poem

Surat Terakhir

selalu ada yang tak selesai dibaca
sepucuk surat terakhirmu
yang diantar tukang pos tua itu

prangko, sampul biru sedikit kusam itu
kisah bagi jarak dan waktu
ditempuh untuk sampai padaku

selalu ada yang tak terukur
kata-kata di kertas sepia yang pelahan luntur
tak bikin tinjauan mengabur