mencoba saja

Wednesday, February 2, 2005

Nyeri Aceh

Nyeri Aceh
Fikar W W Eda

Tanah Aceh, nyeri kami
nyeri daging dan tulang kami
nyeri darah dan tangis kami
nyeri gigil, nyeri perih
nyeri kami, inilah nyeri kami.

nyeri laut menggulung pantai
lumatlah rumah,
remuklah pohon
dan tubuh kami, tubuh kami
bercecer dihimpitan pohon itu
hanyut bersama papan berlumut
mengapung di jembatan roboh
nyelinap di selokan
terdampar di trotoar basah
tersangkut pada ranting-ranting beku

Tanah Serambi Mekkah, nyeri kami
nyeri daging dan tulang kami
nyeri darah dan tangis kami
nyeri gigil
nyeri perih
nyeri kami
inilah nyeri kami

bocah bocah polos
berlari di pasir.
menangkapi ikan-ikan terdampar
ketika laut surut

tapi tiba-tiba
gemuruh menerbangkan pasir
langit gelap
ombak membentuk lipatan
menerjang dari arah belakang
tubuh rapuh tersentak ke depan
membentur beton-beton
terdorong ribuan meter
bocah bocah itu
bagai kapas terlilit gulungan laut
terdampar di tanah datar
menghapus jejak-jejak di pasir
lenyaplah tawa
raiblah canda

Nestapa Aceh dalam nyeri dan perih kami
jangan kalian cari lagi Meulaboh
jangan kalian tanya di mana Banda Aceh
dimana Calang, Teunom, Lamno, Lhokseumawe,
Bireuen, Sigli
peta-peta telah koyak
terlipat dalam gulungan laut

Ya Allah
rebahkanlah mereka
bocah-bocah itu,
orang-orang tua itu
laki-laki dan perempuan itu
di atas permadani-Mu yang harum
tempatkanlah mereka pada
sisi-Mu yang maha mulia

dan kepada kami, ya Allah
berilah kekuatan
menanggungkan perih ini
menjadikannya cermin
tempat kami memungut hikmah.

*****

Doa Seorang Serdadu usai Tsunami
Dino F. Umahuk

Tuhan
Mengapa air bah itu kau timpakan kepada kami
Padahal di sini tak ada Nuh
Mengapa murka kau timpakan kepada kami
Padahal kami sedang terlena dalam dosa
Padahal kami sedang asyik menindas saudara-saudara kami
Dan tak satupun perahu yang Kau suruh kami buat
Selain beratus-ratus tank, dan truk
Juga berjenis-jenis senapan yang kami siagakan siang-malam
Sambil mengutil separuh dananya buat ongkos belanja dan jalan-jalan
Anak isteri ke luar negeri

Ya Tuhan
Mengapa duka itu kau tiupkan kepada kami
Tanpa mengutus seorangpun agen untuk memberitahu kami
Agar kami waspada dan tak binasa
Padahal intelijen kami sebegitu banyaknya
Padahal kami sungguh-sungguh sangat canggih memproduksi isu
Bagi keselamatan nyawa-nyawa yang tak mau bayar upeti
Atau membersihkan pos ronda

Tuhan
Aku rasa kau sedang bercanda saja
Atau sengaja memperingan tugas kami dengan tsunami itu
Agar kami tak capek - capek menggelar operasi
Pun membuka peluang bagi hegemoni kami atas negeri ini
Dengan belanja dan akses militer yang lebih kukuh
Menggerogoti tulang dan darah rakyat sendiri

Ya Tuhan
Selamatkanlah kami para serdadu ini dari murka-Mu
Dan biarkan kami mencuri sedikit kuasaMu
Untuk membinasakan anak negeri
Juga mereka yang tengah menderita di Aceh

*****

TSUNAMI
-Yudhistira ANM Massardi-

Ya Allah, ampuni kami ...!
Azab-Mu begitu dahsyat dan nyata
Tetapi kami begitu angkuh dan sombong
Kami ingkari dan dustakan Kamu
Kami zalimi kaum dan agama kami
Kami berhalakan harta dan kekuasaan kami
Kami sekutukan Kamu dengan semua nafsu

Sudah keterlaluan kemungkaran kami
Kami hinakan ruh dan seluruh ciptaan-Mu
Dengan kemunafikan dan maksiat tiada terperi
Korupsi, pestapora, mabuk, madat
Kemiskinan, kebodohan, dan pertumpahan darah
Penjarahan dan kerusakan dimuka bumi

Kami sungguh bangsa durjana
Membuta, membisu, dan tuli pada tanda-tanda
Kami abaikan semua peringatan
Kami tenggelamkan diri dalam bencana
Kami asyik dalam permainan mematikan
Kami alihkan kiblat ke api Neraka

Ya Allah, ampuni kami ...!

Azab-Mu begitu dahsyat dan nyata
Terjadi dalam sekejap dan lantak
Kami bilang ini ujian untuk berhikmah
Tetapi hanya sekelebat, lalu lenyap
Kami tak pernah bersungguh-sungguh
Bahkan untuk bersyukur dan bersujud pada-Mu
Sajadah kami tak pernah basah
Oleh sisa wudu dan airmata
Meskipun Engkau di urat leher
Kami selalu menjauhi Kamu
Seperti orang-orang sebelum kami
Sungguh kami dalam kesesatan yang nyata

Ya Allah, ampuni kami ...!

*****

No comments:

Post a Comment