mencoba saja

Thursday, May 27, 2010

Sang Sepasang

Tomas Tranströmer

Mereka padamkan lampu, dan itu pendar putih globa
seketika, sertamerta, lalu pudar, seperti tablet
dalam gelap gelas. Lalu ada yang bangkit terbit.
Dinding hotel tiba-tiba mengulur ke gelap surga.

Gerak yang meliar perlahan, dan mereka tertidur,
tapi bertemuan jua apa yang amat rahasia di kepala,
seperti dua warna tercampur lalu memarak bersama
di kertas basah, buku gambar bocah sekolah.

Hanya gelap dan senyap. Kota terasa jadi amat dekat,
malam ini. Jendelanya memejam. Rumah pun mendekat.
Mereka berkemas dan menunggu, seperjangkauan,
sepasang bagai yang terbuang, berwajah hilang.

THE COUPLE

They turn the light off, and its white globe glows
an instant and then dissolves, like a tablet
in a glass of darkness. Then a rising.
The hotel walls shoot up into heaven’s darkness.

Their movements have grown softer, and they sleep,
but their most secret thoughts begin to meet
like two colors that meet and run together
on the wet paper in a schoolboy’s painting.

It is dark and silent. The city however has come nearer
tonight. With its windows turned off. Houses have come.
They stand packed and waiting very near,
a mob of people with blank faces.
Terjemahan lain:
1. Jejalur Rel
2. Nokturno
3. Lansekap Matahari
4. Setelah Kematian Seseorang




 

Read More...

Sang Sepasang

Tomas Tranströmer

Mereka padamkan lampu, dan itu pendar putih globa
seketika, sertamerta, lalu pudar, seperti tablet
dalam gelap gelas. Lalu ada yang bangkit terbit.
Dinding hotel tiba-tiba mengulur ke gelap surga.

Gerak yang meliar perlahan, dan mereka tertidur,
tapi bertemuan jua apa yang amat rahasia di kepala,
seperti dua warna tercampur lalu memarak bersama
di kertas basah, buku gambar bocah sekolah.

Hanya gelap dan senyap. Kota terasa jadi amat dekat,
malam ini. Jendelanya memejam. Rumah pun mendekat.
Mereka berkemas dan menunggu, seperjangkauan,
sepasang bagai yang terbuang, berwajah hilang.

THE COUPLE

They turn the light off, and its white globe glows
an instant and then dissolves, like a tablet
in a glass of darkness. Then a rising.
The hotel walls shoot up into heaven’s darkness.

Their movements have grown softer, and they sleep,
but their most secret thoughts begin to meet
like two colors that meet and run together
on the wet paper in a schoolboy’s painting.

It is dark and silent. The city however has come nearer
tonight. With its windows turned off. Houses have come.
They stand packed and waiting very near,
a mob of people with blank faces.
Terjemahan lain:
1. Jejalur Rel
2. Nokturno
3. Lansekap Matahari
4. Setelah Kematian Seseorang




 

Read More...

Wednesday, May 26, 2010

untuk adikku di bali

kepadamu adikku yang mencintaiku;kepadamu yang memberiku bahagia, impian dan jiwa//menemani getir melawan tegak tegar/;tak patah bahagiamu// ku hiasi mimpi beludru milikmu;bungkam sombongnya jiwa setan hatiku;adikku; sungguh hanya engkau hartaku//aku tiada cinta selain cinta kepadamu//tiada rindu ku hari ini kecuali untukmu;adikku yang manis;malam ini tidurlah, aku akan jaga mimpimu dari buruk

Read More...

kenangan yang tak tergantikan

disaat kau bersamaku; // cahaya rembulan membasuh kulitku dan kulitmusedang cahaya bintang menyentuh wajahmu, membuat ia begitu indah dan menentramkan jiwa yang melihat pesonanyakekasih; kukatakan padamu/ kenangan kemarin adalah kenangan yang takkan tergantikan oleh kisah manapun di belahan dunia ini; ia adalah kenangan yang melekat; se akan-akan ia adalah bagian dari tubuhku, dan tak mungkin aku

Read More...

seindah bidadari

kau seindah bidadari di hatiku// mungkinkah aku mampu memilikimukau terindah bagiku, mungkinkah aku mampu berada di hatimukau terlukis di hatiku se-akan akan kaulah yang menghias seluruh mimpiku selama ini;ku-bayangkan seandainya engkau jadi pendampingku; memelukku , di sisi-ku menyayangiku;sungguh karena dirimu ku lukiskan impianku dalam tulisan-kuku-bayangkan andai kau menjadi kekasihku;

Read More...

pencuri hatiku

wahai pencuri, yang telah mencuri sebagian hidupku dan seluruh mimpiku;jujur engkau adalah masa-lalu yang tak dapat pergi dan hilang, tak dapat musnah ataupun hancursepertinya ia telah melekat bersama kulit dan pikiranku;ia menjelma seakan-akan ia adalah bagian dari dirikuwahai kekasih ku di masa lalu, aku sungguh mengharapmusungguh aku menginginkanmu;katakanlah padaku bahwa engkau juga

Read More...

kesepianku tanpa dirimu

kubiarkan kesepian menyelimuti hidupkudalam kehampaan merona dalam jiwakumewarnai setiap detik nafaskumenghantui setipa getar dadakukucari entah dimana dia beradamenghempas semua asa melemah tiada rasatiada kurasa mengerti akan adanyadatanglah wahai bidadari cintadi sela kehampaan kurasakan kesunyianterasa menyakitkan rasa kesepian..kembalikan jiwaku yang selalu menginginkan dirimujiwa yang

Read More...

kekosongan melanda hatiku

puisi ini saya buat waktu masih duduk di bangku sma , buat temen sekelaskumneresap angan di dinding hatimencoba dekati sejuknya hatimumencoba meraih manisnya senyumanmudi setiap menit senyuman darimudi saat kekosongan melanda hatiku}berkelana mencari didirmu yang tlah perdidalam dunia mimpikuterus terbayang akan dirimu

Read More...

gadis cantik di depanku

puisi ini saya buat buat temen sekelas waktu SMA dulu taun 2003 andi depanku terduduk sosok seorang wanitakau cantik dan penuh pesonakubayangkan kan selalu adahingga masa ungkapkan semuadi balik senyummutersimpan sejuta rahasiaaku di sini untukmududuk terdiam menunggu senyum kamutergoda aku untuk miliki mumerasuk pesonamu menusuk jiwaratusan asa ada di hatinyaakankah menjadi cintaakankah kau

Read More...

aku suka padamu

puisi waktu sma , saya buat buat temen sekelaskujangan ketawa yah :Ddi saat bisikan angin melelapkan akukurasakan sejuknya angin yang membelaikutak ingin kulepaskan dirimutak ingin membiarkan kekosongan di hatimuakupun masih berharap kau mau menjadi milikkuhanya keajaiban yang bisamembuatmu mencintai aku lagiingin kukatakan sesuatu di telingamukata kata yang ingin terlontar dari bisikan hati

Read More...

tergila-gila

aku sepertinya tergila gila kepadamukarena aku tak henti hentinya memikirkan cara untuk bertemu kamuaku ingin sekali menyentuh telapak tanganmumelihat wajahmu dari dekatmengatakan ratusan kata sayang kepadamuagar kamu mengerti, bahwa aku tak mungkin bisa berpisah dari kamuaku sendiri masih ga ngertiapa yang membunuh akal sehatkusekiranya engkau meninggalkan aku,entah aku masih dapat bertahan

Read More...

Jika Sani-Suryo Terpilih

OLEH Batam TV di masa-masa kampanye pemilihan kampanye pemilihan gubernur yang baru lalu, saya diminta memandu acara dialog di stasiun itu. Bersama penyiar Usvim Paradila, saya punya kesempatan untuk bertanya, dan menilai langsung para kandidat gubernur dan wakilnya. Bukan hanya jawaban mereka, tapi cara mereka menjawab, juga cara mereka berbagi kesempatan untuk menjawab.

Pasangan Nyat-Kadir Zulbahri tampil pertama. Nyat datang terlambat. Ia hadir di sesi kedua, sejak acara ditayangkan langsung. Saya berusaha memaklumi. Dia pasti sibuk karena padatnya jadwal kampanye. Pasangan ini bicara soal anggaran yang prorakyat. Soal rencana Kepri Airline, dan rencana menjadikan Batam sebagai pasar bagi produk dari wilayah lain di provinsi ini. Tentu banyak yang tak terungkap dari acara bincang-bincang itu, karena terbatasnya waktu dan demi sopan-santun percakapan.

Calon Gubernur Aida Zulaika Ismeth tampil di minggu berikutnya. Saya sangat berharap dia tampil berdua dengan Eddy Wijaya, pasangannya di kursi wakil gubernur. Dalam pertemuan sebelumnya di kantor redaksi Batam pos, Aida juga datang sendiri. Waktu itu, saya sudah bertanya, bila datang lagi, saya ingin melihat mereka datang satu paket. Tapi, malam itu pun Aida datang sendiri. "Pak Eddy ke Natuna. Kami bagi tugas," kata Aida.

Alhasil, saya dan penonton Batam TV malam itu juga tidak bisa menilai bagaimana mereka berdua berbagi tugas. Saya harus memuji, betapa siapnya Aida malam itu dengan jawaban-jawaban. Tapi, dia ragu ketika menjawab pertanyaan, "nanti di kartu suara resmi siapa nama itu yang tercantum?" Biasa, ini kerepotan seorang istri. Aida tak yakin waktu itu apakah nama Ismeth tercantum atau tidak. Di waktu jeda, ajudannya mengingatkannya.

Minggu berikutnya saya memandu pasangan H Muhamad Sani dan H Muhamad Soerya Respationo. Mereka datang nyaris bersamaan. Dengan pakaian batik yang necis. Sayangnya waktu itu listrik mati. Siaran tertunda hampir satu jam, sampai akhirnya mereka memutuskan untuk direkam saja. Mencari waktu pengganti untuk siaran langsung tak mungkin, karena jadwal mereka padat.

Buat saya, Soerya bukan tokoh yang asing. Hubungan kami sebagai wartawan dan narasumber terjalin sejak lama.  Buat saya, di antara kandidat lain, dia punya nilai jual yang paling baik.

Kenapa? Dialah satu-satunya orang partai. Dia memimpin DPD PDI Perjuangan Provinsi Kepri. Dia pemilik perahu. Jika pemilu adalah pesta politik, maka dialah orang yang paling menikmati pesta itu.

Nyat, Zulbahri, dan Sani adalah birokrat. Mereka meniti karir dengan baik. Setelah pensiun Zulbahri berhasil masuk ke ranah politik lewat jalur Dewan Perwakilan Daerah.
Sani ambil cuti dari tugas sebagai wakil gubernur.

Nyat? Setelah melepas kursi Walikota Batam, ini adalah comeback-nya ke politik yang mengejutkan. Sempat dikabarkan susah dapat kendaraan partai, dia dengan cemerlang bisa melaju dengan Partai Demokrat.

Aida? Dia juga bukan pengurus inti partai, tapi soal popularitas dia pasti nomor satu. Dia sudah menyelesaikan satu masa bakti di DPD, dan menjalani kesempatan lima tahun berikutnya, dengan raupan suara tertinggi. Kemampuannya merangkul partai dalam jumlah besar membuktikan ketokohannya. Adapun Eddy Wijaya, dia adalah juga seorang birokrat yang beruntung.

Dengan sosok ringkas lima kontestan lain, maka sekali lagi Soerya harus dipandang lain. Karir politik dan posisi ketokohannya di masyarakat tak pernah surut. Dia sebenarnya sangat bisa maju sebagai Gubernur. Ini saya tanyakan di acara dialog malam itu.

"Ini soal sopan santun. Memang saya yang punya perahu, tapi Pak Sani adalah orang tua kita dan tuan rumah. Saya pendatang harus tahu diri," kata Soerya. Saya suka jawaban itu.

Sani malam itu tampak lelah. Dia terlalu dalam menyandar di kursi. Di jeda acara, ajudannya mengingatkannya.

Jika saya boleh menilai, pasangan yang tampil wajar adalah pasangan Sani-Surya. Saya bisa bayangkan kerja sama seperti apa yang kelak. Sani akan jadi pengambil keputusan yang hati-hati. Soerya akan jadi dinamisator dan katalisator. Sebagai pemilik perahu tentu posisi tawarnya kuat. Pasti, hubungan gubernur dan wakilnya akan berbeda dengan pola kerja antara Ismeth-Sani.

Kalau boleh berperumpamaan, Sani-Suryo lebih mirip pasangan SBY-Jusuf Kalla. Ismeth-Sani seperti SBY-Boediono. Maksud saya peran wakil gubernur akan sangat maksimal di tangan Soeryo. Dan ini harusnya baik.

Bagi Soerya, masuk ke wilayah birokrasi adalah tantangan baru. Dia matang sebagai politikus, dan tahu bagaimana menjalin hubungan legislatif-eksekutif. Dia berhasil menjadi "pendamai" OB-Pemko. Ingat, dia adalah Ketua DPRD Batam, pada periode lalu.

Maka, saya kira, jika Sani-Soerya menang, maka Soerya akan menjadi sosok yang banyak mewarnai dinamika perkembangan kawasan ini. Sani dengan keunggulan pengalaman panjangnya sebagai pamong akan mendapat dukungan dan pemikiran kuat, segar, dari Soerya.

Bagi PDI Perjuangan dan partai politik lain, kemenangan ini juga berarti pembuktian bahwa partai juga bisa melahirkan kader yang layak jadi pemimpin, tidak sekedar menjadi makelar suara, menjual perolehan suara kepada calon kepala daerah yang perlu kendaraan.***

Read More...

Jika Sani-Suryo Terpilih

OLEH Batam TV di masa-masa kampanye pemilihan kampanye pemilihan gubernur yang baru lalu, saya diminta memandu acara dialog di stasiun itu. Bersama penyiar Usvim Paradila, saya punya kesempatan untuk bertanya, dan menilai langsung para kandidat gubernur dan wakilnya. Bukan hanya jawaban mereka, tapi cara mereka menjawab, juga cara mereka berbagi kesempatan untuk menjawab.

Pasangan Nyat-Kadir Zulbahri tampil pertama. Nyat datang terlambat. Ia hadir di sesi kedua, sejak acara ditayangkan langsung. Saya berusaha memaklumi. Dia pasti sibuk karena padatnya jadwal kampanye. Pasangan ini bicara soal anggaran yang prorakyat. Soal rencana Kepri Airline, dan rencana menjadikan Batam sebagai pasar bagi produk dari wilayah lain di provinsi ini. Tentu banyak yang tak terungkap dari acara bincang-bincang itu, karena terbatasnya waktu dan demi sopan-santun percakapan.

Calon Gubernur Aida Zulaika Ismeth tampil di minggu berikutnya. Saya sangat berharap dia tampil berdua dengan Eddy Wijaya, pasangannya di kursi wakil gubernur. Dalam pertemuan sebelumnya di kantor redaksi Batam pos, Aida juga datang sendiri. Waktu itu, saya sudah bertanya, bila datang lagi, saya ingin melihat mereka datang satu paket. Tapi, malam itu pun Aida datang sendiri. "Pak Eddy ke Natuna. Kami bagi tugas," kata Aida.

Alhasil, saya dan penonton Batam TV malam itu juga tidak bisa menilai bagaimana mereka berdua berbagi tugas. Saya harus memuji, betapa siapnya Aida malam itu dengan jawaban-jawaban. Tapi, dia ragu ketika menjawab pertanyaan, "nanti di kartu suara resmi siapa nama itu yang tercantum?" Biasa, ini kerepotan seorang istri. Aida tak yakin waktu itu apakah nama Ismeth tercantum atau tidak. Di waktu jeda, ajudannya mengingatkannya.

Minggu berikutnya saya memandu pasangan H Muhamad Sani dan H Muhamad Soerya Respationo. Mereka datang nyaris bersamaan. Dengan pakaian batik yang necis. Sayangnya waktu itu listrik mati. Siaran tertunda hampir satu jam, sampai akhirnya mereka memutuskan untuk direkam saja. Mencari waktu pengganti untuk siaran langsung tak mungkin, karena jadwal mereka padat.

Buat saya, Soerya bukan tokoh yang asing. Hubungan kami sebagai wartawan dan narasumber terjalin sejak lama.  Buat saya, di antara kandidat lain, dia punya nilai jual yang paling baik.

Kenapa? Dialah satu-satunya orang partai. Dia memimpin DPD PDI Perjuangan Provinsi Kepri. Dia pemilik perahu. Jika pemilu adalah pesta politik, maka dialah orang yang paling menikmati pesta itu.

Nyat, Zulbahri, dan Sani adalah birokrat. Mereka meniti karir dengan baik. Setelah pensiun Zulbahri berhasil masuk ke ranah politik lewat jalur Dewan Perwakilan Daerah.
Sani ambil cuti dari tugas sebagai wakil gubernur.

Nyat? Setelah melepas kursi Walikota Batam, ini adalah comeback-nya ke politik yang mengejutkan. Sempat dikabarkan susah dapat kendaraan partai, dia dengan cemerlang bisa melaju dengan Partai Demokrat.

Aida? Dia juga bukan pengurus inti partai, tapi soal popularitas dia pasti nomor satu. Dia sudah menyelesaikan satu masa bakti di DPD, dan menjalani kesempatan lima tahun berikutnya, dengan raupan suara tertinggi. Kemampuannya merangkul partai dalam jumlah besar membuktikan ketokohannya. Adapun Eddy Wijaya, dia adalah juga seorang birokrat yang beruntung.

Dengan sosok ringkas lima kontestan lain, maka sekali lagi Soerya harus dipandang lain. Karir politik dan posisi ketokohannya di masyarakat tak pernah surut. Dia sebenarnya sangat bisa maju sebagai Gubernur. Ini saya tanyakan di acara dialog malam itu.

"Ini soal sopan santun. Memang saya yang punya perahu, tapi Pak Sani adalah orang tua kita dan tuan rumah. Saya pendatang harus tahu diri," kata Soerya. Saya suka jawaban itu.

Sani malam itu tampak lelah. Dia terlalu dalam menyandar di kursi. Di jeda acara, ajudannya mengingatkannya.

Jika saya boleh menilai, pasangan yang tampil wajar adalah pasangan Sani-Surya. Saya bisa bayangkan kerja sama seperti apa yang kelak. Sani akan jadi pengambil keputusan yang hati-hati. Soerya akan jadi dinamisator dan katalisator. Sebagai pemilik perahu tentu posisi tawarnya kuat. Pasti, hubungan gubernur dan wakilnya akan berbeda dengan pola kerja antara Ismeth-Sani.

Kalau boleh berperumpamaan, Sani-Suryo lebih mirip pasangan SBY-Jusuf Kalla. Ismeth-Sani seperti SBY-Boediono. Maksud saya peran wakil gubernur akan sangat maksimal di tangan Soeryo. Dan ini harusnya baik.

Bagi Soerya, masuk ke wilayah birokrasi adalah tantangan baru. Dia matang sebagai politikus, dan tahu bagaimana menjalin hubungan legislatif-eksekutif. Dia berhasil menjadi "pendamai" OB-Pemko. Ingat, dia adalah Ketua DPRD Batam, pada periode lalu.

Maka, saya kira, jika Sani-Soerya menang, maka Soerya akan menjadi sosok yang banyak mewarnai dinamika perkembangan kawasan ini. Sani dengan keunggulan pengalaman panjangnya sebagai pamong akan mendapat dukungan dan pemikiran kuat, segar, dari Soerya.

Bagi PDI Perjuangan dan partai politik lain, kemenangan ini juga berarti pembuktian bahwa partai juga bisa melahirkan kader yang layak jadi pemimpin, tidak sekedar menjadi makelar suara, menjual perolehan suara kepada calon kepala daerah yang perlu kendaraan.***

Read More...

Tuesday, May 25, 2010

pengagum seorang bidadari

aku cukup senang dengan hanya mengagumi wanita yang aku cintaiatau hanya sekedar mendapat sapaan hangatnyakarena kebahagiaanku terletak pada rasa sayangku pada orang yang aku kagumikarena ialah yang membangkitkan lilin kecil yang redup di hatiku saat inipandanganku tak pernah lepas sedikitpun dari gambarannyasekalipun mataku tertutup debu yang beterbangan, atau terhalang oleh badai yang

Read More...

jika aku bisa

jika aku bisameraih bintang walau tak seindah keindahan kekasihkujika aku harusmerajut awan-awan dan ku rajut namamu di langitaku adalah kekasihmu dan engkau adalah kekasih bagikutapi apakah aku kekasih bagimu?sedangkan , pagi siang dan malam hanya namamu yang terucap di bibirkuseakan telah melekat menjadi satu di hatikuemail: penyair@gmail.com

Read More...

gadis yang kukagumi

andai kamu taudari jauh aku memandangmu,menikmati keindahanmutidakkah kamu merasakan perasaan yang sama denganku ?aku menyukaimu , dan aku harap kaupun menyukai akugadisku, jangan palingkan wajahmukarna bagiku inilah saat saat terindah dalam hidupkumengagumimu, dari kejauhanemail: penyair@gmail.comalamat friendster: penyair.kesepian@yahoo.com

Read More...

aku binatang jalan

aku hidup dari belas kasihan orangaku siapa , kamu siapa, dia siapajulurkan saja belas kasihanmu, karena aku laparaku tak butuh simpatikmu, aku hanya butuh sesuap nasi untuk perutkuaku binatang jalan, terseok-seok di pinggir jalan sambil memelas kepada kalianjangan berpaling wajah, hai orang-orang, tanganku sudah lama terjulur kepadamu;ulurkan saja sedikit belas kasihanmupadahal hartamu berlimpah

Read More...

jiwa yang hilang

udara segar, langit cerah dan mentari bersinar hangat di tanah yang subur, tempat tumbuh pepohonan dengan daunnya yang memancarkan sinar kehijauanhawa sejuk yang menggelayut dan merasuk ke dalam tubuh membuat hidup terasa nikmatnamun semua itu tidak ada artinya dan tidak bisa kunikmati, karena jiwaku merasakan kesepian menyelimuti kehidupandan bumi yang terbentang luas ini seakan-akan lebih

Read More...

aku ingin jatuh cinta

aku inginmerasakan cinta, seperti para pecinta yang sedang dimabuk asmaramembuai kata-kata cinta, speerti para pujanggaaku ingin jatuh cintaseperti mereka, yang mencintai kekasihnya dengan tulus serta membahagiakan hatinya dengan seikat bungaaku ingin mencintai kamuwalaupun takkan pernah ada cinta untukku, tapi aku ingin mencintaimu , membahagiakanmu dan menemani kesendirianmuatau mencuci kedua

Read More...

ajal

suatu penderitaan yang belum pernah kualami selama hidup, lalu perasaan asa menjalar di tubuhk seperti sayap-sayap maut menari-nari di hadapan umur manusiaaku menyangka ajal akan menjemput dan membuatku tak dapat melihatmu lagitetapi pikiranku kembali mengingatmu, aku khawatir engkau hanya bisa mendengar kabar kematianku, tanpa sempat mendengar kata-kata terakhirkujika engkau berada di sisiku

Read More...

nyanyian jiwa

Di dalam jiwaku ada sebuah nyanyian tanpa irama, yang hidup di hatikuIa tak mau luluh bersama nafas yang kuhembuskan, dan ia menyelimuti kesendirianku saat iniMana mungkin aku membiarkan pergi, aku takut ia akan terdengar hingga nurani hatimu, aku takut nyanyian ini akan membuatmu menangisAku takut engkau akan mendengar nyanyian ini sehingga engkau terbangun dari tidurmuDi dalam jiwaku ini ,

Read More...

penyakit asmara

perasaan sakit , dan tubuhku terasa lemah bercampur seiring penyakit cinta yang ku deritaya tuhan, penyakit asmara apa lagi inidewi asmara telah memanah hatiku, dan menyebabkan seribu penyakit dalam tubuhku, seakan akan hari ini adalah kematian kupadahal derita cinta yang kuderita hanya karena aku terlalu mencintainya..padahal derita cinta yang kuderita hanya karena aku terlalu mencintainya..oleh

Read More...

im fall in love

sky like love field, where i put my heartnight like home, where moon i mind is you, shine and look my face from the skyi walk alone, under darknes step by stepim never tired , because i mind you beside me, walk togetheri just say to my self, i will never tire thinking about you, my dream girl, my angel and my rest placeits all about you, i love you..Email Facebook: penyair@gmail.com

Read More...

menyembunyikan sedihku

aku menari nari , seperti kupu kupu angkasa , mengitari padang rumput yang keringsekumpulan peri melihatku, sepertinya aku tengah bergembira dan bersukacitapadahal aku tengah menyembunyikan rasa sedih dan duka kuaku terlanjur mencintainyanamun tak sedikitpun harapan ia selipkan dalam hatikuaku ingin menari lagi, menyembunyikan tangisku inibiarlah hanya aku yang tau

Read More...

pergilah, aku akan mengejarmu

larilahlarilah sepuasmuaku lelah mengejarmu, aku lelah memanggilmudari ujung jalan tempat kau pijakkan kaki meninggalkan aku, tak sedikitpun kau hiraukan akupergilah, meskipun ke ujung jalan , bahkan ke ujung negri sekalipun, aku lelahaku akan terus mengejarmu, walau letihaku akan mengejarmu walau kau musnahkan harapanku, perasaanku yang membara dan takkan pernah redupaku akan terus berjalan,

Read More...

patah hati

sayap-sayap harapanku telah patah, sedang kakiku telah berlumur darahaku telah jauh, letih mengejarmu tak kau hiraukan panggilankurasa letihku telah mengilhamiku untuk pergi ke salah satu celah bukit untuk membuang hatiku yang telah patahpergilah kasih,pergilah jauh, terus terbang , terus tinggi berlalu tinggalkan akutinggalkan aku yang tengah di derita penyakit asmarajauhlah, karna kau takkan

Read More...

Di Pulau Bali

Di Pulau Bali
: Ni Made Frischa Aswarini

Inilah waktunya menunaikan pertemuan
perempuan berbulu mata lentik.
Ombak di Pantai Kuta telah bernyanyi, burung burung menari
dan pohon kelapa melambai ke arah masa lalu. Memanggilmu
lewat tubuh turis asing yang terbakar. Ketika senja mekar
dan perahu melempar jangkar.
Setengah hidupku adalah melupakanmu. Membuang foto foto,
buku dan gantungan kunci atau mencari perempuan lain
juga menghapus kenangan masa remaja. Kini bayanganmu kembali
seperti puisi yang bangkit dari mati. Denpasar memasuki
malam dengan tegar. Lampu lampu merkuri menyala
dan bulan turun ke dasar kolam. Patung dan pepohonan
memakai sarung. Hawa dingin yang asing menggigilkan
jendela dan selimut.

Di pulau Bali, perempuan berbulu mata lentik
kenangan tentangmu kembali: mendayung perahu di Bedugul,
Kaos Joger dan tarian lain di Gedung Putra Barong.
Aku tahu kau belum melupakanku. Sepanjang matamu memandang
bayanganku ada, seperti puisi yang abadi.
Inilah waktunya menunaikan pertemuan
perempuan berbulu mata lentik. Temui,
temuilah aku di Tanah Lot.
Sebelum bus berangkat pulang.
Sebelum senja mendarat di balik air yang jauh.
Sebelum beras jatuh dari dahiku

atau aku akan melupakanmu lagi.



2010

Read More...

send me an angel

send me an angelwhen i far away from peoplesend me an angel to erase my long sadim fall down, from the skyim fall down from love worldim fall down from peaceraising meim diedraising only my heart, thats enoughi need youi need lovei need everything ebout youi just imaginesomeday in somewhere at somtimei hope i can see your face,i dont care if it is only a minute or only a secondi just care, it is

Read More...

Kuhembuskan nafasku pada angin

Ku tak pernah mengerti isi hatimuUcapkanlah perasaanmu sayang, aku teramat membutuhkannyaAku ingin kau memahami semua yang kuberikan padamu Aku teramat mencintai dirimu Setiap hembusan nafasku hanya untuk mengatakan aku rindu padamujangan pergi dariku, karena hidupku tak semudah yang kau kira dan kau harus mengejarkuaku ingin kau mengerti dan memahami betapa perasaanku

Read More...

jiwaku

jiwamu telah menjadi satu di dalam jiwaku,sehingga rasa apapun yang kau derita turut bercampur di dalamku,rasa sedih, sakit , asmara hinnga kematian takkan pernah lepas hinnga jiwaku mati ketika mengharapkan kamu..perasan ini lebih besar dari rasa takut terhadap luka bahkan maut, hingga tak ada satupun dinding yang mampu memisahkan jiwaku yang di mabuk asmara oleh gadis sepertimu..oleh

Read More...

Rasa rindu

Matahari belum terbit, sedang rasa rinduku ini sudah ingin menyapa embun di dedaunan, mendengar burung-burung bernyanyi Melihat anak-anak berlari Rasa rinduku ini, tak tahan dan ingin melangkahkan kaki ke tempatmu berada saat ini.

Read More...

aku dan engkau

engkau adalah rinduku dan aku adalah rindumubegitu erat perasaan rindu kita, hingga semenitpun engkau pergi aku merasa teramat kehilanganmu begitu erat perasaan cinta kita, hingga satu sama lain akan merasakan perasan sakit yang sama sayangku, jika kau merasakan derita di sana itulah yang kurasakan saat ini di sinijangan kabarkan kematianmu karena aku telah menyusulmu,aku

Read More...

Rindu suaramu

Sayang, katakanlah satu kata cinta untuk meringankan bebanku Sayang, aku ingin mendengar suaramu agar aku dapat damai dan merasa aman Betapa penderitaanku di sini tiada pernah habis-habisnyaAku terlalu merindukan dirimu Sayang, izinkan aku mendengar setiap kata yang keluar dari nafasmu, dan aku ingin tahu bahwa kata-kata itu menyebut namaku Sayang, ringankanlah

Read More...

derita

Jika boleh aku tertidur lama, aku inginKarena letihku telah menguasai tubuhkuPerasan kecewa dan derita ini mulai merasuki iwaku hingga perasaanku tak pernah damai dan tentram Rasanya aku ingin tertidur dalam waktu yang lama, Aku ingin melupakan semua penderitaanku sejenak Di kerinduanku ini , aku ingin menentramkan perasaanku agar rasa deritaku sedikit berkurang

Read More...

maafkan aku

Kegundahanku coba menghantuiku..Kerisauanku..Coba tuk lupakanmu… Maafkan aku yang membenci dirimu..Ku tak ingin ini terjadi tapi haruslah terjadi jugaMaafakan aku yang tak ingin menyapa dirimu..Ku tak ingin terluka oleh keangkuhan sikapmu itu.. Derita yang kutahan melukai jiwa ini..Luka yang kau berikan ..Meninggalkan setiap semangat hatiku… Mengapa engkau angkuh kepadaku ?Menepiskan semua

Read More...

malam

Di dalam keheingan malam , dengan khusyuk aku panjatkan sebuah doa “ semoga esok aku dapat beretemu dengan kekasihku lagi”

Read More...

Nyanyian jiwa

Di dalam jiwaku ada sebuah nyanyian tanpa irama, yang hidup di hatiku Ia tak mau luluh bersama nafas yang kuhembuskan, dan ia menyelimuti kesendirianku saat ini Mana mungkin aku membiarkan pergi, aku takut ia akan terdengar hingga nurani hatimu, aku takut nyanyian ini akan membuatmu menangis Aku takut engkau akan mendengar nyanyian ini sehingga engkau terbangun

Read More...

ragu kepadamu

apakah ada lelaki lain di hatimu?Kenapa perasaanku selalu mengatakan hal ituApakah ia telah lama singgah di hatimu?Sehingga kini kau telah melupakan akuSayang Aku selalu ragu terhadapmu Aku selalu ingin menduakan dirimuApakah kau masih memegang jani kita kepada bintang?Karena ia kini bertanya tentang aku dan engkau

Read More...

kesedihan hati

di dalam wajah yang selalu tersenyum ini, kusimpan sebuah perasaan sedih dan tangisku karena merindukanmudi dalam tubuh yang kekar ini , kusimpan kelemahan jiwa saat engkau tinggalkan aku betapa berartinya engkau bagi hidupku, rasanya aku tak mampu menatap matahari sebelum melihat wajahmurasanya rembulan yang menerangi kegelapan malam , tak seindah dirimu yang telah menerangi hatiku bagaimana

Read More...

anggun

begitu lentik matamu, dan terurai rambutmu begitu lembut wajahmu dan tipis bibirmu sungguh pantas engkau di sebut bidadari, karena takkan ada gadis yang seanggun dirimutak ada gadis yang memiliki pesona dan kesucian hati seperti yang engkau miliki dan aku sungguh teramat beruntung dapat memilikimu kekasih sungguh aku teramat bahagia

Read More...

kau yang terindah..

hanya mampu ku tertunduk..saat menatap indah wajahmu…hanya mampu kumembisu…saat mendengar suara merdumuindah wajahmu bagai dewi…manis senyummu bagai rembulan…hanya seribu puisi…yang sanggup lukiskan semua…gemulai gerakmu….ringan langkahmu…buat semua orang terpesonatak mampu ku berkata..tuk lukiskan semua…tercita tuk memilikimu…walau hanya dalam mimpi

Read More...

para pendusta

mereka para pendusta-pendusta jiwa, …mereka para pendusta-pendusta jiwa…mereka ingkari jiwa jiwa mereka demi sebuah kemunafikan, demi sebuah nama, dan demi sebuah sorakan

Read More...

mimpi

Mimpi, bersabarlah .. Aku takkan mendatangimu malam ini karena jemariku tak pernah henti-hentinya memaksaku tuk memuliskan syair untuk kekasihku mimpi, bersabarlah, ketika usai semuanya aku akan mencarimu

Read More...

jangan pergi kekasih

jika hari ini adalah perpisahan , mengapa kau masih mengatakan cinta itu?Mengapa bintang masih bersinar padaku?Aku tak dapat berpisah denganmu, karena kau adalah nafasku dan aku adalah nafasmuDan jika aku kehilanganmu maka hilanglah nyawakuApakah engkau tega membunuhku dengan kei seperti itu Sayang, biarkan aku bersandar di pelukmu dan jangan pergi Aku teramat membutuhkan

Read More...

Monday, May 24, 2010

Sejumlah Apakah, Sejumlah Adalah

APAKAH rindu? Rindu adalah aku
merampok, semua apotek, kau sejenis
obat yang telah kucandui, mereka
tak menjualnya lagi padaku

APAKAH hampa? Hampa adalah
aku di perahu, memegang dayung,
tapi kemarau menanduskan sungai
ini, sungai yang menujukanku padamu.

APAKAH dendam? Dendam adalah aku,
mendung besar berhalilintar.
Kukira yang akan kucurahkan
padamu adalah rintik api
 
APAKAH dingin? Dingin adalah
derajat baru yang ingin kutetapkan,
 mengukur suhu hatiku. Mungkin
satuannya akan kupakai namamu

APAKAH rumput? Rumput adalah kau
keluar subuh, kakimu telanjang,
melacak jejak disamarkan embun.
ejakku yang pergi terburu


APAKAH tidur? Tidur adalah mimpi
yang menarik tanganku, memberat di
pelupuk mataku, dan ia membincangkan
cerita tentang engkau

APAKAH buku? Buku adalah aku menyelam,
teluk tenang, menjemput sejilid
cangkang kerang. Kau pendar mutiara
kubaca di lembar itu

APAKAH rumah? Rumah adalah tubuhku
menutup pintu. Hatiku menunggu, jika
engkau tak mengetukku, kukira akan
ada firasat kupu-kupu

APAKAH haus? Haus adalah mulutku
musafir, bibirmu kukira teduh oase,
rinduku padang pasir, ah, engkau
fatamorgana, hanya

APAKAH lapar? Lapar adalah aku
melewatkan jam makan malam, memandang
saja apa yang terhidang di meja,
engkau tak ada di sana

APAKAH malam? Malam adalah ketika
aku membelakangimu, tak menatap
cahayamu, sebab engkaulah matahari
bagi siang kesadaranku

APAKAH arus sungai? Arus sungai
adalah engkau di muara itu, menunggu,
aku tak bergegas, sebab aku pasti
akan sampai padamu


Read More...

Sejumlah Apakah, Sejumlah Adalah

APAKAH rindu? Rindu adalah aku
merampok, semua apotek, kau sejenis
obat yang telah kucandui, mereka
tak menjualnya lagi padaku

APAKAH hampa? Hampa adalah
aku di perahu, memegang dayung,
tapi kemarau menanduskan sungai
ini, sungai yang menujukanku padamu.

APAKAH dendam? Dendam adalah aku,
mendung besar berhalilintar.
Kukira yang akan kucurahkan
padamu adalah rintik api
 
APAKAH dingin? Dingin adalah
derajat baru yang ingin kutetapkan,
 mengukur suhu hatiku. Mungkin
satuannya akan kupakai namamu

APAKAH rumput? Rumput adalah kau
keluar subuh, kakimu telanjang,
melacak jejak disamarkan embun.
ejakku yang pergi terburu


APAKAH tidur? Tidur adalah mimpi
yang menarik tanganku, memberat di
pelupuk mataku, dan ia membincangkan
cerita tentang engkau

APAKAH buku? Buku adalah aku menyelam,
teluk tenang, menjemput sejilid
cangkang kerang. Kau pendar mutiara
kubaca di lembar itu

APAKAH rumah? Rumah adalah tubuhku
menutup pintu. Hatiku menunggu, jika
engkau tak mengetukku, kukira akan
ada firasat kupu-kupu

APAKAH haus? Haus adalah mulutku
musafir, bibirmu kukira teduh oase,
rinduku padang pasir, ah, engkau
fatamorgana, hanya

APAKAH lapar? Lapar adalah aku
melewatkan jam makan malam, memandang
saja apa yang terhidang di meja,
engkau tak ada di sana

APAKAH malam? Malam adalah ketika
aku membelakangimu, tak menatap
cahayamu, sebab engkaulah matahari
bagi siang kesadaranku

APAKAH arus sungai? Arus sungai
adalah engkau di muara itu, menunggu,
aku tak bergegas, sebab aku pasti
akan sampai padamu


Read More...

Sunday, May 23, 2010

Aku teramat rindu kepadamu


Izinkan aku untuk menghabisi hidupku saat iniAku teramat merindukanmuKini dengarkan suara hatiku karena aku akan menyanyikan lagu kerinduanku kepadamu
            Wahai angin yang menepiskan gunung, serta matahari yang memberi kehidupan bagi umat manusia, serta pagi yang membangunkan yang tertidur            Sampaikanlah salam kerinduanku pada kekasihku            Uraikanlah makna-makna

Read More...

impian yang akan jadi kenyataan



cinta adalah dewa yang berkuasa menciptakan segala sesuatu di dunia ini.Semua tunduk pada kekuasaannya            Sekarang semua orang akan menyaksikan sendiri, betapa pastinya khayalanku dan alangkah benarnya impian-impiankuCita-cita dan harapanku bukan khayalan penyair atau lamunan orang gila seperti yang mereka kira

Read More...

rindu




Oh tuhan tolonglah aku,Aku sedang merindukan kekasihkuOh tuhan, ternyata rasa ini lebih  perih dengan apa yang mereka katakan
            Tak pernah kusangka, perasaan rindu yang kurasa            Semua tak sama dengan apa yang dia rasakan
Sungguh tubuhku tak kuasa menahan, iwaku yang tengah merasakan derita akibat rasa rinduTuhan tolonglah tiupkan nafasmu kedalam jasadku yang telah

Read More...

jiwaku

jiwaku tak pernah merasakan teten kebahagiaan sedikitpun
padahal ia tegah berada di antara jiwa jiwa kaya tawa
jiwaku hanya mencintai rasa sedih dalam kesendirian
karena tengah menantikan belahan jiwanya yang telah pergi
Tentang anda: penyair_kesepian

Read More...

fatamorgana cinta

pernah aku menjadi cintamu
seperti takkan pernah terpisah, bagai pantai dan lautan
begitu indah angkasa,seakan bagai lautan bunga..
begitu indahnya,hingga aku tak sadar bahwa itu fatamorgana
cinta yang bertahta, dan aku hanya hamba
kau hianati hatiku, seperti kau leburkan rasa cinta yang membatu ini
tatap mataku, dan lihatlah betapa aku takkan pernah berhenti mencintaimu
meski hadirmu tak pernah

Read More...

Thursday, May 20, 2010

Lirik Lain pada Lagu Jembatan Merah


: Gesang Martohartono (1917-2010)



AKAN tetap saja kunanti engkau, di sini,
sejauh pergi, dan kita tak bertemu lagi.

Kita cuma bangun jembatan, yang kelak
patah, jembatan yang merah, sewarna
sumpah. Kita sama nyeberang, ke Rumah!

Tapi, tak sampai ke seberang, kita jatuh.

Kita sama pelintas yang ganti bersilih,
berselisih, nyumpah pada gedung indah,
pada pagar angkuh, demi hati patah.

*

AKAN tetap saja kunanti engkau, di sini,
hingga sudah lewat kini, engkau tak kembali.

Betapa pendek diri, ah, tak sepanjang hari,
hidup pada mati: bagai kekasih hendak pergi,
kekasih yang tak akan pernah lagi kembali.

Read More...

Lirik Lain pada Lagu Jembatan Merah


: Gesang Martohartono (1917-2010)



AKAN tetap saja kunanti engkau, di sini,
sejauh pergi, dan kita tak bertemu lagi.

Kita cuma bangun jembatan, yang kelak
patah, jembatan yang merah, sewarna
sumpah. Kita sama nyeberang, ke Rumah!

Tapi, tak sampai ke seberang, kita jatuh.

Kita sama pelintas yang ganti bersilih,
berselisih, nyumpah pada gedung indah,
pada pagar angkuh, demi hati patah.

*

AKAN tetap saja kunanti engkau, di sini,
hingga sudah lewat kini, engkau tak kembali.

Betapa pendek diri, ah, tak sepanjang hari,
hidup pada mati: bagai kekasih hendak pergi,
kekasih yang tak akan pernah lagi kembali.

Read More...

Adalah Cinta Kita

: Dhiana

AKU cabang, kau dedaunan,
sepasang burung hinggap di ranting
itu, tak tahu bahwa teduhnya

adalah Cinta kita

*

Aku lelah angin, kau tabah laut,
pantai yang selalu menunggu itu
tak tahu ombak yang sampai padanya

adalah Cinta kita

*

Aku matahari pagi, kau manis
gerimis, pelangi yang melengkung
itu tak tahu, bahwa warnanya

adalah Cinta kita

*

Aku mata air, kau liku sungai,
air yang mengalir itu tak tahu
bahwa deras arusnya

adalah Cinta kita


*

Aku batang lilin, kau sumbu
api yang menyala padamu itu
tak tahu bahwa terangnya

adalah Cinta kita

*

Aku kukuh akar, kau julang batang,
ranting di cabang itu tak tahu
bahwa bunga yang mekar padanya

adalah Cinta kita

*

Aku bunyi, kau makna, penyair
yang sedang menulis larik-larik itu
teramat tahu bahwa Puisinya

adalah Cinta kita.

Read More...

Adalah Cinta Kita

: Dhiana

AKU cabang, kau dedaunan,
sepasang burung hinggap di ranting
itu, tak tahu bahwa teduhnya

adalah Cinta kita

*

Aku lelah angin, kau tabah laut,
pantai yang selalu menunggu itu
tak tahu ombak yang sampai padanya

adalah Cinta kita

*

Aku matahari pagi, kau manis
gerimis, pelangi yang melengkung
itu tak tahu, bahwa warnanya

adalah Cinta kita

*

Aku mata air, kau liku sungai,
air yang mengalir itu tak tahu
bahwa deras arusnya

adalah Cinta kita


*

Aku batang lilin, kau sumbu
api yang menyala padamu itu
tak tahu bahwa terangnya

adalah Cinta kita

*

Aku kukuh akar, kau julang batang,
ranting di cabang itu tak tahu
bahwa bunga yang mekar padanya

adalah Cinta kita

*

Aku bunyi, kau makna, penyair
yang sedang menulis larik-larik itu
teramat tahu bahwa Puisinya

adalah Cinta kita.

Read More...

Wednesday, May 19, 2010

[Kolom] Lelaki itu Cuma Setengah Perempuan, Kok

JIKA secara genetika kromosom X adalah penentu jenis kelamin betina, dan Y penentu jenis kelamin jantan, maka setiap lelaki dengan kombinasi kromosom XY itu sesungguhnya adalah makhluk yang separo perempuan. Sedangkan perempuan? Mereka sepenuhnya adalah perempuan dengan kromosom XX.

Ada acara kuis baru di TransTV. Judulnya Cowok atau Cewek. Pembawa acaranya Udjo Project Pop. Peserta kuis diminta menilai seseorang yang didandani sebagai seorang wanita. Tantangannya sederhana saja: silakan tebak orang itu lelaki atau perempuan. Peserta kuis dibantu sepanel pesohor jenaka yang siap membantu dengan mengajukan pertanyaan kepada si tamu. Kelucuan muncul saat si tamu membuka jati dirinya, dan ditayangkan rekaman sehari-harinya.



Kuis itu, selain memang cuma menghibur, seakan menguatkan teori genetika di atas. Kenapa si tamu (lelaki atau perempuan) semuanya didandani sebagai perempuan? Karena lelaki sudah separoh perempuan!

Mudah sekali memunculkan keperempuanan dalam diri lelaki. Lelaki memang makhluk yang tidak sempurna. Lelaki adalah jenis kelamin yang gagal, tak banyak gunanya, dan tidak banyak perannya bagi kelangsungan jenis makhluk bernama manusia. Paling tidak tak sebanyak dan tak sepenting perempuan.

Bayangkan, kita lupakan dulu aturan pernikahan yang sah. Tanpa suami sah, perempuan bisa hamil, melahirkan dan punya anak. Artinya dia bisa melanjutkan kelangsung jenis makhluk bernama manusia. Dia bisa saja tak peduli dari lelaki mana dia mendapatkan sperma. Konon begitulah yang berlaku di bank sperma. Di sana hanya ada data-data riwayat hidup, ras, (mungkin juga data soal ketampanan), tingkat kecerdasan, riwayat sakit, dan sama sekali tak ada data pribadi lain.

Bisakah itu dilakukan oleh lelaki? Tidak! Lho, kan bisa menyewa rahim? Memang, tapi itu artinya, tetap saja dia harus tahu siapa perempuan itu, menunggu, mengawasi si perempuan hamil selama sembilan bulan lebih hingga melahirkan. Lelaki sangat tergantung pada perempuan! Tak ada bank sel telur! Lagi pula kalau ada, setelah dibuahi, hendak dirahimkan di mana?

Sel sperma bisa diawetkan. Sel telur? Oh, ini sel yang amat angkuh. Dalam satu siklus dia hanya matang, dan siap dibuahi selama dua belas jam! Jika tidak dibuahi dalam waktu itu? Dia hancur, mati, dan membuang diri. Perlu satu siklus menstruasi lagi untuk mematangkan telur berikutnya. Artinya apa? Perempuan seakan bilang, "kami yang menentukan apakah seorang manusia baru lahir atau tidak. Lelaki, kalian boleh saja setiap saat bisa melepaskan spertma, tapi kamilah yang menentukan kapan sperma itu berguna karena bisa membuahi kami. Selebihnya, kalian hanya membuang-buang segumpal protein, sia-sia!"

Sekarang mari kita adu kekuatan kromoson X dan Y itu. X, ukurannya lebih besar dari Y, itu sebabnya si X ini bergerak lebih santai. Y lebih gesit, tapi kegesitan itu sebenarnya manifestasi dari ketakutan. Kenapa? Karena Y itu berumur lebih pendek daripada X. Pada kenyataannya lelaki memang hidup lebih pendek daripada wanita. Ini kalau merujuk ke rata-rata harapan hidup orang sedunia.


***

Kromosom penentu jenis kelamin, kadang tak selalu normal. Di antara seribu orang normal, ada satu kemungkinan punya kelainan, bukan XY atau XX, tetapi XXY. Orang dengan kromosom kelaim XXY ini, lelaki atau perempuan?

Sebelum sampai pada jawaban itu, mari kita lihat dulu komposisi kromosom ganjil itu. XXY. Bukan XYY. Manusia dengan kromosom itu pada dasarnya adalah lelaki, tetapi karena kelebihan kromosom X, maka timbul sifat dan tanda-tanda perempuan padanya.

Sindroma itu ditemukan oleh Dokter Harry Klinefelter, pada tahun 1942. Ya, bukan perkara baru. Penyandang sindroma klinefelter - diberi nama sesuai nama dokter yang menemukan penjelasan atas gejala ini - punya ciri-ciri: testis kecil, dada membesar, dan pinggul melebar. Ya, dia adalah lelaki, tetapi dengan tambahan ciri-ciri perempuan.

Hebat sekali kromosom X itu, bukan? Satu saja kehadirannya, bisa mengubah seorang manusia. Manusia normal punya 46 kromosom (23 dari ayah, 23 dari ibu). Pada penderita sindroma klinefelter kromosomnya jadi 47. Satu tambahannya ya X itu! Kromosom Y, pada kasus ini, benar-benar tidak berdaya!

Itu sebabnya, kenapa lebih banyak kasus transeksual adalah perpindahan jenis kelamin dari lelaki menjadi wanita. Saya ingat kaum Katoey di Pattaya, Thailand. Itu sebutan untuk para lelaki yang dengan sadar menjadi perempuan, operasi kelamin dan mencari nafkah dengan kondisi itu. Pemerintah negeri yang kini sedang rusuh itu membangunkan gedung opera. Di situ mereka tampil, melenggak seluwes perempuan, dan di luar gedung, turis yang membayar untuk menonton mereka, membayar lagi jika ingin berfoto bareng.

Ini lagi-lagi, bagi saya, menunjukkan kekalahan telak jenis kelamin lelaki! Lelaki dan perempuan, tertarik pada wanita - yang sebelumnya adalah lelaki. Saya kira opera di Pattaya itu jadi tak menarik kalau dimainkan oleh wanita tulen.


***

Riwayat manusia penuh dengan sejarah para lelaki yang merendahkan kaum perempuan. Ini juga naluri bawaan alam. Jika ada dua atau lebih jenis  yang berbeda, maka akan terjadi perebutan dominasi. Karena tugas-tugas biologis, hamil, menyusui, merawat anak, dulu wanita jadi jenis kelamin kelas dua. Tuhan pasti tidak menakdirkan begitu. Ini semata-mata kebodohan lelaki belaka. Perlakuan itu adalah naluri makhluk lemah, ya, lelaki jauh di dasar jiwanya dikendalikan oleh kesadaran akan kelemahannya.

Hamil, menyusui dan merawat anak, adalah tugas mahaberat. Hanya makhluk yang punya daya tahan luar biasa yang mampu menjalaninya. Dan itu adalah perempuan, bukan lelaki. Kurasa kalau lelaki hamil dan melahirkan, maka tingkat kematiannya akan jauh lebih tinggi daripada tingkat kematian ibu melahirkan.

Lho, tapi kan lelaki kuat karena tugas mencari nafkah? Ada satu suku bangsa yang punya pembagian kerja tidak lazim. Di kalangan mereka wanitalah yang mencari nafkah dengan berburu, dan meramu tanaman hutan. Suku itu nyatanya tidak punah. Kerja mencari nafkah bisa dijalankan oleh perempuan dengan baik.

Jadi, kesimpulan akhir dari tulisan ini adalah perempuan adalah jenis kelamin yang sempurna. Dan lelaki? Lelaki cuma separo perempuan, kok! Hormatilah perempuan. Sedangkan Rasul pun berpesan, surga itu ada di telapak kaki ibu kita, bukan? Ibu, ah dia, bukan lelaki, dia seorang perempuan.***

Read More...

[Kolom] Lelaki itu Cuma Setengah Perempuan, Kok

JIKA secara genetika kromosom X adalah penentu jenis kelamin betina, dan Y penentu jenis kelamin jantan, maka setiap lelaki dengan kombinasi kromosom XY itu sesungguhnya adalah makhluk yang separo perempuan. Sedangkan perempuan? Mereka sepenuhnya adalah perempuan dengan kromosom XX.

Ada acara kuis baru di TransTV. Judulnya Cowok atau Cewek. Pembawa acaranya Udjo Project Pop. Peserta kuis diminta menilai seseorang yang didandani sebagai seorang wanita. Tantangannya sederhana saja: silakan tebak orang itu lelaki atau perempuan. Peserta kuis dibantu sepanel pesohor jenaka yang siap membantu dengan mengajukan pertanyaan kepada si tamu. Kelucuan muncul saat si tamu membuka jati dirinya, dan ditayangkan rekaman sehari-harinya.



Kuis itu, selain memang cuma menghibur, seakan menguatkan teori genetika di atas. Kenapa si tamu (lelaki atau perempuan) semuanya didandani sebagai perempuan? Karena lelaki sudah separoh perempuan!

Mudah sekali memunculkan keperempuanan dalam diri lelaki. Lelaki memang makhluk yang tidak sempurna. Lelaki adalah jenis kelamin yang gagal, tak banyak gunanya, dan tidak banyak perannya bagi kelangsungan jenis makhluk bernama manusia. Paling tidak tak sebanyak dan tak sepenting perempuan.

Bayangkan, kita lupakan dulu aturan pernikahan yang sah. Tanpa suami sah, perempuan bisa hamil, melahirkan dan punya anak. Artinya dia bisa melanjutkan kelangsung jenis makhluk bernama manusia. Dia bisa saja tak peduli dari lelaki mana dia mendapatkan sperma. Konon begitulah yang berlaku di bank sperma. Di sana hanya ada data-data riwayat hidup, ras, (mungkin juga data soal ketampanan), tingkat kecerdasan, riwayat sakit, dan sama sekali tak ada data pribadi lain.

Bisakah itu dilakukan oleh lelaki? Tidak! Lho, kan bisa menyewa rahim? Memang, tapi itu artinya, tetap saja dia harus tahu siapa perempuan itu, menunggu, mengawasi si perempuan hamil selama sembilan bulan lebih hingga melahirkan. Lelaki sangat tergantung pada perempuan! Tak ada bank sel telur! Lagi pula kalau ada, setelah dibuahi, hendak dirahimkan di mana?

Sel sperma bisa diawetkan. Sel telur? Oh, ini sel yang amat angkuh. Dalam satu siklus dia hanya matang, dan siap dibuahi selama dua belas jam! Jika tidak dibuahi dalam waktu itu? Dia hancur, mati, dan membuang diri. Perlu satu siklus menstruasi lagi untuk mematangkan telur berikutnya. Artinya apa? Perempuan seakan bilang, "kami yang menentukan apakah seorang manusia baru lahir atau tidak. Lelaki, kalian boleh saja setiap saat bisa melepaskan spertma, tapi kamilah yang menentukan kapan sperma itu berguna karena bisa membuahi kami. Selebihnya, kalian hanya membuang-buang segumpal protein, sia-sia!"

Sekarang mari kita adu kekuatan kromoson X dan Y itu. X, ukurannya lebih besar dari Y, itu sebabnya si X ini bergerak lebih santai. Y lebih gesit, tapi kegesitan itu sebenarnya manifestasi dari ketakutan. Kenapa? Karena Y itu berumur lebih pendek daripada X. Pada kenyataannya lelaki memang hidup lebih pendek daripada wanita. Ini kalau merujuk ke rata-rata harapan hidup orang sedunia.


***

Kromosom penentu jenis kelamin, kadang tak selalu normal. Di antara seribu orang normal, ada satu kemungkinan punya kelainan, bukan XY atau XX, tetapi XXY. Orang dengan kromosom kelaim XXY ini, lelaki atau perempuan?

Sebelum sampai pada jawaban itu, mari kita lihat dulu komposisi kromosom ganjil itu. XXY. Bukan XYY. Manusia dengan kromosom itu pada dasarnya adalah lelaki, tetapi karena kelebihan kromosom X, maka timbul sifat dan tanda-tanda perempuan padanya.

Sindroma itu ditemukan oleh Dokter Harry Klinefelter, pada tahun 1942. Ya, bukan perkara baru. Penyandang sindroma klinefelter - diberi nama sesuai nama dokter yang menemukan penjelasan atas gejala ini - punya ciri-ciri: testis kecil, dada membesar, dan pinggul melebar. Ya, dia adalah lelaki, tetapi dengan tambahan ciri-ciri perempuan.

Hebat sekali kromosom X itu, bukan? Satu saja kehadirannya, bisa mengubah seorang manusia. Manusia normal punya 46 kromosom (23 dari ayah, 23 dari ibu). Pada penderita sindroma klinefelter kromosomnya jadi 47. Satu tambahannya ya X itu! Kromosom Y, pada kasus ini, benar-benar tidak berdaya!

Itu sebabnya, kenapa lebih banyak kasus transeksual adalah perpindahan jenis kelamin dari lelaki menjadi wanita. Saya ingat kaum Katoey di Pattaya, Thailand. Itu sebutan untuk para lelaki yang dengan sadar menjadi perempuan, operasi kelamin dan mencari nafkah dengan kondisi itu. Pemerintah negeri yang kini sedang rusuh itu membangunkan gedung opera. Di situ mereka tampil, melenggak seluwes perempuan, dan di luar gedung, turis yang membayar untuk menonton mereka, membayar lagi jika ingin berfoto bareng.

Ini lagi-lagi, bagi saya, menunjukkan kekalahan telak jenis kelamin lelaki! Lelaki dan perempuan, tertarik pada wanita - yang sebelumnya adalah lelaki. Saya kira opera di Pattaya itu jadi tak menarik kalau dimainkan oleh wanita tulen.


***

Riwayat manusia penuh dengan sejarah para lelaki yang merendahkan kaum perempuan. Ini juga naluri bawaan alam. Jika ada dua atau lebih jenis  yang berbeda, maka akan terjadi perebutan dominasi. Karena tugas-tugas biologis, hamil, menyusui, merawat anak, dulu wanita jadi jenis kelamin kelas dua. Tuhan pasti tidak menakdirkan begitu. Ini semata-mata kebodohan lelaki belaka. Perlakuan itu adalah naluri makhluk lemah, ya, lelaki jauh di dasar jiwanya dikendalikan oleh kesadaran akan kelemahannya.

Hamil, menyusui dan merawat anak, adalah tugas mahaberat. Hanya makhluk yang punya daya tahan luar biasa yang mampu menjalaninya. Dan itu adalah perempuan, bukan lelaki. Kurasa kalau lelaki hamil dan melahirkan, maka tingkat kematiannya akan jauh lebih tinggi daripada tingkat kematian ibu melahirkan.

Lho, tapi kan lelaki kuat karena tugas mencari nafkah? Ada satu suku bangsa yang punya pembagian kerja tidak lazim. Di kalangan mereka wanitalah yang mencari nafkah dengan berburu, dan meramu tanaman hutan. Suku itu nyatanya tidak punah. Kerja mencari nafkah bisa dijalankan oleh perempuan dengan baik.

Jadi, kesimpulan akhir dari tulisan ini adalah perempuan adalah jenis kelamin yang sempurna. Dan lelaki? Lelaki cuma separo perempuan, kok! Hormatilah perempuan. Sedangkan Rasul pun berpesan, surga itu ada di telapak kaki ibu kita, bukan? Ibu, ah dia, bukan lelaki, dia seorang perempuan.***

Read More...

Suara dari Luar Pagar, 2

INI perjalanan kemana? Ketika itu,
kita tidak bertanya. Hidup seperti
dijaga oleh Mandor Cina, menghardik
pekerja malas, abai pada perintah.

Hidup, memang, seperti jalan berlubang,
tak bijak mengelak: kita bakal tumbang!

Dia, yang kita intip dari jeruji tinggi,
tak baca majalah stensil sederhana,
kabar pada halaman dua lembar, kabar
yang kita dengar, riuh dari luar pagar!

Read More...

Suara dari Luar Pagar, 2

INI perjalanan kemana? Ketika itu,
kita tidak bertanya. Hidup seperti
dijaga oleh Mandor Cina, menghardik
pekerja malas, abai pada perintah.

Hidup, memang, seperti jalan berlubang,
tak bijak mengelak: kita bakal tumbang!

Dia, yang kita intip dari jeruji tinggi,
tak baca majalah stensil sederhana,
kabar pada halaman dua lembar, kabar
yang kita dengar, riuh dari luar pagar!

Read More...

Tuesday, May 18, 2010

EMPAT(puisi/sajak ke 481)

Melihatnya....
dan menghitung kembali
karena mungkin.....
masih ada beberapa frase
yang tertinggal

Di antara.....
perkataan-perkataan yang terlontar
sesekali menyandung jiwa
dan memusingkan rasa

Di antara.....
langka-langkah kaki
ada,waktu-waktu di mana
merasa.....
lelah,letih,dan ingin berhenti

Intonasi dan arah kaki
haruslah jelas dan pasti
karena pesan dan kesan
meliputi perjalanan nafas dan kaki

KARYA:DHANI WISNU WARDHANA VISKHA RAMURTIE
BATUR RADEN,17 MEI 2010(06.00)

KATA-KATA


-Orang rata-rata melihat dari seberapa besar pendapatannya, lalu menekan pengeluarannya, sedang orang sukses melihat dari sisi pengeluarannya, lalu meningkatkan pendapatannya.
Robert T Kiyosaki
-Masalah yang ada pada kita adalah bahwa kita lebih suka dihancurkan oleh pujian ketimbang diselamatkan oleh kritikan yang diberikan.
Norman Vincent Peale
-Jika tidak ada keasyikan, maka ada sesuatu yang salah dalam segala sesuatu yang Anda lakukan.
Norman Vincent Peale
-Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya.
Soichiro Honda - Pendiri Honda
-Jika Anda dapat memimpikannya, Anda dapat melakukannnya.
Walt Disney - Pendiri Walt Disney Corporation
-Apa yang ada di belakang kita dan apa yang ada di depan kita merupakan masalah-masalah sepele jika dibandingkan dengan apa yang ada di dalam kita.
What is behind and in front of us, are trivial problems compared with what is in us.
Walt Disney


-Menaklukkan diri sendiri adalah kemenangan yang paling akbar.
Plato
-Berbaik hatilah, sebab setiap orang yang kau jumpai sedang menghadapi perjuangan yang lebih hebat.
Plato
-Dengan sentuhan cinta, setiap orang menjadi penyair.
At the touch of a lover, everyone becomes a poet.
Plato



CARA MENGHASILKAN UANG LEWAT INTERNET ADA DI SINI
MUSIK GRATISAN ADA DI SINI
PENYEDIA EMAIL GRATIS ADA DI SINI
PENYEDIA E-CARD GRATIS ADA DI SINI
PENYEDIA SOFTWARE DAN GAMES GRATIS ADA DI SINI
PENYEDIA HARD DRIVE DAN HOMEPAGE GRATIS ADA DI SINI




Read More...

Suara dari Luar Pagar, 1

[catatan atas catatan lama Rida K Liamsi]


SEPERTI kota itu sedang sibuk bersolek.
Ada pembesar datang tandang? Atau mati?

Aku hanya ingin diam-diam tiba menyelinap,
sembunyi, atau lari, dari alamat sendiri.

Itu dia sepi. Yang lawa dan, ah, bergetah,
melekat di tubuh, seperti keringat keruh!

Aku hanya bisa memandang, dari seberang
Gedung Daerah, merenangi terang cahaya.

Read More...

Suara dari Luar Pagar, 1

[catatan atas catatan lama Rida K Liamsi]


SEPERTI kota itu sedang sibuk bersolek.
Ada pembesar datang tandang? Atau mati?

Aku hanya ingin diam-diam tiba menyelinap,
sembunyi, atau lari, dari alamat sendiri.

Itu dia sepi. Yang lawa dan, ah, bergetah,
melekat di tubuh, seperti keringat keruh!

Aku hanya bisa memandang, dari seberang
Gedung Daerah, merenangi terang cahaya.

Read More...

Dua Puisi Neruda

Dua Puisi Pablo Neruda

I.
Kita bahkan kehilangan senja ini

Kita bahkan kehilangan senja ini.
Tak ada yang melihat kita jalan bergandengan tangan
sementara malam yang biru ambruk ke dunia.

Kulihat dari jendelaku
pesta matahari tenggelam di puncak puncak pegunungan yang jauh.

Kadang sepotong matahari
terbakar seperti sebuah uang koin di antara tanganku.

Aku mengenangmu dengan jiwaku tergenggam
dalam kesedihanku yang sudah sangat kau tahu itu.

Di mana kau waktu itu?
Ada siapa lagi di situ?
Bilang apa dia?
Kenapa cinta mendatangiku tiba tiba
di saat aku sedih dan merasa kau betapa jauhnya?

Terjatuh buku yang biasanya dibaca setelah senja tiba
Dan mantelku tergulung seperti seekor anjing terluka di dekat kakiku.

Selalu, selalu kau mengabur lewat malam
menuju ke mana senja pergi menghapus patung patung.

-terjemahan Saut Situmorang




II.

Kalau kau lupakan aku

Kumau kau mengerti
satu hal ini.

Kau tahu semua ini:
kalau aku memandang
bulan kristal, memandang ranting merah
musim gugur yang bergerak lambat di jendelaku,
kalau kusentuh
di dekat perapian
abu lembut halus
atau tubuh keriput kayu api,
semuanya ini membawaku padamu,
seolah semua yang ada,
aroma, cahaya, logam,
adalah kapal kapal kecil
yang berlayar
menuju pulau pulaumu yang menungguku itu.

Jadi
kalau sedikit demi sedikit kau berhenti mencintaiku
sedikit demi sedikit aku akan berhenti mencintaimu.

Kalau tiba tiba
kau melupakanku
jangan lagi cari aku,
karena aku pasti sudah akan melupakanmu.

Kalau kau pikir lama dan membosankan
angin musim
yang berhembus dalam hidupku,
dan kau putuskan
untuk meninggalkanku di pantai
hati dimana akarku berada,
ingatlah
hari itu juga,
detik itu juga,
aku akan melepaskan tanganku
dan akarku akan berlayar
mencari negeri baru.

Tapi
kalau setiap hari,
setiap detik,
kau rasa kau memang ditakdirkan untukku
dengan kemesraan yang tak terkira,
kalau setiap hari sebuah bunga
merambat naik ke bibirmu mencariku,
ah cintaku, kekasihku,
dalam diriku semua api itu akan terbalas,
dalam diriku tak ada yang akan padam atau terlupakan,
cintaku hidup dari cintamu, kekasihku,
dan selama kau hidup cintaku akan terus dalam rangkulanmu
tanpa meninggalkanku.

-terjemahan Saut Situmorang

Read More...

Kepada Perempuan N

Kepada Perempuan N

1

Kini rambutku yang malam mulai memasuki pagi--
Dengan pohon tanpa daun dan gampang tercerabut akarnya
Aku ingat kembali bulu matamu yang lentik bagai semburan lumpur
Panas dan rumah rumah tergenang dalam kesedihanmu. Kini nadiku
Yang sungai mulai kering dan kerontang
Tak ada lagi perempuan perempuan yang membawa kendi di pinggulnya
Aku ingat kembali bahwa aku ingin sekali meniup bulu matamu. Mungkin saja
Lumpur panas akan berhenti memancur dan kesedihan berhenti meluncur
Kini mulutku yang sumur mulai berumur, Nin
Meski samar, masih bisa aku dengar ucapanku kepadamu;

"Aku berjanji akan menemuimu lagi."

2

Di Kota Jogja, di Malioboro, di pinggir lapak pedagang
Gelang. Aku membaca puisi dengan lidah yang pincang, Nin
Perempuan berambut pirang menyerang ingatanku
Bahwa dia sebenarnya adalah kau. Aku memutar tubuh
Dan terus memutar. Perempuan berbulu mata lentik,
Janda dua anak, dan gadis kecil dengan logat Jawa yang kental
Semuanya menyerbu kepalaku dengan kenangan masa remaja
Di Malioboro, di pinggir kecemasan para pedagang
Kepada harga yang melambung. Aku membaca puisi untukmu, Nin;

"Aku masih mencintaimu."

3

Di pantai Kuta, di batas ombak bisa mengecup pasir
Aku berdiri memandang ke segala arah. Turis turis asing
Berselancar lalu air menggulungnya. Turis turis lokal terbang
Lalu angin terus menerbangkannya. Tapi melakukannya berulang ulang
Demikianlah orang orang butuh semacam bahaya untuk tetap hidup, Nin
Aku juga. Di antara burung burung dan kesiur daun pohon pohon kelapa
Aku memutuskan untuk menemuimu.

4

Tapi Pantai Kuta terlalu indah untuk sebuah perpisahan, Nin
Jangan lagi terulang sejarah itu. Jangan lagi meragukan cintaku
Karena cintaku bagai pejabat kepada korupsi bagai rakyat kepada
Melarat bagai penyair kepada syair bagai penyanyi dangdut kepada
goyang. Lalu telepon genggamku dihinggapi burung burung
Dari kicaunya aku mendapat jawaban yang kurang
Menyenangkan.

5

Tapi, ah, aku bayangkan saja telah menemuimu, Nin
Misalnya di dalam puisi ini. Menuntaskan janji
Bahwa aku akan menikahimu, tujuh tahun lagi
Janur kuning jatuh membawa kesedihanku sampai jauh
Burung burung terus berlepasan dari telepon genggamku

6

Dan biarkan, biarkanlah aku terus menulis puisi untukmu, Nin
Agar aku selalu merasa bertemu denganmu
Agar kau tahu kesedihan ini adalah kutukan mencintaimu.

Biarkan...




2010

Read More...

Saturday, May 15, 2010

MENCUMBUI CINTA(puisi/sajak ke 480)

Sayap-sayap menjadi terbang tinggi di angkasa
karna prasasti telah di canangkan pasti
semburat-semburat keraguan........
pelan dan pasti memudar tergantikan kekokohan

Dan manakala......
awan biru secara agung menguasai langit
pula gerak hidup bunga-bunga melati yang tertiup bayu
itulah saatnya untuk menghirup cinta......
yang berada di taman swargaloka

Dan bernyanyilah....
di antara titian-titian jiwa lembut bersahaja
untuk alam yang menghaturkan suasana ceria
sehingga berangkat dan berpulang.....
adalah sebagai cerita indah yang syarat makna

Dan bercintalah....
sebagai matahari menyinari bumi di siang hari
serta rembulan dan bintang yang berseri....
di tiap-tiap malam yang cerah dan tanpa awan

KARYA:DHANI WISNU WARDHANA VISKHA RAMURTIE
BATUR RADEN,SABTU....15 MEI 2010(02.00)

 
KATA-KATA

-Cinta suci itu milik orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan.
Milik mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati.
Milik mereka yang masih mencintai, walaupun mereka telah disakiti.
Dan milik mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan bahwa cinta bukan untuk sementara tetapi untuk selamanya.
- Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanyalah mencintai pantulan dari diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.
-Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.
-CINTA sejati adalah saat kau dapat merelakan CINTA itu bahagia, bukan untuk mendapatkannya.-Satu-satunya cara agar kita memperoleh kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan. - Dale Carnagie -
-Hanya cinta yang bisa, menaklukkan dendam
Hanya kasih sayang tulus, yang mampu menyentuh
Hanya cinta yang bisa, mendamaikan benci
Hanya kasih sayang tulus yang mampu MENEMBUS RUANG dan WAKTU-Titi DJ.
-"Cinta adalah kecondongan jiwa yang sangat kuat kepada satu bentuk yang sesuai dengan tabiatnya, maka jika pemikiran jiwa itu kuat mengarah ke sana, ia akan membayangkan bagaimana cara memperolehnya dan ia akan selalu mengharapkannya. Oleh karena terlalu memikirkan itu pula, biasanya penyakir baru akan selalu muncul bagi orang yang sedang jatuh cinta" -Imam Ibnu Jauzi-
-Aku membawa segunung cinta untukmu
Sedang aku sesungguhnya tidak mampu membawa jubah dan aku begitu lemah
Cinta bukanlah bagian dari kebaikan dan tenggang rasa
Akan tetapi cinta adalah sesuatu yang karenanya jiwa terbebani dengan beban yang berat -Seorang Penyair.
- "Tak ada di muka bumi yang lebih menderita dari pemabuk cinta.
Manakala hasratnya telah tercapai, hanya pahit yang dirasakan.
Kaulihat hari-harinya adalah tangis dan air mata.
Khawatir akan perpisahan dan larut dalam cinta.
Kala jauh menangis karena dilanda kerinduan.
Saat dekat pun menangis karena takut perpisahan.
Matanya selalu penuh air mata kala bersamaan dan mengalir deras saat dipisahkan."
- sebuah syair di Shaidul Khatir, Aljauzy.

 
Suatu malam kutanya cinta: “Katakan, siapa sesungguhnya dirimu?”
Katanya: “Aku ini kehidupan abadi, aku memperbanyak kehidupan indah itu.”
Kataku: Duhai yang di luar tempat, di manakah rumahmu?”
Katanya: “Aku ini bersama api hati dan du luar mata yang besar. Aku ini tukang cat, karena akulah setiap pipi berubah jadi warna kuning. Akulah utusan yang ringan kaki, sedangkan pecinta adalah kuda kudusku.
Akulah merah padamnya bunga tulip, Akulah manisnya meratap, penyibak segala yang tertabiri...”
Lewat cintalah semua yang tembaga akan jadi emas.
Lewat cintalah semua yang endapan akan jadi anggur murni.
Lewat cintalah semua kesedihan akan jadi obat.
Lewat cintalah si mati akan jadi hidup.
Lewat cintalah raja akan jadi budak.
-Syair Rumi-


CARA MENGHASILKAN UANG LEWAT INTERNET ADA DI SINI
TENTANG INTERNET ADA DI SINI
INTERNET DOWNLOAD MANAGER ADA DI SINI
SAVE AND KEEP INDONESIA



Read More...

Cerpen

LIASKUN
Oleh Syaiful Bahri


Sebenarnya Liaskun tidak ingin menjadi kaya, meski pun sudah terlalu lama dia hidup di bawah garis kemiskinan, tetapi karena sang istri selalu mengutukinya bila pulang tak membawa uang, maka ingin juga akhirnya. Sebagai seorang penarik becak, pendapatannya sehari-hari memang tak tentu, bahkan, jarang sekali pulang membawa uang. Zaman seperti sekarang ini di mana orang-orang membutuhkan kecepatan, becak tak mungkin menjadi pilihan penumpang, lebih baik pilih bus, lyn (angkot), sepeda motor (ojek) dan kendaraan bermotor lainnya.

Pada suatu malam, dia bermimpi bertemu dengan entah siapa, yang kemudian berkata kepadanya, “Jika kau ingin kaya dengan cepat, Senin siang pekan depan berjalanlah kaki mengelilingi kota, dan jangan lupa kau harus memakai celana dalam wanita—bukan milik istri—sebagai topi.” Liaskun mendadak terjaga malam itu, yakin mimpi itu adalah bisikan setan, maka tak dihiraukannya.

Setelah berjalan beberapa hari, barulah Liaskun sadar semakin berusaha melupakan, dia semakin mengingatnya. Sialnya, mimpi itu selalu datang ketika malam, ketika dia tidur. Tetapi dia tetap menganggapnya bisikan setan dan tak mau mengikuti anjuran itu.

Sementara itu Liaskun masih saja banyak pulang tanpa uang dan tentu istrinya menyambutnya dengan kutukan. Juga hari ini.

“Dasar, suami tak becus. Aku menyesal menikah denganmu!”

Liaskun sebenarnya sudah tak tahan, ingin sekali mendamprat wanita di depannya. Wanita itu sepertinya tak paham bagaimana sulitnya mencari penumpang, Liaskun harus berlari mengikuti bus atau lyn sebelum berhenti di halte, dan menanyai penumpang yang hendak turun, “Mau kemana?” lalu dilanjutkan, “Naik becak, Mbak?” atau “Naik, becak Mas?” Dan pertanyaan itu kebanyakan dijawab, “Tidak, terima kasih.” Dan Liaskun harus melakukannya terus menerus, setiap ada bus atau lyn menuju halte, itu pun harus bersaing dengan penarik becak lainnya. Pekerjaan yang hampir sia-sia, hanya keberuntungan, ah, tidak, lebih tepatnya belas kasihan yang membuatnya mendapat uang. Kalau saja tak ingat janjinya kepada wanita itu, pasti keinginan itu menjadi kenyataan. Karena itu dia memilih berangkat tidur, membiarkan wanita itu mengutukinya. Tak berapa lama kemudian dia tertidur, di dalam tidurnya dia bermimpi itu lagi.
***
Matahari di Surabaya selalu kurang ajar, seenaknya saja menyebarkan panas yang sungguh. Sesaat Liaskun meminum es limun di warung langganannya—terletak di belakang Royal Plaza, dekat pangkalan lyn putih dan yang paling dekat dengan rel yang menuju ke arah Mojekerto—dilihatnya sebuah bus jurusan Bungur-Perak melintas dan pasti akan berhenti di halte depan Rumah Sakit Islam (RSI), Liaskun berlari mengikuti bus itu. Ada dua penumpang turun, ditanyainya, “Mau kemana, Mbak?”, ”Naik becak, Mbak?” Dan perempuan muda itu menjawab, “Tidak, terima kasih.” Ganti orang, lalu ditanyainya juga, “Mau kemana, Mas?”, “Naik becak, Mas?” Dan lelaki muda itu menjawab, “Tidak, terima kasih.” Liaskun berjalan gontai menuju warung.

Sudah siang begini Liaskun masih belum mendapatkan uang sepeser pun, padahal sudah berangkat pagi benar. Dia pikir dengan berangkat pagi-pagi sekali—waktu angkutan umum banyak yang belum narik—kemungkin besar bisa mendapatkan rezeki cukup hari ini. Tapi kenyataannya? Tak sepeser pun. Sepertinya dia akan pulang dengan tangan hampa lagi hari ini. Kalau begini terus, bisa-bisa dia akan mati kelaparan. Pasti sudah tak ada uang di rumah, pikirnya. Uang tabungannya pastilah sudah habis, tabungan yang sebenarnya untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas Negeri Surabaya, ditabung sejak masih SMP sampai lulus SMA, tapi cita-cita itu harus dia kubur dalam-dalam ketika memutuskan menikah.

Sesungguhnya dia tidak ingin menikah dengan istrinya. Dia mencintai wanita lain. Tapi melihat sahabatnya—istrinya itu—bercerita bahwa sedang hamil dan pacarnya—yang menanam benih—tak mau bertanggung jawab, dan tak tega membayangkan wanita itu dimarahi dan mungkin dipukuli orangtuanya, juga memikirkan nasib nama baik wanita itu di mata orang, maka Liaskun memutuskan menikahinya.

Awalnya wanita itu tak mau, karena dia tahu Liaskun adalah orang miskin, belum punya kerja pula. Tapi setelah dijelaskan bagaimana dampak kalau tak mau menikah dengannya—keputusan harus diambil dengan cepat, sebelum perutnya tahu-tahu mulai membesar—dan bahwa dia punya tabungan cukup banyak, maka wanita itu mau juga akhirnya.

“Saya berjanji akan membahagiakanmu.”
“Tapi kamu? Kamu kan tidak mencintaiku?”
“Sudahlah, cinta bisa tumbuh.”
***
Rumahnya terletak di Jalan Ketintang. Sudah sangat reot. Kesan sangat miskin memancar dari bilik, atap, lantai, jendela, pintu, seluruh bagian rumah itu.

Liaskun pulang tanpa uang lagi.

“Suami tak becus kau. Katanya mau membahagiakanku? Mana buktinya? Ngasih makan saja untung-untungan.”

Liaskun membiarkan sang istri mengutukinya, walau pun ingin sekali mendampratnya, dia tetap memilih berangkat tidur. Tak berapa lama kemudian dia tertidur, di dalam tidurnya dia bermimpi itu lagi, hanya saja perkataan orang yang ditemuinya bertambah, “besok sudah hari Senin, anak muda!”

Liaskun bangun bagai barusan mimpi buruk. Disambut oleh kutukan sang istri, “Bisanya cuma tidur!” Liaskun benar-benar tak tahan lagi.
***
Liaskun menyesal, dia baru saja menampar sang istri. Padahal dia berjanji akan membahagiakannya, bukan menampar, kayak pejabat saja. Terdorong penyesalan yang dalam, dia ingin memenuhi janji itu. Segera.

Maka Liaskun pun berencana mencuri celana dalam wanita. Tak terpikirkan lagi, bahwa dia pernah yakin, mimpi yang sudah beberapa hari ini menghantuinya adalah bisikan setan.
***
Liaskun mengendap-ngendap menuju tempat jemuran tetangganya, dia tahu tetangganya itu punya anak gadis, ah, celana dalam emaknya juga tak apa. Di tempat jemuran itu, memang ada kemeja, celana, kaos, kaos kaki, dan lain-lain, tapi tak ada satu pun celana dalam. Mungkin tetangganya ini sangat hati-hati pada benda yang satu ini, sudah banyak desas-desus kegunaan celana dalam wanita untuk hal-hal yang berbau mistis.

Karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan, Liaskun masuk ke rumah tetangganya tersebut, lewat jendela yang kebetulan sedang terbuka. Penghuninya kemungkinan besar sudah terlelap

Dia langsung menuju kamar, di dalam kamar tersebut dia mendapati seorang gadis sedang tidur pulas. Dia lantas menuju lemari pakaian, baru saja memandang lemari itu, dia melihat ada seseorang yang sedang membuka pintu lemari. Gawat, lelaki itu mengetahui keberadaannya, mungkin dia adalah ayah si gadis. Orang itu mendekat, kemudian memukulnya, bug, untung Liaskun pernah ikut karate, pukulan tadi ditangkisnya, lalu orang itu dia banting. Bug. Orang itu berdiri lagi, kemudian memukulnya, bug, pukulan ditangkis lagi, dan orang itu dibanting lagi. Bug. Orang itu berdiri kembali, kali ini orang itu menendangnya, bug, tendangan itu ditangkis, dan orang itu kena banting kembali. Sepertinya orang itu tahan banting, orang itu berdiri kembali dan menendangnya, bug, tendangan ini juga ditangkis, dan baru saja Liaskun akan membanting, si gadis bangun.

“Maliiiiiiiiing.”
***
Liaskun sudah akan berkeliling kota dengan celana dalam wanita sebagai topi. Tadi malam, secara tidak sengaja dia menyelamatkan emas tetangganya itu, lelaki yang dibantingnya tadi malam ternyata adalah maling, bukan pemilik rumah seperti perkiraannya. Dan tetangganya itu berterima kasih karena sudah membekuk maling itu. Padahal dia juga maling, maling celana dalam. Bedanya, lelaki itu sudah dan dia baru akan mencuri.

Karena sangat emosi, tetangganya tersebut membangunkan tetangga lainnya, tak heran, maling itu habis dipukuli massa, nah, waktu pemilik rumah asik mengadili maling itu, dia mengambil satu celana dalam si gadis. Beberapa saat kemudian Pak RT datang, dan menenangkan massa, untung saja si maling belum mampus.

Liaskun baru saja melangkah keluar rumah, ada suara tertawa, “Hahaha, gila.” Liaskun malu, tetapi ketika teringat janji kepada sang istri, malu tak dipedulikannya lagi. Dia terus melangkah, melangkah mengelilingi kota. Memang tambah banyak orang yang tertawa kepadanya, “Hahaha, gendeng.” Tetapi tak dipedulikannya, di kepalanya hanya ada: membahagiakan istri.
***
Besoknya, ada seseorang yang membeli becak Liaskun dengan harga Rp. 75 juta, aneh, tapi begitulah kenyataannya. Dengan uang itu, dia membangun Rental Play Station (PS) Liaskun, tanpa memakan waktu lama, banyak orang bermain PS di rentalnya. Ramai sekali.

Liaskun mendadak kaya.

Istrinya mengaku sangat bahagia menikah dengannya. Sikapnya menunjukkan kalau dia tak pernah mengutuki sang suami. Liaskun senang.
***
Dunia ini memang bundar, habis siang muncullah malam, juga habis kebahagian muncullah kesedihan. Begitulah dunia, mungkin begitulah keadilan Tuhan dijalankan. Kebahagian Liaskun luntur, karena teringat mimpi yang menjadikannya kaya mendadak, tak lain adalah bisikan setan. Liaskun menceritakan semuanya kepada sang istri.

“Dasar, suami syirik.” Sang istri kembali mengutukinya, hampir setiap hari. Liaskun marah, padahal semuanya terjadi sebagian besar karena sang istri, ingin sekali mendampratnya, tetapi dia teringat janji itu.

Sementara itu usia terus menggerogoti tubuhnya.

Pada suatu malam, Liaskun bermimpi bertemu dengan entah siapa, yang kemudian berkata kepadanya, “Jika kau ingin masuk Surga, Jum’at siang pekan depan berjalanlah kaki mengelilingi kota, dan jangan lupa kau harus memakai kutang—bukan milik istri—sebagai kacamata.”***

(Surabaya, April-Mei 2010. Untuk teman saya, Lias. Di dalam mewujudkan cita-cita, ada jalan salah dan benar, pilihlah yang benar meski lebih sulit, saya siap membantu.)

Read More...

Berpisah

Berpisah

Baris baris hujan pun turun, sampai juga di bibirmu. Bersama embun
membasahi daun daun, bunga bunga, dan buah buah bisa ranum.
Baris baris hujan masih turun, menumbuhkan do'a, membasahi daun pintu dari hatimu.
Selamat tinggal. Memang, seharusnya lelaki pergi diam diam.
Tapi ada baiknya melakukannya begini. Seteguh daun gugur, menarilah aku di tengah hujan.
Hujan yang baik, tahulah dari mana harus turun. Yaitu dari matamu.

Lalu aku seka hujan itu. Pelan pelan tanganku berubah jadi sungai.


2010

Read More...

Friday, May 14, 2010

Jarak, 2

dari dalam ponsel yang sepi
berulang aku panggil namamu

bukankah suara cuma gelombang
tetapi jarak: rumit dan banyak

ingin dapat kugenggam jemarimu
agar tuntas aku menghitungnya


14 Mei 2010

Read More...

Thursday, May 13, 2010

Berdo'a

Berdo'a

Ketika tangan tengadah, jemariku membelah
lalu tumbuh ruang, sangat luas untuk apa pun. Timah timah
kursi yang raja dan perempuan perempuan jelita. Sepanjang
hidup ini, yang aku hirup hanya sepi, cuma luka. Bahkan
hurup hurup puisiku tumbang seperti ada tambang yang menariknya
dari jauh. Ini upaya selalu sia sia saja. Tapi biarlah
biarlah puisiku begitu. Seperti daun gugur
setelah gugur tariannya yang sebentar di udara
haruslah disapu. Sebab aku lihat juga orang orang
tanpa perut dan mulut. Dan pantat menempel foto foto dirinya
untuk mencari kursi, pun perempuan. Lepaskan
lepaskanlah tambang itu bagi mereka--yang percaya pada dunia
asing ini. Mereka yang akan aku tinggalkan

sebab perempuan berbulu mata lentik telah pergi
tak menungguku. Bersama kenangan masa remaja
alangkah banyak yang hilang dan tak kembali
hanya tersisa pohon tanpa daun

tak ada lagi alasan untuk menetap. Juga janjiku
pada sungai, hutan dan hujan. Kemarau terlalu panjang

dan aku harus segera berangkat, pergi jauh
menemuinya. Di sebuah tempat yang tak aku kenal.
Selamatkan aku dari sesat, dosa dan fitnah.
Semoga aku juga sampai padaNya. Amin.

Dan ruang itu masih belum penuh.
Jemari tanganku kembali menjadi sepuluh.



2010

Read More...

Tuesday, May 11, 2010

Puisi-puisi Acep Zamzam Noor

Puisi-puisi Acep Zamzam Noor


KAU PUN TAHU


Kau pun tahu, tak ada lagi cinta
Juga tak ada lagi kerinduan
Bintang-bintang yang kuburu
Semua meninggalkanku
Lampu-lampu sepanjang jalan
Padam, semua rambu seakan
Menunjuk ke arah jurang

Kau pun tahu, tak ada lagi cinta
Juga tak ada lagi nyanyian
Suara yang masih terdengar
Berasal dari kegelapan
Kata-kata yang kusemburkan
Menjadi asing dan mengancam
Seperti bunyi senapan

Kau pun tahu, tak ada lagi cinta
Juga tak ada lagi keindahan
Kota telah dipenuhi papan-papan iklan
Maklumat-maklumat ditulis orang
Dengan kasar dan tergesa-gesa
Mereka yang berteriak lantang
Tak jelas maunya apa

Kau pun tahu, tak ada lagi cinta
Juga tak ada lagi persembahan
Aku sembahyang di atas comberan
Menjalani sisa hidup tanpa keyakinan
Perempuan-perempuan yang pernah kupuja
Seperti juga para pemimpin brengsek itu –
Semuanya tak bisa dipercaya

Kau pun tahu, tak ada lagi cinta
Juga tak ada lagi yang perlu dinyatakan
Pidato dan kentut sulit dibedakan
Begitu juga memuji dan mengutuk
Mereka yang lelap tidur
Bangunnya selalu kesiangan
Padahal ingin disebut pahlawan
---
SEPOTONG SENJA


Sepotong senja kemerahan yang kauberikan padaku
Segulung mega serta segenggam kabut yang memabukan itu
Masih belum bisa kuterjemahkan sebagai puisi
Senyummu terlalu jenaka untuk seorang Rabi’ah
Dan punggungmu belum cukup bungkuk untuk tertatih
Menyusuri lorong-lorong Basrah dengan tongkat tua
Bagiku, kesepian belum cukup untuk lahirnya sebuah puisi
Sebab kita belum cukup terbakar dalam api

Berkali-kali kausebut aku Hamlet yang gila
Hanya karena keraguanku menafsirkan sorot matamu
Karena begitu lama kubutuhkan waktu untuk terus berlari
Sebelum kulumuri kanvas-kanvasku dengan airmata
Mungkin aku lebih mirip Sisifus yang terkutuk
Atau Narsisus yang mabuk? Sepotong senja yang kauberikan
Segulung mega serta segenggam kabut yang memabukan itu
Masih belum bisa kuungkapkan sebagai lukisan

Di terowongan-terowongan kota Mekkah
Aku tidak menulis apa-apa, juga tidak melukis siapa-siapa
Di gurun-gurun pasir yang garang, di bukit-bukit batu
Aku tidak meratap atau menyanyi, hanya sekedar membaca sunyi
Aku bukanlah Bilal yang nyaring mengumandangkan azan
Juga bukan Hamzah yang lantang di garis paling depan
Bukan siapa-siapa. Kepenyairan hanya berlangsung dalam hatiku
Dan aku terus berlari dengan sepotong senja yang kauberikan

Di kanal-kanal Venezia, di relung-relung jembatan yang renta
Di antara para pelancong dan penziarah, juga para pelacur dan pastor
Aku tidak pernah lupa memanggil namamu, juga tidak pernah lupa
Menyumpahimu. Kubuka sebuah peta kuno di meja restoran
Sambil membayangkan pasukan kuda berderap dari arah selatan
Lalu kanvas-kanvas kosong kugelar sepanjang trotoar, kertas-kertas
Kutempel sepanjang terowongan. Ternyata aku tidak pernah lupa
Pada rambut ikalmu, pada hijau pupus kerudungmu

Sekali waktu kau mengejekku pengecut yang saleh
Ketika aku tersentak mendengar keinginanmu pergi ke Aceh
Mengikuti jejak Tjut Njak Dien dengan sebuah lentera kecil
Apakah kau mencari sesuatu yang paling ujung, paling tepi
Paling sunyi? Tapi alis matamu terlalu indah untuk rimba-rimba
Untuk perburuan makna di tengah dahsyatnya belantara
Ah, mungkin Lhok Nga akan menyambutmu dengan rebana
Atau malah menimbunmu dengan karangan bunga

Tiba-tiba aku tersungkur di lembah Mina
Jasadku yang telanjang hanya dibalut selembar kain putih
Seperti matahari, seperti udara, seperti tenda-tenda semuanya
Memutih. Apakah domba-domba mendengar jerit suaraku yang perih
Dan memberikan darahnya untuk mengentalkan lukaku? Apakah
Unta-unta mencium bau anyir kesakitanku? Apakah bukit-bukit batu
Membaca kerinduanku dan menggelindingkan satu bongkahannya
Untuk menindihku? Apakah gurun-gurun pasir memahami serapahku?

Sepotong senja kemerahan yang kauberikan padaku
Segulung mega serta segenggam kabut yang memabukan itu
Masih belum bisa kuterjemahkan sebagai puisi
Payudaramu terlalu lunak untuk seorang Madonna
Dan bibirmu belum cukup tebal untuk selalu tersenyum
Sambil melambai-lambaikan tangan dengan sebatang cerutu
Bagiku, keindahan belum cukup untuk lahirnya sebuah puisi
Sebab kita belum cukup tenggelam dalam sepi


***
---
KETAPANG-GILIMANUK


Bermula dari ombak pasang
Yang menyediakan ruang
Bagi tubuhku
Ulakan air melahirkan kata-kata
Yang berloncatan seperti lidah api

Di paha-paha batu karang
Kata-kata bergerak dan meluap
Aku pun terdesak
Ke sudut sempit selangkanganmu
Yang gelap. Sebuah persetubuhan sunyi
Waktu yang terus menari dan menyanyi
Menciptakan ruang-ruang murni
Di balik ceruk ombak

Tubuh bugilku
Terapung
Di atas tubuhmu yang asin
Burung-burung dan deru angin selat
Menggoreskan jejak lain. Sebuah isyarat
Garis yang ditarik lurus
Dari kaki langit
Tempat cahaya menenggelamkan dirinya di air

Seperti seorang perenang
Aku pun menyelam dan mengembara
Dengan kata-kata liar tangkapanku
Sebuah kelahiran kembali
Yang perih
Kesunyian tiada tara
Perjalanan dari biru menuju jingga
Sebelum kata-kata saktiku akan tercipta
Dari derita
---
DI MALIOBORO


Di antara kereta yang beranjak ke timur
Serta jerit peluit yang masih tersisa di telinga
Udara seperti bergetar meski hujan telah lama reda
Kita berjalan ke luar meninggalkan deretan bangku itu
Dan segera nampak aspal yang mengkilat, trotoar yang bersih
Juga bentangan rel yang ujungnya menghilang ditelan gelap
Kau sedikit sempoyongan menghirup candu kata-kataku
Sedang wajahku membiru oleh kalimat-kalimat tanggung
Dari cerita pendek yang tak kunjung kauselesaikan

Di sebuah warung segalanya menjadi lebih terbuka
Seperti majalah lama. Aku mengingat kembali namamu
Mencatat alamatmu, menghitung tahi lalatmu dan membaca
Isyaratmu. Gambar kupu-kupu hijau di atas payudaramu
Membuatku paham bahwa kau memang keturunan peri
Bahwa parasmu cantik sekali. Mungkin pelipismu tak serata
Jembatan yang menyatukan patahan garis di lengkung alis mata
Namun rambutmu yang segimbal musim hujan, serimbun ucapan
Telah membuat napasku menjadi begitu tidak keruan

Kau menciumku seperti gempa bumi yang pelan dan sopan
Lalu aku membalas ciumanmu layaknya tanah kerontang
Yang diberkati hujan. Rasa tembaga kucecap dari bibirmu
Seperti asin darah yang bercampur dengan buih-buih ludah
Aku menelan semuanya bagaikan menelan setiap peristiwa
Dalam kehidupan. Tapi di sebuah warung yang terbuka
Di majalah lama yang mulai sobek halaman-halamannya
Ceritamu menjadi terlampau pendek untuk sebuah kisah cinta
Yang panjang. Untuk sebuah kota yang selalu digenangi kesedihan
---
KEPADA SEORANG PENYANYI DANGDUT


Di tengah melambungnya harga-harga
Suaramu semakin merdu saja

Di tengah membengkaknya hutang negara
Wajahmu semakin cantik saja

Di tengah ruwetnya masalah sosial, politik dan agama
Tubuhmu semakin sintal saja

Di tengah merebaknya teror dan berbagai bencana
Goyanganmu semakin heboh saja

Di tengah langkanya pemimpin yang bisa dipercaya
Kehadiranmu semakin berarti saja

Di tengah terpuruknya kehormatan bangsa
Hargamu semakin melambung saja

Read More...

Puisi-puisi Acep Zamzam Noor

Puisi-puisi Acep Zamzam Noor


KAU PUN TAHU


Kau pun tahu, tak ada lagi cinta
Juga tak ada lagi kerinduan
Bintang-bintang yang kuburu
Semua meninggalkanku
Lampu-lampu sepanjang jalan
Padam, semua rambu seakan
Menunjuk ke arah jurang

Kau pun tahu, tak ada lagi cinta
Juga tak ada lagi nyanyian
Suara yang masih terdengar
Berasal dari kegelapan
Kata-kata yang kusemburkan
Menjadi asing dan mengancam
Seperti bunyi senapan

Kau pun tahu, tak ada lagi cinta
Juga tak ada lagi keindahan
Kota telah dipenuhi papan-papan iklan
Maklumat-maklumat ditulis orang
Dengan kasar dan tergesa-gesa
Mereka yang berteriak lantang
Tak jelas maunya apa

Kau pun tahu, tak ada lagi cinta
Juga tak ada lagi persembahan
Aku sembahyang di atas comberan
Menjalani sisa hidup tanpa keyakinan
Perempuan-perempuan yang pernah kupuja
Seperti juga para pemimpin brengsek itu –
Semuanya tak bisa dipercaya

Kau pun tahu, tak ada lagi cinta
Juga tak ada lagi yang perlu dinyatakan
Pidato dan kentut sulit dibedakan
Begitu juga memuji dan mengutuk
Mereka yang lelap tidur
Bangunnya selalu kesiangan
Padahal ingin disebut pahlawan
---
SEPOTONG SENJA


Sepotong senja kemerahan yang kauberikan padaku
Segulung mega serta segenggam kabut yang memabukan itu
Masih belum bisa kuterjemahkan sebagai puisi
Senyummu terlalu jenaka untuk seorang Rabi’ah
Dan punggungmu belum cukup bungkuk untuk tertatih
Menyusuri lorong-lorong Basrah dengan tongkat tua
Bagiku, kesepian belum cukup untuk lahirnya sebuah puisi
Sebab kita belum cukup terbakar dalam api

Berkali-kali kausebut aku Hamlet yang gila
Hanya karena keraguanku menafsirkan sorot matamu
Karena begitu lama kubutuhkan waktu untuk terus berlari
Sebelum kulumuri kanvas-kanvasku dengan airmata
Mungkin aku lebih mirip Sisifus yang terkutuk
Atau Narsisus yang mabuk? Sepotong senja yang kauberikan
Segulung mega serta segenggam kabut yang memabukan itu
Masih belum bisa kuungkapkan sebagai lukisan

Di terowongan-terowongan kota Mekkah
Aku tidak menulis apa-apa, juga tidak melukis siapa-siapa
Di gurun-gurun pasir yang garang, di bukit-bukit batu
Aku tidak meratap atau menyanyi, hanya sekedar membaca sunyi
Aku bukanlah Bilal yang nyaring mengumandangkan azan
Juga bukan Hamzah yang lantang di garis paling depan
Bukan siapa-siapa. Kepenyairan hanya berlangsung dalam hatiku
Dan aku terus berlari dengan sepotong senja yang kauberikan

Di kanal-kanal Venezia, di relung-relung jembatan yang renta
Di antara para pelancong dan penziarah, juga para pelacur dan pastor
Aku tidak pernah lupa memanggil namamu, juga tidak pernah lupa
Menyumpahimu. Kubuka sebuah peta kuno di meja restoran
Sambil membayangkan pasukan kuda berderap dari arah selatan
Lalu kanvas-kanvas kosong kugelar sepanjang trotoar, kertas-kertas
Kutempel sepanjang terowongan. Ternyata aku tidak pernah lupa
Pada rambut ikalmu, pada hijau pupus kerudungmu

Sekali waktu kau mengejekku pengecut yang saleh
Ketika aku tersentak mendengar keinginanmu pergi ke Aceh
Mengikuti jejak Tjut Njak Dien dengan sebuah lentera kecil
Apakah kau mencari sesuatu yang paling ujung, paling tepi
Paling sunyi? Tapi alis matamu terlalu indah untuk rimba-rimba
Untuk perburuan makna di tengah dahsyatnya belantara
Ah, mungkin Lhok Nga akan menyambutmu dengan rebana
Atau malah menimbunmu dengan karangan bunga

Tiba-tiba aku tersungkur di lembah Mina
Jasadku yang telanjang hanya dibalut selembar kain putih
Seperti matahari, seperti udara, seperti tenda-tenda semuanya
Memutih. Apakah domba-domba mendengar jerit suaraku yang perih
Dan memberikan darahnya untuk mengentalkan lukaku? Apakah
Unta-unta mencium bau anyir kesakitanku? Apakah bukit-bukit batu
Membaca kerinduanku dan menggelindingkan satu bongkahannya
Untuk menindihku? Apakah gurun-gurun pasir memahami serapahku?

Sepotong senja kemerahan yang kauberikan padaku
Segulung mega serta segenggam kabut yang memabukan itu
Masih belum bisa kuterjemahkan sebagai puisi
Payudaramu terlalu lunak untuk seorang Madonna
Dan bibirmu belum cukup tebal untuk selalu tersenyum
Sambil melambai-lambaikan tangan dengan sebatang cerutu
Bagiku, keindahan belum cukup untuk lahirnya sebuah puisi
Sebab kita belum cukup tenggelam dalam sepi


***
---
KETAPANG-GILIMANUK


Bermula dari ombak pasang
Yang menyediakan ruang
Bagi tubuhku
Ulakan air melahirkan kata-kata
Yang berloncatan seperti lidah api

Di paha-paha batu karang
Kata-kata bergerak dan meluap
Aku pun terdesak
Ke sudut sempit selangkanganmu
Yang gelap. Sebuah persetubuhan sunyi
Waktu yang terus menari dan menyanyi
Menciptakan ruang-ruang murni
Di balik ceruk ombak

Tubuh bugilku
Terapung
Di atas tubuhmu yang asin
Burung-burung dan deru angin selat
Menggoreskan jejak lain. Sebuah isyarat
Garis yang ditarik lurus
Dari kaki langit
Tempat cahaya menenggelamkan dirinya di air

Seperti seorang perenang
Aku pun menyelam dan mengembara
Dengan kata-kata liar tangkapanku
Sebuah kelahiran kembali
Yang perih
Kesunyian tiada tara
Perjalanan dari biru menuju jingga
Sebelum kata-kata saktiku akan tercipta
Dari derita
---
DI MALIOBORO


Di antara kereta yang beranjak ke timur
Serta jerit peluit yang masih tersisa di telinga
Udara seperti bergetar meski hujan telah lama reda
Kita berjalan ke luar meninggalkan deretan bangku itu
Dan segera nampak aspal yang mengkilat, trotoar yang bersih
Juga bentangan rel yang ujungnya menghilang ditelan gelap
Kau sedikit sempoyongan menghirup candu kata-kataku
Sedang wajahku membiru oleh kalimat-kalimat tanggung
Dari cerita pendek yang tak kunjung kauselesaikan

Di sebuah warung segalanya menjadi lebih terbuka
Seperti majalah lama. Aku mengingat kembali namamu
Mencatat alamatmu, menghitung tahi lalatmu dan membaca
Isyaratmu. Gambar kupu-kupu hijau di atas payudaramu
Membuatku paham bahwa kau memang keturunan peri
Bahwa parasmu cantik sekali. Mungkin pelipismu tak serata
Jembatan yang menyatukan patahan garis di lengkung alis mata
Namun rambutmu yang segimbal musim hujan, serimbun ucapan
Telah membuat napasku menjadi begitu tidak keruan

Kau menciumku seperti gempa bumi yang pelan dan sopan
Lalu aku membalas ciumanmu layaknya tanah kerontang
Yang diberkati hujan. Rasa tembaga kucecap dari bibirmu
Seperti asin darah yang bercampur dengan buih-buih ludah
Aku menelan semuanya bagaikan menelan setiap peristiwa
Dalam kehidupan. Tapi di sebuah warung yang terbuka
Di majalah lama yang mulai sobek halaman-halamannya
Ceritamu menjadi terlampau pendek untuk sebuah kisah cinta
Yang panjang. Untuk sebuah kota yang selalu digenangi kesedihan
---
KEPADA SEORANG PENYANYI DANGDUT


Di tengah melambungnya harga-harga
Suaramu semakin merdu saja

Di tengah membengkaknya hutang negara
Wajahmu semakin cantik saja

Di tengah ruwetnya masalah sosial, politik dan agama
Tubuhmu semakin sintal saja

Di tengah merebaknya teror dan berbagai bencana
Goyanganmu semakin heboh saja

Di tengah langkanya pemimpin yang bisa dipercaya
Kehadiranmu semakin berarti saja

Di tengah terpuruknya kehormatan bangsa
Hargamu semakin melambung saja

Read More...