mencoba saja

Wednesday, August 5, 2009

Bisakah Sajak Ini Membuat Engkau Menangis?

AKU menuliskan ini dari hidup yang kacau,
ketika umur begitu ingin kita rahasiakan,
tapi tak pernah lagi dapat disembunyikan.

Bisakah sajak ini membuat engkau menangis?


Tapi, hei, kenapa beraninya aku bilang bahwa
hidup ini kacau? Kita mungkin bukan lagi
kita yang lalu-dulu, riang pada cinta mentah,
kasih tak bergetah, yang dengan merah-malu kita
selipkan dalam surat di buku paket negara,
pelajaran Pendidikan Moral Pancasila.

Ya, kita pasti bukan lagi kita yang menggulung
lengan seragam sekolah, dan lari-membolos ke
pertunjukan pagi, ke bioskop yang memutar
film romantika remaja dengan judul yang selalu
ada kata 'cinta', 'kampus', dan atau sejenisnya.

Maka aku menulis sajak ini dari kenangan yang
tak lagi terjangkau. Semacam upaya sia-sia
meraih engkau. Karenanya, menangiskah engkau?


***

AKU menuliskan ini dari hidup yang - hmmm
adakah kata yang lebih baik selain - kacau?

Kita telah sangat dewasa - dan itu berarti
kita amat mahir mengelabui perasaan sendiri.

Misalnya, ketika tiba undangan pesta reuni.

Aduh, berapa puluh tahun sudah kau tanggalkan
rok sekolah? Yang diam-diam kau pendekkan
beberapa senti, dari ukuran yang resmi di
buku panduan penerimaan siswa-siswi baru?

Hei, bagaimana kau menyapa kini kekasih yang
tak pernah bisa jadi kekasih? Dan kau hanya
bisa tertawa - menertawakan kisah mendebarkan -
ketika dia ajukan pertanyaan, "masih ingatkan,
bagaimana dulu kita pertama kali berciuman?"

"Itu bukan ciuman," katamu, "itu bukan ciuman!"

Begitu saja, kutuliskan ini dari kenangan
yang begitu ingin - tapi mana mungkin - kita
lupakan, dan begitu ingin - tapi pun mustahil -
kita lagikan, maka adakah gunanya bila kutanya:

...bisakah sajak ini membuat engkau menangis?

***

Kita mungkin ingin bisa lari dari cinta itu kini.

Tapi, bisakah itu meneduhkan hidup yang hmmm
- kenapa aku mati-diksi, dan setiap kali hendak
menuliskan selalu hanya menemukan kata - kacau?

Harusnya, tak lagi aku bertanya, di pengakhir
bait ini, bisakah ini membuat engkau menangis.

No comments:

Post a Comment