mencoba saja

Sunday, October 26, 2008

titik hujan yang pertama

titik hujan yang pertama. dan kitapun larut pada aspal, pohonan tua,
wajah kota yang merana. entah, ini setasi keberapa. ruang-ruang dalam
peta tak terbaca. hanya masa silam hanya masa silam membikin kita ada.
Seseorang

-entah siapa, di lorong di depan sana, bersajak tentang keabadian.
"o eternity! o, eternity!" menari-nari di atas api.
" tuhan telah mati!"

kita di sini gamang sendiri.
"kenapa tak kau bunuh saja aku?" tanyamu. entah
pada siapa

aku atau dia.

No comments:

Post a Comment