mencoba saja

Saturday, August 8, 2009

Sajak dari Lirik Lagu Kahitna

Sajak yang Ditulis dengan Sangat
Terburu-buru Sebab Aku Harus
Menyelesaikannya Sebelum Lagu
Kahitna itu Selesai Dinyanyikan



ENGKAU tak bisa membedakan Hedi dan Carlo,
apalagi suara Mario, bukan? Dia vokalis
yang menggantikan Roni, tapi itu tak perlu!

Dengarkan saja kalimat-kalimat liriknya
sejak bair pertama: Tak ada Yang harus
kita sesali. Semua indah yang pernah
kita alami....


Engkau setuju? Yovie adalah lirikus terbaik
di negeri ini, bukan? Oh, ya tentu, tentu,
kau harus menyejajarkannya dengan Katon.

Atau Ebiet? Ha ha, terlalu beratkah dia
buatmu? Atau terlalu sastra? Lupakan dulu!
Simak itu, lirik pada bait kedua: Meskipun
terbatas dan tak mungkin terikat janji
abadi.


Ah, aku tak yakin, apakah benar aku tidak
pernah bercerita pada Yovie, tentang kau
dan aku (dan dia)? Kenapa lirik di lagu
ini seperti ia tahu rahasia-rahasia panas-api
dalam kering-sekam kita? Dan bait ini: Aku,
dirimu, dirinya tak akan pernah mengerti
tentang suratan
... bukankah teramat kita?

Sebentar, ikuti aku menyanyikan juga bagian
lirik berikutnya. Hmmm, tak perlu menyesuarakan
suara kita dengan para vokalis padu itu, hayati
saja kata-katanya:... Aku, dirimu, dirinya tak
resah bila sadari, cinta takkan salah
.. Tapi,
kenapa aku resah? Kenapa aku selalu percaya
bahwa cinta kita ini salah?

Aduh, aku tak tahu lagi itu Hedi, Carlo atau Mario,
aku bayangkan itu adalah suaraku sendiri, yang
seperti anjing kesunyian, melolong jeritan: Andai
waktu bisa kita putar kembali, jalinan cerita
mungkin tak begini...


Halo? Engkau masih adakah, saat selesai kutuliskan
sajak yang sangat terburu-buru ini? Halo, engkau?



Catatan:
Teks yang diitalikkan adalah syair lagu Kahitna
"Aku, Dirimu, Dirinya" dari Album "Soulmate" (2006)

No comments:

Post a Comment