mencoba saja

Saturday, July 23, 2005

Tum Bin "Tanpa Dirimu"

Tum Bin Jiya Jaaye Kaise, Kaise Jiya Jaaye Tum Bin
bagaimana aku akan hidup tanpa dirimu?, tanpa dirimu bagaimana aku akan hidup?

Sadiyon Si Lambi Hai Raaten, Sadiyon Se Lambi Huv Din
malam serasa bagaikan ribuan tahun, hari-haripun serasa bagaikan ribuan tahun

Aaa Jao Laut Kar Tum Yeh Dil Keh Raha Hai
kembalilah .. hatiku memanggilmu

Aaa Jao Laut Kar Tum Yeh Dil Keh Raha Hai
kembalilah .. hatiku memanggilmu

Phir Shaame Tanhaye Jaagi
lagi.. malam hanya berisi sepi

Phir Yaad Tum Aa Rahe Ho
lagi.. aku mengingat dirimu

Phir Jaan Nikal Ne Lagi Hai
lagi. aku merasa akan mati

Phir Mujhko Tadpa Rahe Ho
lagi.. kau menyakitiku

Aaa Jao Laut Kar Tum Yeh Dil Keh Raha Hai
kembalilah .. hatiku memanggilmu

Kya Kya Na Soocha Hai Maine
sebegitu besar aku memikirkan dirimu

Kya Kya Na Sapne Sajaye
apa apa yang telah aku mimpikan

Kya Kya Na Chaaha Hai Dil Ne
apa yang sangat tidak aku harapkan

Kya Kya Na Armaan Jagaaye
apa yang aku harapkan..

Is Dil Se Toofan Guzarte Hai
badai telah menerjang ke dalam hatiku

Tum Bin To Jeete Na Marte Hai
tanpa dirimu, aku tidak hidup ataupun mati

Aaa Jao Laut Kar Tum Yeh Dil Keh Raha Hai
kembalilah .. hatiku memanggilmu

Aaa Jao Laut Kar Tum Yeh Dil Keh Raha Hai
kembalilah .. hatiku memanggilmu

Tum Bin Jiya Jaaye Kaise, Kaise Jiya Jaaye Tum Bin
bagaimana aku akan hidup tanpa dirimu?, tanpa dirimu bagaimana aku akan hidup?

(Courtesy: Hema Pursnani)

Read More...

SIAPAKAH MEREKA ITU

SIAPAKAH MEREKA ITU

karya : Haydar Yahya

mereka mengaku sebagai anak-anakmu
tapi mereka tidak mengenalmu
mereka mengaku sebagai ahliwarismu
tapi mereka tidak berpegang pada wasiatmu
mereka mengaku darahnya adalah bagian dari darahmu
tapi kesyahidan baginya adalah dulu
mereka mengaku sebagai ummatmu
tapi mereka hidup dalam belenggu kepala suku

mereka mengaku Engkaulah rahmatan lil'alamien itu
tapi mereka gemar menyeru fitnah, perang pada sesamanya
dan berseteru
mereka mengaku sebagai penyambung pesanmu
tapi mereka tidak menangkap dan mencari risalahmu
mereka mengaku sebagai pengikut setiamu
tapi mereka lenyapkan tapak tilasmu

mereka mengaku Engkaulah penghulu para imam
tapi mereka ber imam pada selainmu
mereka mengaku Engkaulah kota ilmu itu
tapi mereka enggan untuk mengaku
mereka mengaku Allah telah mendidikmu
tapi mereka percaya Engkau gagal mendidik keluargamu
mereka mengaku sebagai pencintamu
tapai mereka tidak peduli pada ahlil-baitmu

mereka mengaku sebagai pembelamu
tapi tersenyum pada musuh-musuhmu
mereka mengaku hatinya adalah bagian dari hatimu
tapi mereka tidak berduka atas dukamu
mereka mengaku bersedih atas kesedihanmu
tapi menangis untukmu adalah tabu
mereka mengaku mencintaimu,
tapi karbala tidak lebih layak diperingati
ketimbang hiroshima, nagasaki

mereka mengaku mencintaimu,
tapi ijtihad, cukup alasan bagi pembunuh cucu-cucumu
mereka mengaku Engkaulah uswah hasanah
tapi mereka hanya mencontoh ayah-ayahnya
mereka mengaku Allah dan Rasulullah
adalah tujuan akhir hijrahnya
tapi kebanggaan persaingan maqom telah menyibukkannya
mereka mengaku Engkaulah penyeru ukhuwwah
tapi kata mereka :"Kepentingan kami lebih utama"

mereka mengaku
Engkaulah pembebas budak, mustadz'afien dan kaum papa
tapi mereka menjeratnya kembali dengan dalih agama
mereka mengaku Engkaulah manusia sempurna
tapi mereka mau sibuk mencari kekuranganmu
mereka mengaku Engkau terjaga oleh Sang Maha Kuasa
tapi katanya, sama saja manusia seperti mereka
mereka mengaku Engkaulah pemilik akhlaq mulia
tapi katanya sempat angkuh pada yang papa

mereka mengaku Engkaulah imam akhirat dan dunia
tapi katanya :"Urusan dunia kami adalah ahlinya"
mereka mengaku jiwa raga dan akalnya tunduk patuh padamu
tapi ijtihadnya mengunggulimu
mereka mengaku hanya kebenaran, wahyu yang datang dari lisanmu
tapi katanya emosi perasaanmu seringkali mengelabuimu
mereka mengaku Allah, malaikat bersholawat atasmu
tapi katanya itu kultus individu

mereka mengaku sabdamu adalah wahyu
tapi katanya ada yang tidak perlu
mereka mengaku risalahmu meliputi alam semesta
tapi katanya, pikirannya, keluarganya, kelompoknya, partainya, alirannya
cukup mewakilimu
mereka mengaku Engkau mengajarkan iman adalah perbuatan nyata
bagi mereka, semuanya cukup hanya dengan bicara
mereka mengaku islam sebagai agamanya
tapi mereka jadikan mazhab sebagai gantinya
mereka mengaku merindukan pertemuan denganmu
tapi mereka tidak malu kalau seperti itu

mereka mengaku, mengaku dan mengaku
akhirnya mereka tidak tahu
siapakah mereka itu ?

ampuni kami ya Allah, maafkan kami yaa Rasulallah
maghfirahMu ya Allah, syafa'atmu ya Rasulallah


*****

Read More...

" BAIKNYA TUHANKU "

BAIKNYA TUHANKU

karya : elo ab

Tuhanku Maha Baik
Karunianya..permenit, perdetik
setiap kedipan mata, diantara kedipan mata
bahkan disaat aku tidak mampu menyadarinya

Tuhanku Maha Pengasih
Dia menyentuh yang menyentuh-Nya
Dia menyentuh yang mencoba menyentuh-Nya
Dia menyentuh yang tidak tahu cara menyentuh-Nya
Dia menyentuh yang menghampiri-Nya
Dia menyentuh yang menjauhi-Nya
Dia menyentuh yang meninggalkan-Nya

Tuhanku Maha Pemurah
Dia memberi sebelum diminta
Dia memberi tanpa diminta
Dia memberi sebelum kutahu apa yang akan kuminta
Dia memberi lebih dari sekedar permintaan

Tuhanku Maha Adil
Dia membagi yang genap
Dia membagi yang ganjil
Dia membagi yang tak bisa terbagi

Tuhanku Maha Mendengar
Dia mendengar yang terucap
Dia mendengar yang tak terucap
Dia mendengar yang tersirat
Dia mendengar isyarat
Dia mendengar teriakan
Dia mendengar bisikan
Dia mendengar yang tak terdengar

Tuhanku Maha Melihat
Dia melihat yang terang
Dia melihat yang gelap
Dia melihat yang samar
Dia melihat yang kasat
Dia melihat yang ghaib
Dia melihat kejadian
Dia melihat rencana

Tuhanku Maha Bijak
Dia memahami kelemahan
Dia memahami ketidaktahuan
Dia memahami keterbelakangan
Dia memahami kekhilafan
Dia memahami kebodohan
Dia memahami kealpaan

Tuhanku Maha Pemaaf
Dia memaafkan yang besar
Dia memaafkan yang kecil
Dia memaafkan yang khilaf
Dia memaafkan yang lupa
Dia memaafkan yang sengaja
Dia memaafkan yang yang tidak sengaja

Tuhanku Maha Pengampun
Dia mengampuni yang berdosa
Dia mengampuni yang lalu
Dia mengampuni yang kini
Dia mengampuni yang nanti
Dia mengampuni yang terbetik
Dia mengampuni yang terjadi
Dia mengampuni yang tak sempat terjadi

Tuhanku Maha Penyayang
Dia menyayangi yang menyembah-Nya
Dia menyayangi yang tidak menyembah-Nya
Dia menyayangi yang tidak tahu cara menyembah-Nya
Dia menyayangi yang ta’at
Dia menyayangi yang menentang
Dia menyayangi yang berbaik sangka pada takdir-Nya
Dia menyayangi yang berburuk sangka pada takdir-Nya

Tuhanku Maha Sabar
Dia memandang lembut yang nista
Dia memanggil halus yang berdosa
Dia menunggu taubat yang durhaka
Dia menanti kesadaran yang kafir
Dia memberi rizqi yang sombong
Dia menerima sesal yang khilaf
Dia menerangi jalan yang sesat

Tuhanku Maha Baik
kata baik tak kan pernah mampu memaknai kebaikan-Nya


*****

Read More...

derita kerinduan

DERITA KERINDUAN
karya Alhabib Ali bin Muhammad bin Husain Al Habsyi
terjemahan oleh Haydar Yahya



Dialah cahaya
yang sinarnya adalah petunjuk
bagi mereka yang mencari kebenaran
Dibawah panjinya
para rasul berhimpun, bernaung dan berdiri.
Wahai yang menjulang tinggi jauh dariku
rongga ragaku sesak kerinduanku padamu.
Jawablah jeritan kerinduanku ini
yang kuserukan dari semua penjuru.
Setiap kali kurasa derita
mengingatmu jadi penawar
dan betapa indahnya
kesembuhan karena mengingatmu itu
Bila saja mereka tahu
bagaimana berat derita kerinduan yang kualami
sungguh !
hanya pertemuan dengan kekasihku itulah obatnya.
Wahai, sahabatku
yang mendahuluiku menemui kekasihku
sampaikanlah padanya
pesan-pesanku ini (qosidah-qosidahku)
yang kukemas dalam huruf-huruf indah penuh kerinduan.
Kemulyaan, keutamaan, keindahanmu tak terlukiskan,
tapak kakimu begitu mempesona
bagaimana lagi memandang kemulyaan wajahmu.
Bila ku coba menyembunyikan cintaku
cintaku bahkan bergelora menjadi-jadi.
samalah bagiku,
mengungkapkannya atau menyembunyikannya
Yaa Allah
berilah kehormatan 'tuk memandang junjunganku
niscaya terkikis karat yang melekat
dan hati ini suci kembali
Yaa Allah
kabulkanlah dambaan Ali (alhabib Ali)
'tuk bertemu, bersama kekasihnya
manusia termulya
tujuan perjalanannya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa alihi wa sallam


*****

Read More...