku itu, dan tampaknya Aan juga suka. Saya bermimpi menjadi editor beberapa antologi: 1. Antologi Besar Puisi Indonesia, Antologi Penyair Kelahiran 1990-an, dll. Termasuk Antologi penyair Kalimantan. Tapi, saya ingin melihat bagaimana pertumbuhan kepenyairan di sana. Sedang saya gadang-gadang konsepnya. (Pembualan, kan? Ha ha haha)

Anda mau beli? Saya jual.......

Read More...

Hadir mu

Hari berganti hari
Siang malam ku selalu ingat kamu
Sejak melihatmu
Hidupku begitu bahagia

Entah mengapa bayangan wajahmu
Begitu membuat diriku tak berdaya
Setiap kutatap matamu
Jantungku berdetak sangat cepat

Apa ini cinta?
Atau hanya perasaan sesaat saja?
Entahlah...
Ku tak dapat menjawabnya
Biarlah ini semua berjalan apa adanya

bY: Vv

Read More...

Hadir mu

Hari berganti hari
Siang malam ku selalu ingat kamu
Sejak melihatmu
Hidupku begitu bahagia

Entah mengapa bayangan wajahmu
Begitu membuat diriku tak berdaya
Setiap kutatap matamu
Jantungku berdetak sangat cepat

Apa ini cinta?
Atau hanya perasaan sesaat saja?
Entahlah...
Ku tak dapat menjawabnya
Biarlah ini semua berjalan apa adanya

bY: Vv

Read More...

Kemana Kesetiaanmu?

Dimana arti sebuah kesetiaanmu
Janjimu yang pernah kau ucap dulu
Sungguh ku tak menyangka
Kau hianati diriku

Aku adalah orang yang benar-benar menyayangimu
Mencintaimu dengan sepenuh hatiku
Setelah kau tinggalkan ku sendiri
Yang bisa kulakukan hanyalah meratapinya

Tapi kini kusadar
Kau tak pantas untuk kau cintai
Kau begitu mengecewakanku
Begitu menyakitiku

Kan ku hapus semua kenangan kita

bY: Vv

Read More...

Kemana Kesetiaanmu?

Dimana arti sebuah kesetiaanmu
Janjimu yang pernah kau ucap dulu
Sungguh ku tak menyangka
Kau hianati diriku

Aku adalah orang yang benar-benar menyayangimu
Mencintaimu dengan sepenuh hatiku
Setelah kau tinggalkan ku sendiri
Yang bisa kulakukan hanyalah meratapinya

Tapi kini kusadar
Kau tak pantas untuk kau cintai
Kau begitu mengecewakanku
Begitu menyakitiku

Kan ku hapus semua kenangan kita

bY: Vv

Read More...

Wednesday, January 27, 2010

Agar

AGAR langit yang bisu itu mau ikut bernyanyi, dia
senandungkan satu-satunya lagu dengan lirik yang
cuma mengulangi dua kata: namamu dan namanya.

Agar langit yang tabah itu mau ikut menangis, dia
ucapkan satu-satunya doa, dengan lafaz yang cuma
menyebut-nyebut dua kata: namamu dan namanya.


Read More...

formspring.me

Saya pernah melihat jawaban Anda pada salah satu pertanyaan: "Pertama, pemindahan tempat arti (displacing); Kedua, penyimpangan arti (distorting); Ketiga, penciptaan arti baru (creating)." Tolong dijelaskan lebih lanjut? :) Terima kasih...

Contohnya banyak pada sajak Tardji. Penyair besar kita itu memfungsikan kata benda jadi kata sifat (yang paling mawar, yang paling duri), menyungsangbalikkan kata, memberi arti baru pada kata lama. Pada pokoknya adalah: MEMUNGKINKAN KREATIVITAS!

Anda mau beli? Saya jual.......

Read More...

formspring.me

Sbg penyuka Neruda, apa yg paling Anda sukai darinya? karyanya, kisah Hidupnya, Kepiawainnya? Seberapa besar Ia mempengaruhi hidup, motivasi, dan karya Anda?

Tentu yang saya sukai karyanya. Dia tak mau taat pada satu tema, dan tak mau diam pada satu gaya. Sajak cinta yang menyakitka dan dahsyat ia terbitkan pada usia 19 tahun. Lalu berancak ke mana-mana: ode untuk benda remeh temeh (lihat, betapa nakalnya, biasanya ode untuk hal-hal yang agung bukan?), sajak-sajak protes, sajak-sajak filososofis (Kitab Pertanyaan) , sajak-sajak mengembara, sajak-sajak supranatural, dan sajak pengagungan pada cinta (100 Soneta Cinta).

Anda mau beli? Saya jual.......

Read More...

Seperti, Untuk, Karena

1. Seperti

SEPERTI riang daun mempertemukan hara yang diserap akar itu dan cahaya yang dikirim matahari nun jauh di sana.

Seperti tulus tanah menerima guguran daun-daun tanpa mengusut mana yang dulu berasal darinya mana yang dari langit sana.


2. Untuk


UNTUK parah luka yang tekun mencari tubuh
Dia tulis larik yang menyembunyikan aduh.

Untuk deras darah yang cermat melacak letak luka
Dia tulis larik yang melirihkan rintih.


3. Karena

KARENA matahari yang santun ikhlas melupakan cahaya
Aku menghendakimu tanpa bertanya sefana apa hidup kita

Karena bumi yang sederhana sabar memberi dan menerima
Aku menginginkanmu tanpa bertanya semustahil apa cinta kita.

Read More...

poem

aku tidak tahu sudah sampai di mana

narasi kecil dalam kereta ekonomi saat menuju tasikmalaya
buat bode


aku tidak tahu sudah sampai di mana
pohon pohon hitam
rumah rumah hitam
kabut menebal di kaca jendela kereta

penumpang penumpang yang gelap dan sesak
terguncang-terguncang bersama
melintasi negeri malam
melintasi negeri malam

seorang lelaki tua merangkak
menjulurkan tangannya
dalam hutan kaki yang diam
dan bergerak

o, aku tidak tahu sudah sampai di mana

Read More...

poem

aku tidak tahu sudah sampai di mana

narasi kecil dalam kereta ekonomi saat menuju tasikmalaya
buat bode


aku tidak tahu sudah sampai di mana
pohon pohon hitam
rumah rumah hitam
kabut menebal di kaca jendela kereta

penumpang penumpang yang gelap dan sesak
terguncang-terguncang bersama
melintasi negeri malam
melintasi negeri malam

seorang lelaki tua merangkak
menjulurkan tangannya
dalam hutan kaki yang diam
dan bergerak

o, aku tidak tahu sudah sampai di mana

Read More...

formspring.me

Majas dalam sebuah puisi bolehkah lebih dari satu? Dan apakah puisi itu harus m'makai kata-kata baku?

Boleh. Tentu saja boleh. Kata baku, kata yang tidak baku, kata yang diciptakan sendiri oleh penyairnya, kata yang diserap dari bahasa lain (basah asing atau bahasa daerah) boleh dipakai oleh penyair dengan tujuan dan alasan yang kuat. Jika tidak ada kata baku yang bisa mewakili gagasan yang hendak disampaikan oleh penyair, maka dia berhak mencari kata lain, atau menciptakan kata lain. Penyair seharusnya adalah orang yang paling intens menggeluti bahasa. Ia adalah orang yang memperkaya bahasa, bukan memiskinkanya. Meluweskan bahasa bukan mengakukannya. Menciptakan kebaruan dalam bahasa, bukan membuat bahasa jadi basi!

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

Tuesday, January 26, 2010

formspring.me

assalam....gresik suroboyo,eling seng disèk, aku gak ngresulo dan aku masih simpan karikatur karya anda,jg msh teringat amarah dan petuah-petuahmu,yg membuatku kesal adalah sewaktu anda melayang ke pekanbaru! apakabar sang guru???

Waduh ini siapa ya? Kali ini saya mempermasalahkan anonimitas penanya, :-).... Ke Pekanbaru? Itu kan tahun 2000. 10 Tahun lalu.... Tentu saja kabar saya sekarang baik-baik saja. Maaf, saya agak pelupa sekarag....

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

formspring.me

100 Soneta Cinta Pablo Neruda. Soneta keberapakah yang Anda suka? Bukankah Anda telah menterjemahkannya? Saya dulu pernah menunggu dan berharap terjemahan itu diterbitkan dari Anda, ternyata telah ada soneta itu dgn nama Tia Setiadi sbg penyulihnya. Bagai

Kalimat Anda terputus. Formspring membatasi karakter pertanyaan, ya? Saya paling suka pengantar Neruda di buku itu. Sonetanya semua saya suka. Konsepnya utuh. Dan itu energi menulisnya luar biasa. Saya kira itu pasti karena energi cinta yang luar biasa.

Ah, tak usah menunggu terbit. Baca aja di blog saya. Lagi pula baru sekitar 40-an soneta itu yang saya terjemahkan. Mungkin nanti akan saya selesaikan, yaitu saat saya seumur Neruda saat menuliskannya ha ha ha ha.... Saya belum baca terjemahan yang sudah terbit itu.

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

Monday, January 25, 2010

formspring.me

Jadi apa segala yg jujur itu sajak? Apa itu sajak?

Sajak yang ditulis dengan jujur itu baik. Kejujuran terasa dalam sajak. Ketidakjujuran juga terasa.

Jangan dibalik bahwa segala yang jujur itu sajak.

Semua kambing mengembik. Tapi, tak semua yang mengembik itu kambing, bukan? Bisa saja itu manusia yang meniru suara kambing.

Sajak, kata Tardji (dan saya setuju dengan dia), adalah apa yang diniatkan oleh penyairnya sebagai sajak.

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

formspring.me

5 contoh majas metafora apa saja?

Silakan cari di blog saya, saya pernah menulis serangkaian contoh majas dari sajak-sajak penyair Indonesia.

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

formspring.me

Bunyi pada puisi yang bagus itu bagaimana?

Perhatikan petikan "Sajak Putih" Chairil Anwar ini:Di hitam matamu kembang mawar dan melati /
Harum rambutmu mengalun bergelut senda / ... ada pengulangan bunyi gumam "m" yang intens sekali. Ini menciptakan suasana muram, sedih, suram. Ini membantu menguatkan sajak. Beginilah contoh bagaimana unsur bunyi dimaksimalkan dalam sebuah sajak.

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

clickingbank


ptc dollar yang akan membayar anda dan di sediakan banyak iklan yang harus anda klik ,ada perbedaan sama ptc yang lain adalah

di sisni satu hari tersedia 112 iklan wow,,,banyak bukan...???
buruan gabung di sini http://www.clickingbank.org/index.php?ref=menyu

Read More...

Sunday, January 24, 2010

formspring.me

Bisa jelaskan tentang sok sajak?

Ya, seperti orang juga. Sok pintar, padahal dia tidak pintar. Sok kaya, padahal dia tidak kaya. Sok seleb, padahal bukan seleb. Pokoknya tidak jujur. Menutup-nutupi dirinya yang sebenarnya.

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

formspring.me

apakah komunikasi dalam puisi masih tetap mempertahankan mis komunikasi. Banyak awam menginginkan puisi musti luruh pada pandangan umum dari sisi makna. Saya kira pandangan yang menghendaki ini musti belajar banyak mengapa daya ungkap justu paling menarik

Miskomunikasi? Saya kira tak ada yang salah dengan komunikasi dalam puisi. Tidak ada yang miskomuikasi.

Luruh dalam pandangan umum dari sisi makna? Wah, apa bedanya puisi dengan bahasa umum?

Daya ungkap? Ini tak ada hubungannyah dengan komunikatif atau miskomunikasi.

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

Saturday, January 23, 2010

Dalam perjalanan

setelah menempuh jarak dan waktu, hanya ada
satu hal yang aku mengerti bahwa sungguh
sulit bagi perjalanan ini untuk mencapaimu

kaki ini sudah lelah, langkahnya kian kacau:
kadang majunya bersamaan, kadang arahnya
suka berlawanan dan tak pernah bisa damai

tangan ini tak lagi terkendali gerakannya:
kalau disuruh membuka peta malah dikoyak,
senangnya merogoh saku lalu mengambil fotomu

mata ini semakin rabun dan semakin tak mampu
membedakan antara ilusi dan imajinasi sebab
engkau bagaikan dekat tapi tak tergapai-gapai

telinga ini mulai lengah menangkap suara radio
yang masih terus mencari gelombang cintamu dan
pinginnya dapat lekas-lekas mendengar suaramu

doa paling sinting: jemput aku dong, sayang
sebab tubuhku segera habis dilukai rindu dalam
perjalanan yang semakin kutempuh semakin jauh


23 Januari 2010

Read More...

[Tadarus Puisi 037] Memang Ada yang Layak Ditunjukkan

Kwatrin Seperti Ada Yang Ingin

Sajak Ridwan Firdus


: kepada sebuah nama


Seperti ada yang ingin disampaikan
Oleh sepasang mata kita yang malu-malu
Itu, yang diam-diam saling bertukar pesan
Tentang semacam isyarat, semacam rindu

Seperti ada yang ingin diceritakan
Lewat senyuman manis dan tanganmu yang
Menengadahkan gerimis: mungkin kenangan
Yang perlahan meleburkan namaku dan namamu

(2009)

PUISI,  tubuh puisi, bisa dengan serta-merta menyiratkan (dan menyuratkan) dari tangan penyair seterampil apa dia dituliskan. Sajak ini misalnya. Sesungguhnya, ia amat sederhana. Dan itulah kekuatannya. Penyairnya tidak ingin menggamblangkan sesuatu yang ia sampaikan. Karena mungkin dia tidak bisa dan memang tidak perlu. Maka, ia pun menyeolah-olahkan, menyemacamkan, atau menyepertikan saja.  

Puisi ini saya rasakan lahir dari pengamatan dan penghayatan atas perasaan-perasaan kecil dengan amat jeli.  Karena itu ibarat aliran darah, dia mulus sekali, tak ada ganjalan di seluruh pembuluhnya. Ibarat tarikan nafas, dia lancar, tak tersendat oleh gumpalan filek.  

Saya memperhatikan frasa "menengadahkan gerimis".  Sekilas mungkin itu terasa sebagai sebuah kesalahan pemakaian akhiran 'kan'. Mungkin yang pas adalah "menengadahi".  Kalau ini kesalahan, saya kira penyairnya melakukan dengan sengaja. Ini semacam 'kenakalan' berbahasa dan itu adalah modal penting bagi seorang penyair.  Saya menyukai itu, tapi saya tak terlalu bisa menjelaskan kenapa saya suka.   Mungkin karena dari situ tercipta tarik-menarik, tolak-menolak antara tangan dan gerimis. Seperti ada rebutan memiliki kata tengadah itu antara tangan dan gerimis.  Juga karena dari situ tercipta gema bunyi "...an", yang datang berulang-ulang. Saya seperti mendengarkan serangkaian koor yang indah. 

Di blognya Ridwan Firdaus - dia yang menulis sajak ini - berkata, "Aku menulis puisi karena ingin orang-orang tahu bagaimana aku memandang dunia lewat tulisan".  Saya kira sajak di atas adalah contoh yang berhasil bagaimana penyair merukunkan niat menyairnya.  Kalau cara pandang yang ingin ditunjukkan itu biasa-biasa saja, buat apa ditunjukkan?  Tapi, sajak di atas, ditulis dengan cara pandang yang istimewa. Dunia kecil yang dihadirkan adalah dunia yang layak ditunjukkan. Tahniah! 


Read More...

formspring.me

Bagimu, sajak yang bagus itu apa? Apa sajak bagus itu juga disebut sajak yg berhasil?

SAJAK yang bagus, buat saya, adalah sajak yang wajar, tidak sok sajak. Sajak yang bagus adalah sajak yang berhasil. Penyair berhasil memberdayakan perangkat-perangkat puitika dengan pas. Di beberapa tempat dia berhasil memberi kejutan. Di bagian lain dia berhasil menunjukkan kebaruan.

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

formspring.me

jika anda sebuah puisi dan seseorang yang berpapasan menanyakan alamat puisi, apa yang akan anda jawab? menunjuk ke pemakaman umum atau ada jawaban lain dari anda yang lebih keren?

Saya bilang, memang saya punya alamat tetap. Tapi, saya bisa ada di mana saja. Lagi pula buat apa dia bertanya di mana alamat saya? Bukankah dia sudah bertemu dengan saya?

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

formspring.me

Bang Hasan. Benarkah jika kita terinspirasi oleh puisi orang lain dan kita menulis puisi yang isinya hampir sama, tapi dari sudut pandang yang berbeda dapat disebut plagiat? Salam, Tyar

Puisi boleh saja lahir dari inspirasi puisi lain. Yang Anda bilang ISI itu adalah urusan tema. Tema puisi itu: CINTA KASIH, KEMANUSIAAN, RELIGIOSITAS, SOSIAL, ALAM. Isi puisi adalah penggalian, pengayaan, pencampuran, pengembanganm dari lima tema itu. Jadi kemungkinannya banyak sekali. Lalu kenapa membuat sajak yang isinya hampir sama?

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

Friday, January 22, 2010

formspring.me

kulo nyuwon ngapunten, mas kasan ngaspahani. jarene kebon telo sampeyan neng gunung slamet subur tenan yo? aku ki pengen ngonsultansi karo sampeyan. ngene lho mas, kebon teloku kok gagal panen yo? padahal lahane podho karo kebone sampeyan. mumet tenan mas

Ah, telo kan paling mudah tumbuh. Dilemparkan aja batangnya, tumbuh. Kalau gak dapat ubinya, ya dapat pucuknya: godong telo. Gagal panen juga? coba tanam yang lain.

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

formspring.me

Bang, mau tak membaca kumpulan sajakku yang bakal terbit? [Padahal sudah baca di Facebook.] Saya merasa naskah itu perlu dikomentari dari hati ke hati nih, Bang. [mkasudnya?] Mau kan, Bang?

mauuuuuu. mana? mana? mana?

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

formspring.me

Kalau Saudara Hasan masih ingat, kapan pertama kali Saudara membuat (apa yang Saudara ingat/simpulkan sebagai) puisi? Apa judul dan isinya? Waktu kelas berapa?

Waktu SMP, Paman. Kelas I. Saya tulis di sebuah buku. Buku itu masih saya simpan. Beberapa judulnya pakai kata Kecil. "Musibah Kecil" (ini tentang anak ayam yang disambar elang, karena tidak mengindahkan pesan induknya); "Amanat Kecil" (ini tentang saya yang jadi Ketua OSIS SMP); .... dan beberapa sajak lain.

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

Thursday, January 21, 2010

formspring.me

bagaimana cara membuat puisi yang layak disebut puisi?

Anda harus tahu puisi yang layak itu seperti apa. Lalu tulislah dengan mengacu pada pengetahuan Anda itu.

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

formspring.me

ada orang yang menyebut penyair sama dengan orang gila. apa benar?

Mungkin ada yang bilang begitu. Saya tak pernah dengar.

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

Aku Berangkat Naik Pesawat

1. Tiket

SEHARUSNYA, di situ tertulis namamu, di kolom tujuan itu.
Apa aku harus peduli pada nama kota dan bandar udara?

Seharusnya, di situ tercantum alasan keberangkatanku:
Pulang menemui kamu, karena Rindu. "Ulangi kata itu, sepenuh
yang bisa ditampung di ruang kosong, di kertas tiketku,"
aku akan berkata begitu, kepada petugas pencatat itu.

2. Bagasi

TAK akan kuserahkan ini pada petugas yang serampangan.

Ranselku ini akan kupeluk saja di sepanjang penerbangan.
"Ini Rindu yang tak kemas. Rindu yang membuat aku cemas.
Ada banyak yang tak tertangkap. Ini Rindu yang tak lengkap,"
aku akan berkata begitu, nanti sesampai aku pada engkau.

Tak akan kubiarkan apa yang sesak ini tercecer sembarangan.


3. Ruang Tunggu

AKU mencemaskan engkau. Bandara di negeri ini tak adil.
Tak pernah ada ruang tunggu yang baik untuk penjemput.

Aku mencemaskan aku. Rindu di hati ini juga tak pernah adil.
Tak pernah ada waktu tunggu cukup, untuk sebentar sabar.


4. Pintu Darurat

KENAPA pramugari itu selalu saja, seperti menyuruh cemas?

Aku sudah sangat tahu di mana dan bagaimana membuka
empat pintu darurat, memakai jaket keselamatan, memasang
dan melepas sabuk pengaman. Aku sudah sangat cemas sejak
membeli tiket yang kusebutkan di bait nomor satu. Tiket yang di
situ ingin kutulis sendiri namaku, tanggal dan jam penerbangan,
dan alasan-alasan kenapa engkau sebegitu parah kurindukan.




Read More...

formspring.me

kalau puisi itu bisa makan layaknya manusia, sarapan pagi apa yang sehat untuknya? Tak usah dijawab kalau malu!

Saya malu. Jadi tak usah menjawab, ya?

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

formspring.me

Sesat bertanya, malu di jalan..... http://formspring.me/hasanaspahani

Read More...

formspring.me

Sesat bertanya, malu di jalan..... http://formspring.me/hasanaspahani

Read More...

Dalam komik tiga panel

1)

di dalam komik tiga panel ini
ia menempatkan kita di dua panel
berbeda: hanya terpisah oleh garis
namun tak ada yang tahu di mana kita
sebab ia tak mencantumkan apapun
di sisi panelmu dan juga panelku

ia tak pernah membubuhkan apapun juga

tetapi

jarak ada tanpa perlu dicipta, bukan?
aku hanya dapat berharap kalau saja
ia pernah menuliskan alamatmu di sudut
kertas ini sehingga dapat kukirimkan
rinduku-rinduku agar menghiasi panelmu

2)

di dalam komik tiga panel ini
tak ada apapun kecuali engkau
dan aku dalam dua panel berbeda
: saling diam menyaksikan jarak
yang kadang rumit kadang hampa

dan juga sebuah balon kata-kata,
siaga menangkap segala percakapan
tetapi aku mengerti: hanya dengan
diamlah aku dapat mempelajari diammu

3)

kita mulai menerka-terka apa yang
bakal terungkap di panel terakhir

balon kata: tak mengisyaratkan apapun
sedangkan waktu (yang juga ada tanpa
perlu dicipta) masih tak bisa terbaca
dan terus saja dipenuhi arsiran hitam


21 Januari 2010

Read More...

Wednesday, January 20, 2010

formspring.me

[Out of Topic] :)Bagusnya dipanggil apa sih? Bang Hasan atau Om Hasan??hehehe

Apa saja panggilan yang enak bagi si pemanggil. Ada yang memanggil Eyang Hasan juga. Atau Hasan saja juga tak apa-apa.

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

formspring.me

Apakah Dik Hasan setuju bahwa setiap orang adalah seniman yang baik, setidaknya menurut diri sendiri, dan begitu pula ketika setiap orang merasa sebagai penyair yang baik?

Paman, saya setuju setiap orang adalah orang yang baik. Saya setuju pada setiap orang ada sisi baik. Tidak setiap orang harus jadi seniman, meskipun dalam diri setiap orang ada rasa seni itu.Tidak setiap orang harus jadi penyair, meskipun dalam jiwa setiap orang pasti ada sensor puitiknya.

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

formspring.me

lanjut Om.. :)apakah saya masih harus terus menulis puisi, kalau saya sadar dalam karya saya terasa banget unsur, misalnya, Sapardinya ato unsur Jokpinnya ato unsur Hasannya dll...

Jangan berhenti. Teruslah menulis. Yakinlah engkau akan menemukan engkau. Atau orang lain nanti yang akan menyadarkan engkau bahwa engkau adalah engkau.

Kesadaran bahwa ada bau orang lain yang nempel di tubuh kita itu justru penting. Dulu saya dengan sadar menulis dengan aroma Sapardi, Goenawan, Chairil, Jokpin, Rendra, karena saya tak bisa menghindar. Ah, sampai sekarang saya sadar betapa kuatnya pengaruh mereka pada sajak saya, sebab saya membaca dan menyukai karya mereka.

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

formspring.me

sudah lama saya tidak menulis, terhitung sejak November 2009 karena saya sibuk melakukan pementasan, pasca-pementasan saya tidak lagi orgasme dalam menulis. Ketika membaca tulisan saya, saya langsung berkata (idealis) sangat jelek. Saya bingung dan resah!

Bingung dan resah itu bagian dari pekerjaan menulis. Jangan resah dengan keresahan anda. Jangan bingung dengan kebingungan anda. Buat siapa saja penulis lain, "pementasan" anda itu bisa diganti dengan kata apa saja: urusan rumah tangga, urusan perusahaan, urusan asmara, urusan memperdalam agama dll. Pokoknya apa saja diluar menulis. Semuanya itu bukan lawan dari kegiatan menulis. Semuanya itu malah bisa jadi sumber ilham atau ide menulis.

Kritis atas tulisan sendiri itu wajib. Menghukum karya sendiri adalah hak. Terus saja menulis karya lain, sampai Anda puas dan mendapatkan orgasme yang lain.

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

formspring.me

tapi kalo dari pembacaan saya, kadang2 terlalu berlebihan.. (anak jaman sekarang menyebutnya lebay)...kadang dia berlebihan memuji sebuah karya, yang saya anggap biasa2 saja. apakah itu masih sehat buat mutu pekarya berikutnya?

Tidak sehat. Tapi kalau semua orang yang membaca sekritis engkau, kan tidak akan buruk akibatnya? Engkau tahu karya yang biasa-biasa saja dan mana yang tak biasa, dan engkau tahu pujian mana yang pas dan berlebihan. Itu penting...

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

Tuesday, January 19, 2010

formspring.me

bagemana pendapat om tentang HH yg rajin membedah puisi / sastra di FB?

Saya tidak mengikuti bahasannya. Saya kira bagus saja kalau ada yang mau mencadangkan waktu dan pengetahuannya untuk membahas puisi. Karya perlu dibincang-bincangkan, apalagi kalau tujuannya untuk menambah mutu karya di pekarya berikutnya.

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

formspring.me

saya mau bergunjing tentang puisi, bolehkah menyebut nama orang??

Sssst, boleh. Siapa dia?

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

formspring.me

Apakah puisi itu fakta yang diurai-dieja atau fiksi yang didramatisasi?

Bahasa puisi memang takdirnya berbeda dengan bahasa sehari-hari. Kenikmatan puisi justru ketika makna yang ingin disampaikan diantar dengan ucapan kreatif. Bila pesan dalam bahasa percakapan sehari umumnya disampaikan langsung, puisi menunda.

Penudaan itulah yang mestinya mengundang kenikmatan bagi pembaca. Ketidaklangsungan makna yang hendak dicerna pembaca, menurut Riffatere disebabkan oleh tiga hal. Pertama, pemindahan tempat arti (displacing); Kedua, penyimpangan arti (distorting); Ketiga, penciptaan arti baru (creating). Penyair adalah orang yang mahir memainkan ketika permainan makna itu.

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

formspring.me

Apakah puisi bisa mengobati luka hati? Seberapa besar kemungkinan sembuhnnya?

Puisi bukan obat. Kalau dia bisa itu ini di luar tugasnya sebagai puisi, itu sudah diluar wewenang penyair dan di luar wilayah puisi. Bahwa menulis puisi pernah juga diteliti dan dicoba sebagai alat terapi sakit hati itu memang benar. Da katanya baik juga efeknya.

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

formspring.me

bikin puisi cinta itu gmn?

Sama saja dengan puisi lain. Cinta itu kan hanya salah satu tema, selain tema lain: kemanusiaan, alam raya, religiositas atau ketuhanan, atau sosial masyarakat. Tema itu kan hanya salah satu bagian dari struktur puisi. Ada struktur lain yang sama saja bagaimana harus kita perlakukan, apa pun temanya.

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

formspring.me

Puisiku membuat seseorang menjadi marah. Marah besar. Katanya aku melukainya dgn puisi itu. Hingga kata-katanya juga melukaiku. Kami jadi saling melukai. Padahal aku tidak bermaksud melukai. Dia salah manafsirkan puisiku. Apa aku tlh gagal membuat puisi?

Tidak. Puisi Anda berhasil. Sangat berhasil. Tapi, Anda salah. Anda tidak hati-hati. Puisi memang bisa melukai. Bisa menghibur. Bisa disalahtafsir. Hati-hati. Untung saja puisi Anda melukai satu orang. Kalau melukai satu umat? Satu negara? Atau satu kelompok suku?

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

Monday, January 18, 2010

formspring.me

Apa Anda pernah bersedih? Seberapa sering? Adakah kesedihan Anda yang menjadi puisi? Adakah puisi yang membuat Anda bersedih?

Tentu saja saya pernah bersedih. Saya gampang bersedih. Saya penggemar kesedihan. Saya mudah terharu. Tidak semua kesedihan harus jadi puisi. Tapi, tentu tentu saja ada dan boleh saja kesedihan itu menjadi pemantik menyalanya api puisi. Tentu saja ada juga puisi yang bisa membuat saya sedih. Dan kemudian kesedihan itu bisa jadi puisi lagi.... :-)

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

Majulah perahu, lajulah!

pagi ini langit meleleh perlahan sehingga
bumi pun perlahan pasti digenangi kenangan
jalan-jalan kembali basah dan kami boleh
ikut terharu, menciptakan mataair yang jauh

terlihat anak-anak sedang bermain perahu
kertas dari foto-foto usang tentang ingatan
masa kecil yang menghambat pertumbuhan
sambil bersorak: majulah perahu, lajulah!
arungi waktu, menuju lupa yang damai dan kekal

memandangnya, airmata kami semakin deras
ikut mengantar perahu-perahu menggapai mimpi
menuju masa silam yang terkenal menyesatkan
dan karena khawatir, kami turut melipatkan
perahu dari secarik kertas yang konon adalah
sebuah peta buatan pribadi: sangat rahasia

perahu kertas itulah yang kemudian sangat
kami rindukan sebab di dalamnya tersimpan
diri kami yang masih lucu dan belum terluka
oleh usia namun kami hanya bisa menunggu
sambil berdoa: semoga perahu peta kembali
pulang dan terlindung dari baur debur nestapa


19 Januari 2010

Read More...

formspring.me

Bagaimana cara mengolah puisi agar tercipta kualitas yang lebih baik setelahnya?

Berdayakan alat-alat puitika. Tak perlu dikerahkan semuanya. Pilih mana yang paling tepat untuk dipakai pada sajak yang sedang kita garap.

Kalau sajak kita kata-katanya membosankan, terlalu sering dipakai, cari kata lain, atau ucapkan dengan kata lain (DIKSI); jika mungkin, pilih kata yang memungkinkan bunyi sajak kita jadi unik, enak, merdu, lirih atau efek apa saja yang kita inginkan (RIMA). Dll...

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

formspring.me

apa pertanyaan terbarumu ttg puisi?

Belum ada. Pertanyaan saya tentang puisi selalu muncul saat akan menulis puisi. Misalnya, bisakah puisi ditulis dengan memakai kata-kata dan khazanah akuntansi? Jawabnya bisa. Saya menjawab itu setelah saya menyelesaikan sejumlah sajak dengan "rasa" akuntansi.

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

formspring.me

Apakah Anda sering meragukan puisi yang Anda tulis itu adalah puisi? Jika Anda ragu, apakah keraguan itu menyebabkan Anda merasakan putus asa?

Putus asa? Tentu tidak. Saya tidak pernah ragu puisi yang saya tulis itu adalah puisi atau bukan. Jika puisi yang saya tulis bila belum saya anggap puisi, maka saya akan menyimpannya, mengolahnya lagi kelak, sampai ia saya anggap puisi.... Jika sudah saya anggap puisi seperti yang saya niatkan, maka puisi itu saya publikasikan.

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

Perhentian di stasiun

mengapa pula aku terhenti di stasiun ini
saat langit hujan dan kelopak-kelopak mawar
bertebaran di lantai (mawar yang tumbuh subur
di dada dan terus menghadap kepada engkau)
dan angin menahan diri, tak berani mengusik

bukankah di sinilah kita pernah mengucapkan
perpisahan ketika engkau berlarian kembali
melawan laju kereta, dari jendela ke jendela
ketika aku memandangmu bagai guliran setali pita
film hitam-putih tanpa suara, mengekalkan ini

betapa lagi kupetik kelopak-kelopak mawar
: ragu yang bisu membilang waktu, sedangkan
jadwal kedatanganmu sudah lama sekali berlalu
dan langit pun tampaknya mengerti bahwa menangis
sendirian itu sangatlah tidak menyenangkan


18 Januari 2010

Read More...

formspring.me

apa puisi terbarumu, bang?

Di blog dan di FB yang terbaru saya tampilkan terus kok. Terakhir main-main dengan istilah akuntansi.

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

formspring.me

Apakah dengan menulis sebanyak-banyaknya puisi, pada suatu saat, seorang penyair akan mendapatkan kualitas karya yang lebih baik?

Belum tentu. Kita bukan harus menulis puisi sebanyak-banyaknya. Tapi sebaik-baiknya. Menulis puisi itu bukan untung-untungan. Karya yang baik bukan didapatkan dengan cara itu. Karya yang berkualitas harus diupayakan dengan terus-menerus mengevaluasi, menilai, memperbaiki karya sendiri. Bukan asal tulis dan asal banyak.

Sesat bertanya, malu di jalan.....

Read More...

Pemikiran Modern dalam Islam

Pemikiran Modern dalam Islam

PENDAHULUAN

Kita telah belajar banyak mengenai sejarah islam, yang tentunya telah mengisahkan perjalanan perkembangan agama islam yang turun naik, pasang surut gelombang kemajuan dan kemunduran islam. Kini umat islam tengah memikirkan kembali  bagaimana cara memajukan dirinya. Pembaharuan terjadi hampir diseluruh negara islam, terutama Negara-negara yang pernah dijajah oleh kekuatan barat, seperti Turki, India, Mesir. Pembaharuan tersebut hingga sekarang masih terus berlanjut untuk mencapai tujuannya yang diinginkan. Dan hasilnya telah dipublikasikan baik dalam bentuk artikel, buku, dakwah maupun dengan lisan.

Dari keadaan demikian itu, muncullah suatu bidang studi pembaharuan dalam islam dan untuk mengkaji  berbagai upaya pembaharuan berikut pemikiran, tokoh-tokoh, strategi dan keberhasilannya, disini kami mencoba sedikit mengulas mengenai ‘Model Penelitian Pemikiran Modern Dalam Islam’.


PEMBAHASAN

1.      Pengertian Pembaharuan Islam

Di sebagian umat Islam tradisional hingga saat ini tampak ada perasaan masih belum mau menerima apa yang dimaksud dengan pembaharuan islam. Hal ini disebabkan karena mereka memandang bahwa pembaharuan Islam adalah membuang ajaran Islam yang lama diganti dengan ajaran Islam baru, padahal ajaran Islam yang laam itu berdasarkan pada hasil ijtihad para ulama besar yang dalam ilmunya, taat beribadah dan unggul kepribadiaannya. Sedangkan ulama yang ada sekarang adalah kebalikannya.

Persepsi demikian hingga kini tampak dipegang terus oleh umat Islam tradisional, tanpa mau melakukan dialog atau diskusi dengan para tokoh pembaharu dalam Islam, sehingga muncullah istilah kaum modernis dan kaum tradisionalis.

Pembaharuan Islam sebenarnya bukan sebagimana yang dieprsepsikan oleh sementara kaum tradisioanlis di atas. Pembaharuan Islam  adalah upaya-upaya untuk menyesuaikan paham keagamaan Islam dengan perkembangan baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Selain itu pembaharuan Islam dapat pula berarti mengubah keadaan umat agar mengikuti ajaran yang terdapat didalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah. [1]

Selain itu pembaharuan dalam Islam dapat pula berarti mengubah keadaan umat agarmengikuti ajaran yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah. Hal ini perlu dilakukan, karena terjadi kesenjangan antara yang dikehendaki al_qur’an dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat. Al-Qur’an misalnya mendorong umatnya agar menguasai pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan modern serta teknologi secara seimbang, hidup bersatu, rukun dan damai sebagai suatu keluarga besar. Dengan demikian, maka pembaharuan Islam mengandung maksud mengembalikan sikap dan pandangan hidup umat agar sejalan dengan petunjuk Al-Qur’an dan Al-Sunnah.

 

2.      MODEL PENELITIAN PEMIKIRAN MODERN DALAM ISLAM

Telah banyak hasil penelitian yang dilakukan para ahli yang mengambil tema disekitar pemikiran modern dalam islam. Di antaranya hasil penelitian yang dilakukan oleh Deliar Noer, dan H.A.R Gibb. Sebagai bahan perbandingan bagi mereka yang berminat melakukan penelitian di bidang pemikiran modern dalam islam ini ada baikna kita kemukakan model penelitian dari kedua peneliti tersebut.

a)      Model Penelitian Deliar Noer

Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, adalah sulah satu karangan delian Noer yang dilihat dari judulnya bersifat deskriptif analitis, yaitu penelitian yang mencoba mendiskripsikan gerakan modern Islam di Indonesia yang terjadi pada tahun 1900-1942. penelitian tersebut antara lain memuat latar belakang pemikiran, permasalahan yang ingin dipecahkan, metode dan pendekatan serta analisis yang digunakan.

Diantara pemikiran yang melatar belakangi penelitian tersebut adalah adanya asumsi bahwa perkembangan yang terjadi pada akhir periode 1900-1942 merupakan tahun pergantian penguasa di Indonesia dari tangan Belanda ke tangan Jepang. Tetapi pemikiran, gerakan dan pengembangan yang umumnya bersangkutan dengan gerakan modern Islam di negeri kita ini tidak berhenti dengan pergantian ini. Malah lebih lagi dari pada di masa permulaan ia tumbuh, gerakan modern Islam it uterus saja berlanjut, bukan saja pada masa Jepang, melainkan juga sesudah kita merdeka, hingga kini. Dalam rangka ini maka mudah terlihat analogi yang dihadapi pada masa merdeka dengan yang dihadapi di zaman jajahan Belanda dahulu. Dan dalam rangka ini pula berkembang pemikiran, cara pendekatan, serta pemecahan permasalahan yang bersamaan atau berlainan antara dua masa itu, yaitu antara masa merdeka dengan masa penjajahan Belanda.

Dengan latar belakang yang berisi asumsi tersebut itulah kelihatannya Deliar noer ingin mengetahui tentang pemikiran, pendekatan dan pemecahan masalah bagaimanakah yang dilakukan umat Islam pada periode tersebut. Hal yang demikian perlu dilakukan mengingat pemikiran pembaharuan ini mungkin masih tetap relevan untuk digunakan pada masa-masa setelah kemerdekaan.[2]

Berdasarkan latar belakang pemikiran diatas, maka permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana corak dan objek pembahruan pemikiran yang dilakukan gerakan modern Islam yang dilakukan gerakan modern Islam di  Indonesia pada masa setelah kemerdekaan. Untuk mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan untuk penelitian tersebut Deliar Noer menggunakan bahan-bahan yang didapat dari hasil wawancara dengan tokoh-tokoh yang berkompeten dalam bidangnya. Dan juga dengan pendekatan histories sosiologis, yang dengannya dihasilkan pembahasan menurut peristiwa secra kronologis dapat dibuktikan keberadaannya dalam sejarah, dan dengan pendekatan sosiologis dihasilkan deskripsi yang menjelaskan berbagai peristiwa yang antara satu bagian dengan bagian lainnya saling berkaitan.

Melalui metode dan pendekatan tersebut dihasilkan informasi yang komprehensif mengenai asal-usul dan pertumbuhan gerakan modern Isalm dalm bidang pendidikan, social, politik.  Asal-usul dan pertumbuhan gerakan modern Islam dalm bidang politik meliputi Sarekat Islam, partaipartasi Islam, Reaksi Belanda, reaksi kalangan kebangsaan, reaksi kalangan tradisi dan reaksi kalangan nasionalis yang netral agama.

Dalam kesimpulannya itu, Deliar Noer menyimpulkan bahwa gerakan pembaharu Islam di Indonesia mulai berakar pada pergantian abad yang lalu. Berkembang dari masa ke masa dalam waktu empat puluh tahun, pada tahun 1940 gerakan ini telah menghujam dalam tanah air. Mengenai perkembangan dan sifat gerakan modern Islam di Indonesia. Deliar Noer menyimpulkan bahwa sifat dan kecenderungan gerakan ini dibentuk oleh pimpinan organisasi serta lingkungan tempat organisasi itu bergerak.

Berdasarkan uraian diatas, terlihat jelas bahwa Deliar Noer telah memberikan model penelitian yang memenuhi persyaratan sebagai penelitian sejarah, yang dalam hal ini sejarah gerakan modern Islam di Indonesia tahun 1900-1942, dengan kesimpulan yang secra akademis dapat dipertanggung jawabkan validitasnya. Penelitian tersebut walaupun tidak secara eksplisit mengemukakan latar belakang pemikiran, permasalahan, tujuan, metode dan pendekatan serta kerangka analisis yang digunakan dalam penelitian telah tertampung dalam penelitian yang dilakukan Deliar Noer.

b)      Model Penelitian H.A.R Gibb

Penelitian mengenai pemikiran modern dalam Islam pernah pula dilakukan oleh H.A.R. Gib, maha guru pada univesitas Oxford. Hasil penelitiannya berjudul Modern trends in Islam yang diterjemahkan oleh L.E Hakim dengan judul aliran-aliran modern dalam Islam dan diterbitkan oleh Tintamas-Jakarta pada tahun 1945.

Penelitian Gibb tentang gerakan modern dalam islma kelihatannya bertolak dari tesisnya yang mengatakan bahwa Islam adalah suatu agama yang hidup dan vital dalam menyampaikan dakwah kepada hati, pikiran, dan perasaan dari berpuluh-puluh, malah beratus-ratus miliun manusia, memberikan kepadanya suatu pedoman supaya hidup jujur, sungguh-sungguh dan takwa.[3] Pada bagian lain Gibb mengatakan, bahwa agama Islam dan para penganutnya merupakan satu susunan yang sama, masing-masing membentuk dan memberikan reaksi di antara satu sama lainnya selama Islam itu tetaptinggal sebagai satu organisme yang hidup dan ajaran-ajarannya memberikan kepuasan bagi perasaan keagamaan pengikut-pengikutnya.

Penelitian H.A.R Gibb adalh bersifat eksploratif deskriptif, yaitu penelitian yang mencoba mendiskripsikan secara mendalam suatu objek denagn menggunakan data-data yang terdapat dalam kajian pustaka, sedang pendekatan yang digunakan bersifat filosofis histories, yaitu penelitian yang tekannanya ditujukan untuk mengemukakan nilai-nilai universal dan mendasar dari suatu ajaran atau objek yang diteliti, seta didukung oleh data-data histories yang dapat dipercaya.

Dari penelitian itu Gibb mengemukakan tentang dasar-dasar alam pikiran Islam, ketegangan dalam Islam, dasar-dasar modernisme, agama kaum modern, hokum dan masyarakat serta Islam di dunia.

Ketika berbicara tentang dasar-dasar alam pikiran Islam. Gibb mengatakan, bahwa Al-Qur’an adalah suatu kitab yang berisi perintah-perintah, yang didakwahkan oleh Muhammad selama lebih kurang 20 tahun dari akhir hidupnya mengenai pelajaran agama dan dasar-dasar susila atau bukti-bukti keterangan terhadap mereka yang ingkar, tafsir dari kejadian-kejadian yang sedang  berlaku, dan beberapa peraturan mengenai soal-soal social dan hokum.

Selanjutnya, ketiak berbicara tentang dasar-dasar modernisme, Gibb mengatakan bahwa modernisme menimbulkan satu pergolakan pikiran yang amat hebat pengaruhnya dikalangan mereka yang dangkal ilmu pengetahuannya.[4]

Dari uraian tersebut, terlihat bahwa model penelitian gerakan modern dalam Islam yang dilakukan Gibb bersifat penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang sepenuhnya menggunakan bahan-bahan yang terdapat dalam sumber-sumber tertulis, khususnya buku-buku yang dihasilkan para penulis sebelumnya. Dan pendekatan yang digunakan dalam penelitiaanya itu adalah pendekatan filosofis histories, yaitu penelitian yang menekankan pada upaya untuk menarik nilai-nilai universal yang didasrkan pada informasi yang terdapat dalam kiatb suci dan didukung oleh kebenaran sejarah.

 

Kesimpulan

Pengertian pembaharu Islam adalah, upaya-upaya untuk menyesuaikan paham keagamaan Islam dengan perkembangan baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern selain itu mengubah keadaan umat agar mengikuti ajaran yang terdapat didalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah.

Model Penelitian Pemikiran Modern dalam Islam diantaranya adalah

Model Penelitian Deliar Noer, deskriptif analitis, yaitu penelitian yang mencoba mendiskripsikan gerakan modern Islam di Indonesia

Model Penelitian H.A.R Gibb, penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang sepenuhnya menggunakan bahan-bahan yang terdapat dalam sumber-sumber tertulis, khususnya buku-buku yang dihasilkan para penulis sebelumnya.

 



[1] Prof. dr. h. Abudin Nata, M.A Metodologi Studi Islam. PT. raja Grafindo Persada, Jakarta

[2] Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, (Jakarta:LP2ES, 1980) hal.xiii-vix

[3] H.A.R Gibb, Aliran-aliran Moden Dalm Islam(terj) L.E Hakim, (Jakarta:Tintamas, 1954), hlm.x

[4] Prof. dr. h. Abudin Nata, M.A Metodologi Studi Islam. PT. raja Grafindo Persada, Jakarta. Hlm 389




Read More...

Asbab An-Nusul

PENDAHULUAN         

A.     Latar Belakang

Al-Qur’an bukanlah merupakan sebuah buku dalam pengertian umum, karena ia tidak pernah diformulasikan, tetapi diwahyukan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi kaum muslimin sesuai dengan kebutuhan yang ada atau situasi yang menuntutnya.

Untuk memahami pesan Al-Qur’an secara utuh, kita juga harus mengetahui dan memahami adat istiadat, lembaga-lembaga, pergaulan bangsa arab dan pandangan hidupnya, juga situasi makkah pra-islam. Tidak semata-mata dari segi bahasanya saja. Karena Al-Qur’an memang harus dicerna dalam konteks perjuangan Nabi dan latar belakang perjuangannya.



Sebagian kecil ilmuwan muslim memang ada yang tidak memandang penting ilmu Asbabun nuzul dalam menafsirkan Al-Qur’an. Tanpa sabab nuzul, kata mereka, tidak ada halangan untuk menafsirkan Al-Qur’an. Berbeda dengan kebanyakan mufassir apapun aliran/madzhab tafsir yang dianut dan metode penafsiran yang digunakan mereka, semuanya mengakui peran dan urgensi ilmu sabab nuzul dalam menafsirkan Al-Qur’an. Kehadiran ilmu sabab nuzul bagi mufassir bukan sebagai pelengkap penderita yang tidak memiliki arti apapun, melainkan justru akan lebih memperdalam penghayatan dan wawasan penafsiran Al-Qur’an.

Atas dasar itulah maka disini kami mencoba untuk sedikit memaparkan mengenai ilmu asbabun nuzul. Yang mencakup pengertian, macam-macam, dan kegunaan ilmu asbabun nuzul.

 

A.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian Asbab An-Nuzul?

2.      Sebutkan pembagian dan macam-macam Asbab An-Nuzul!

3.       Apa manfaat mempelajari nasbab an-nuzul?

 

 

PEMBAHASAN

 

A.     Pengertian Asbab An-Nuzul

Asbab An-Nusul merupakan bentuk idhafah dari kata “Asbaba” dan “Nazala”, kata “Asbaba” merupakan jama’ dari kata “Sababa” yang berarti sebab, maka “Asbaba” mempunyai arti sebab-sebab. Sedangkan kata “an-Nuzul” berasal dari kata “Nazala” yang berarti turun. secara Etimologi, asbab An-Nuzul adalah sebab-sebab yang melatarbelakangi terjadinya sesuatu[1].

Sedangkan secara terminology yang dirumuskan oleh para ulama, diantaranya adalah:

1)      Menurut Az-Zarqoni:

“Asbab An-Nuzul” adalah peristiwa atau kejadian yang terjadi serta ada hubungannya dengan turunnya ayat Al-Qur’an sebagai penjelas hukum pada saat itu terjadi.

2)      Ash-Shabuni

“Asbab An-Nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat mulia yang berhubungan dengan peristiwa dan kejadian tersebut, baik berupa pertanyaan yang diajukan kepada Nabi atau kejadian yang berkaitan dengan urusan agama.

3)      Shubhi shalih

ما نز لت الأ ية أوالا يات بسببه متضمّنة له أ و مجيبة أو مبينة لحكمه زمن وقوعه

Artinya:

“Asbab an-Nuzul” adalah sesuatu yang menjadi sebab turunnya satu atau beberapa ayat Al-Qur’an (ayat-ayat) terkadang menyiratkan peristiwa itu, sebagai respons atasnya. Atau sebagai penjelas terhadap hukum-hukum disaat peristiwa itu terjadi[2].

Meskipun redaksi pendefinisian diatas sedikit berbeda, namun pada intinya asbab an-nuzul adalah kejadian yang melatarbelakangi turunnya ayat Al-Qur’an, dalam rangka menjawab, menjelaskan dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari setiap kejadian. Hal ini mempermudah kita untuk memahami perintah-peirntah dalam Al-Qur’an karena sudah tentu bahan-bahan sejarah ini melingkupi peristiwa pada masa Al-Qur’an masih turun.

Adapun sebab turunnya ayat dalam bentuk peristiwa ada tiga macam:

a.       Peristiwa berupa pertengkaran

Contoh: perselisihan suku Aus dan khazre dengan orang-orang Yahudi sehingga turunlah surat Ali-Imron ayat 100 sampai beberapa ayat sesudahnya.

b.      Peristiwa berupa kesalahan yang serius.

Contoh: seorang imam yang shalat yang dalam keadaan mabuk. Peristiwa ini menyebabkan turunnya surat An-Nisa` ayat 42.

c.       Peristiwa berupa cita-cita dan keinginan

Contoh: imam Al-Bukhori dan lainnya meriwayatkan dari Annas RA bahwa Umar berkata: “Aku sepakat dengan Tuhanku dalam tiga hal: Aku katakan kepada Rasul bagaimana sekiranya kita jadikan makam Ibrahim tempat sholat maka turunlah surat Al Ahzab ayat 52”.

Adapun sebab turunnya ayat dalam bentuk pertanyaan dikelompokkan kepada tiga macam

1)      Pertanyaan yang berhubungan dengan sesuatu yang telah lalu.

2)      Pertanyaan dengan sesuatu yang sedang berlangsung waktu itu.

3)      Pertanyaan yang berhubungan dengan masa yang akan datang.[3

 

B.     Pembagian dan Macam-macam Asbab An-Nuzul[4]

1.      Dilihat dari sudut pandang redaksi-redaksi yang dipergunakan dalam riwayat Asbab An-Nuzul.

Ada dua jenis redaksi yang digunakan oleh perawi dalam mengungkapkan riwayat asbab an-nuzul, yaitu:

a)      Sharih (visionable/ jelas)

Redaksi sharih artinya riwayat yang sudah jelas menunjukan asbab an-nuzul. Redaksi yang digunakan termasuk sharih jika perawi mengatakan:

“sebab turun ayat ini adalah…..”

atau perawi menggunakan kata “maka” (fa’ taqibiyah) setelah perawi mengatakan periatiwa tertentu. Misalnya:

“telah terjadi……maka turun ayat…..”

Contoh dari riwayat asbab an-nuzul yang menggunakan redaksi sharih adalah sebuah riwayat yang dibawakan oleh Jabir bahwa orang0orang Yahudi berkata, “Apabila seorang suami mendatangi “qubul” istrinya dari arah belakang, anak yang dilahirkan akan juling.” Maka dari kejadian tersebut kemudian turunlah ayat yang artinya: “Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocoktanam, maka datangilah tanah itu bagaimana saja kamu kehendaki.” (Al-Baqoroh:223).

b)      Muhtamilah (impossible / kemungkinan)[5]

Adapun redaksi yang dignakan termasuk muhtamillah bila perawi mengatakan:

“Ayat ini turun berkenaan dengan …………….”

Atau perawi mengatakan:

“Saya kira ayat ini turun berkenaan dengan ………….”

Contoh dari riwayat yang menggunakan redaksi muhtamilah seperti riwayat yang disampaikan oleh ibnu Umar, yakni:

Artinya: “Ayat, istri-istri kalian adalah (ibarat) tanah tempat bercocoktanam, turun berkenaan dengan mendatangi (menyetubuhi) istri dari belakang.” (H.R. Bukhori).

2.      Dilihat dari sudut pandang berbilangnya Asbab An-Nuzul untuk satu ayat atau berbilangnya ayat untuk asbab An-Nuzul:

a)      Berbilangnya asbab An-Nuzul untuk satu ayat (Ta’adad Asbab wa Nazil Al-Wahid).

Pada kenyataannya, tidak setiap ayat memiliki riwayat asbab an-nuzul dalam satu versi. Ada kalnya satu ayat memilki beberapa versi riwayat asbab an-nuzul. Tentu saja, hal itu tidak akan menjadi persoalan bila riwayat-riwayat itu tidak mengandung kontradiksi. Bentuk variasi itu terkadang dalam redaksinya dan terkadang dalam kualitasnya.

Untuk mengatasi variasi riwayat asbab an-nuzul dalam satu ayat dari sisi redaksi, para ulama mengemukakan cara-cara sebagai berikut:

Ø      Tidak mempermasalahkannya

Cara ini ditempuh bila versi riwayat-riwayat asbab an-nuzul ini menggunakan redaksi muhtamillah (tidak pasti).

Missal, satu versi menggunakan redaksi “Ayat ini diturunkan berkenaan dengan…….”. dan versi lain menggunakan redaksi “saya kira aya ini diturunkan berkenaan dengan ………”.

Ø      Mengambil versi riwayat asbab an-nuzul yang menggunakan redaksi sharih

Cara ini digunakan bila salah satu versi riwayat asbab an-nuzul iu tidak menggunakan redaksi sharih (pasti).

Ø      Mengambil versi riwayat yang shahih (valid)

Cara ini digunakan bila seluruh ayat menggunakan redaksi “sharih” (pasti), tetapi kualitas salah satunya tidak sharih.

Untuk mengatasi variasi riwayat asbab an-nuzul dalam satu ayat dari sisi kualitas, para ulama mengemukakan cara-cara sebagai berikut:

Ø      Mengambil versi riwayat yang shahih.

Cara ini digunakan bila terdapat dua versi riwayat tentang asbab an-nuzul satu ayat, satu versi berkualitas shahih, sedangkan yang lainya tidak.

Misalnya, dua versi riwayat asbab an-nuzul kontradiktif untuk surat adh-dhuha{93} ayat 1-3.

Ø      Melakukan studi yang selektif (tarjih).

Cara ini digunakan bila kedua versi asbab an-nuzul yang berbeda-beda itu kualitasnya sama-sama shahih

Ø      Melakukan studi kompromi (jama’).

Cara ini digunakan bila kedua riwayat yan kontradiktif itu sama-sama memiliki status keshahihan hadits yang sederajat dan tidak mungkin dilakukan tarjih.

b)      Berbilangnya  ayat untuk satu sebab (Ta’adud Nazil wa Asbab An-Nuzul).

Terkadang suatu kejadian menjadi sebab bagi turunnya dua ayat atau lebih. Hal ini dalam Ulumul Qur’an disebut dengan istilah “Ta’addud Nazil wa as-Sabab al-Wahid” (terbilang ayat yang turun, sedangkan sebab turunnya satu).

Contoh: satu kejadian yang menjadi sebab bagi dua ayat yang diturunkan, sedangkan antara yang satu dengan yang lainnya berselang waktu yang lama adalah riwayat asbab an-nuzul yan diriwayatkan oleh Ibn jarir ath-Thabari,ath-Thabrani, dan Ibn Mardaiyah dari Ibn Abbas: “ketika Rasululloh duduk di bawah naungan pohon kayu, beliau bersabda,”akan dating kepada kamu seorang manusia yang memandangmu dengan dua mata setan, janganlah kalian ajak bicara apabila ia datang menemuimu”. Tidak lama sesudah itu, datanglah seorang lelaki yang bermata biru. Rasululloh kemudian memanggilnya dan bertanya “mengapa engkau dan teman-temanmu memakiku???” Orang tersebut pergi dan datang kembali beserta teman-temannya. Mereka bersumpah dengan anam Alloh bahwa mereka tidak menghina Nabi. Terus-menerus mereka mengatakn demikian sampai Nabi memaafkannya. Maka turunlah surat Ath-thaubah{9} ayat 74 (mereka mereka orang-orang munafik itu) bersumpah dengan nama alloh, bahwa mreka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakittimu). Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah islam, dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya; dan mereka tidak mencela (Alloh dan RasulNya), kecuali karena Alloh dan RasulNya telah melimpahaka karunia-Nya kepada mereka. Msks jiks mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Alloh akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di duniandan di dkhirat; dan mereka sekali-kali atidak mempunyai pelindung dan tidak pula penolong dimuka bumi.”

Demikian pula Al-hakim meriwayatkan hadits ini dengan redaksi yang sama dan mengatakan, “maka Alloh menurunkan surat Al-Mujadalah{58} ayat 18-19.”

 

C.     Manfaat Mempelajari Ilmu Asbab An-Nuzul

Mempelajari dan mengetahui asbab an-nuzul adalah merupakan kunci untuk dapat memahami ayat-ayat al-Qur’an dengan baik dan benar terutama dalam upaya memahamiayat-ayat yang menyangkut masalah hokum, karena al-Qur’an memang tidaklah diturunkan dalam suatu masyarakat yang hampa budaya. Oleh karena itu, dari sekian banyak ayat-ayatnya, oleh para ulama dinyatakan sebagai harus dipahami dalam konteks asbab an-nuzulnya. Karena itu pula, paling tidak asbab an-nuzul itu menggambarkan, bahwa ayat yang diturunkan itu berinteraksi langsung dengan kenyataan yang ada. Dengan demikian dapat pula dikatakan, bahwa kenyataan tersebutmendahului atau setidak-tidaknya  keberadaannya bersamaan dengan turunnya ayat al-Qur’an di atas pentas bumi ini.[6]

Dari sedikit uraian di atas dapat disimpulkan manfaat mempelajari asbab an-nuzul antara lain:

a.       Untuk mengetahui hikmah diundangkannya suatu hokum dan perhatian syara’ terhadap kepentingan dan kebutuhan umu dalam menghadapi segala peristiwa.

b.      Membantu seseorang dalam memahami ayat, sekaligus dapat menhilangkan kesulitan yang terdapat di dalam ayat.

c.       Dapat memberikan pemahaman dengan tepat, bahwa hokum yang dibawa oleh ayat al-Qur’an adalah khusus untuk memberikan penyelesaian terhadap peristiwa atau pertanyaan yang menjadi asbab an-nuzulnya ayat itu.

d.      Dapat diketahui dengan tepat sasaran hokum yang di bawa oleh ayat-ayat yang diturunkan, sehingga tidak akan keliru di dalam menetapkan suatu hokum.

e.       Dapat membantu mempermudah pemahaman dan penghafalan ayat serta membantu “meletakkan” ayat-ayat yang bersangkutan berada di dalam hati orang-orang yang mendengarkannya bila ayat itu dibacakan.[7]

  

BAB III

PENUTUP

 

A.     Kesimpulan

1.      Pengertian Asbab An-Nuzul:

a.        Secara etimologi, Asbab An-Nuzul adalah sebab-sebab yang melatarbelakangi sesuatu itu terjadi.

b.       Secara terminologi, asbab An-Nuzul adalah kejadian yang melatarbelakangi turunnya ayat Al-Qur’an, dalam rangka menjawab, menyelesaikan dan menjelaskan masalah yang timbul disetiap kejadian.

2.      Pembagian dan macam-macam Asbab An-Nuzul:

a.       Dilihat dari sudut pandang redaksi-redaksi yang dipergunakan dalam riwayat Asbab An-Nuzul.

1)      Redaksi Sharih (visionable/jelas)

2)      Redaksi Muhtamillah (impossible/ragu)

b.      Dilihat dari SudutPandang Berbilangnya Asbab An-Nuzul untuk Satu Ayat atau Berbilangnya Ayat untuk Asbab An-Nuzul

1)      Berbilangnya Asbab An-Nuzul untuk Satu Ayat

2)      Variasi untuk Satu Sebab

3.      Manfaat mempelajari asbab an-nuzul

*      Untuk mengetahui hikmah diundangkannya suatu hokum dan perhatian syara’ terhadap kepentingan dan kebutuhan umu dalam menghadapi segala peristiwa.

*      Membantu seseorang dalam memahami ayat, sekaligus dapat menhilangkan kesulitan yang terdapat di dalam ayat.

*      Dapat memberikan pemahaman dengan tepat, bahwa hokum yang dibawa oleh ayat al-Qur’an adalah khusus untuk memberikan penyelesaian terhadap peristiwa atau pertanyaan yang menjadi asbab an-nuzulnya ayat itu.

*      Dapat diketahui dengan tepat sasaran hokum yang di bawa oleh ayat-ayat yang diturunkan, sehingga tidak akan keliru di dalam menetapkan suatu hokum.

*      Dapat membantu mempermudah pemahaman dan penghafalan ayat serta membantu “meletakkan” ayat-ayat yang bersangkutan berada di dalam hati orang-orang yang mendengarkannya bila ayat itu dibacakan.

 

 

 



[1] Rosihan Anwar, Ulum Al-Qur’an, Pustaka Setia, Bandung, 2008, hlm. 60

[2] Subhi Al-shalih, Mabahits fi’ulum Al-Qur’an, Dar Al-Qalam li al-Malayyin, Bairut, 1988, hlm. 132.

[3] Usman,ulumul qur'an,penertbit teras,yogyakart,2009.,118

[4] Jalaluddin as-suyuthi,al-itqon fi ‘Ulum al-Qur’an, Dar al-Fikr, Beirut.,32

[5] Rosihan Anwar, Ulum Al-Qur’an, Pustaka Setia Bandung, 2008, hlm. 67-69

[6] Usman.,137-138

[7] Ibid.,146-147




Read More...