mencoba saja

Monday, January 18, 2010

Pemikiran Modern dalam Islam

Pemikiran Modern dalam Islam

PENDAHULUAN

Kita telah belajar banyak mengenai sejarah islam, yang tentunya telah mengisahkan perjalanan perkembangan agama islam yang turun naik, pasang surut gelombang kemajuan dan kemunduran islam. Kini umat islam tengah memikirkan kembali  bagaimana cara memajukan dirinya. Pembaharuan terjadi hampir diseluruh negara islam, terutama Negara-negara yang pernah dijajah oleh kekuatan barat, seperti Turki, India, Mesir. Pembaharuan tersebut hingga sekarang masih terus berlanjut untuk mencapai tujuannya yang diinginkan. Dan hasilnya telah dipublikasikan baik dalam bentuk artikel, buku, dakwah maupun dengan lisan.

Dari keadaan demikian itu, muncullah suatu bidang studi pembaharuan dalam islam dan untuk mengkaji  berbagai upaya pembaharuan berikut pemikiran, tokoh-tokoh, strategi dan keberhasilannya, disini kami mencoba sedikit mengulas mengenai ‘Model Penelitian Pemikiran Modern Dalam Islam’.


PEMBAHASAN

1.      Pengertian Pembaharuan Islam

Di sebagian umat Islam tradisional hingga saat ini tampak ada perasaan masih belum mau menerima apa yang dimaksud dengan pembaharuan islam. Hal ini disebabkan karena mereka memandang bahwa pembaharuan Islam adalah membuang ajaran Islam yang lama diganti dengan ajaran Islam baru, padahal ajaran Islam yang laam itu berdasarkan pada hasil ijtihad para ulama besar yang dalam ilmunya, taat beribadah dan unggul kepribadiaannya. Sedangkan ulama yang ada sekarang adalah kebalikannya.

Persepsi demikian hingga kini tampak dipegang terus oleh umat Islam tradisional, tanpa mau melakukan dialog atau diskusi dengan para tokoh pembaharu dalam Islam, sehingga muncullah istilah kaum modernis dan kaum tradisionalis.

Pembaharuan Islam sebenarnya bukan sebagimana yang dieprsepsikan oleh sementara kaum tradisioanlis di atas. Pembaharuan Islam  adalah upaya-upaya untuk menyesuaikan paham keagamaan Islam dengan perkembangan baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Selain itu pembaharuan Islam dapat pula berarti mengubah keadaan umat agar mengikuti ajaran yang terdapat didalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah. [1]

Selain itu pembaharuan dalam Islam dapat pula berarti mengubah keadaan umat agarmengikuti ajaran yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah. Hal ini perlu dilakukan, karena terjadi kesenjangan antara yang dikehendaki al_qur’an dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat. Al-Qur’an misalnya mendorong umatnya agar menguasai pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan modern serta teknologi secara seimbang, hidup bersatu, rukun dan damai sebagai suatu keluarga besar. Dengan demikian, maka pembaharuan Islam mengandung maksud mengembalikan sikap dan pandangan hidup umat agar sejalan dengan petunjuk Al-Qur’an dan Al-Sunnah.

 

2.      MODEL PENELITIAN PEMIKIRAN MODERN DALAM ISLAM

Telah banyak hasil penelitian yang dilakukan para ahli yang mengambil tema disekitar pemikiran modern dalam islam. Di antaranya hasil penelitian yang dilakukan oleh Deliar Noer, dan H.A.R Gibb. Sebagai bahan perbandingan bagi mereka yang berminat melakukan penelitian di bidang pemikiran modern dalam islam ini ada baikna kita kemukakan model penelitian dari kedua peneliti tersebut.

a)      Model Penelitian Deliar Noer

Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, adalah sulah satu karangan delian Noer yang dilihat dari judulnya bersifat deskriptif analitis, yaitu penelitian yang mencoba mendiskripsikan gerakan modern Islam di Indonesia yang terjadi pada tahun 1900-1942. penelitian tersebut antara lain memuat latar belakang pemikiran, permasalahan yang ingin dipecahkan, metode dan pendekatan serta analisis yang digunakan.

Diantara pemikiran yang melatar belakangi penelitian tersebut adalah adanya asumsi bahwa perkembangan yang terjadi pada akhir periode 1900-1942 merupakan tahun pergantian penguasa di Indonesia dari tangan Belanda ke tangan Jepang. Tetapi pemikiran, gerakan dan pengembangan yang umumnya bersangkutan dengan gerakan modern Islam di negeri kita ini tidak berhenti dengan pergantian ini. Malah lebih lagi dari pada di masa permulaan ia tumbuh, gerakan modern Islam it uterus saja berlanjut, bukan saja pada masa Jepang, melainkan juga sesudah kita merdeka, hingga kini. Dalam rangka ini maka mudah terlihat analogi yang dihadapi pada masa merdeka dengan yang dihadapi di zaman jajahan Belanda dahulu. Dan dalam rangka ini pula berkembang pemikiran, cara pendekatan, serta pemecahan permasalahan yang bersamaan atau berlainan antara dua masa itu, yaitu antara masa merdeka dengan masa penjajahan Belanda.

Dengan latar belakang yang berisi asumsi tersebut itulah kelihatannya Deliar noer ingin mengetahui tentang pemikiran, pendekatan dan pemecahan masalah bagaimanakah yang dilakukan umat Islam pada periode tersebut. Hal yang demikian perlu dilakukan mengingat pemikiran pembaharuan ini mungkin masih tetap relevan untuk digunakan pada masa-masa setelah kemerdekaan.[2]

Berdasarkan latar belakang pemikiran diatas, maka permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana corak dan objek pembahruan pemikiran yang dilakukan gerakan modern Islam yang dilakukan gerakan modern Islam di  Indonesia pada masa setelah kemerdekaan. Untuk mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan untuk penelitian tersebut Deliar Noer menggunakan bahan-bahan yang didapat dari hasil wawancara dengan tokoh-tokoh yang berkompeten dalam bidangnya. Dan juga dengan pendekatan histories sosiologis, yang dengannya dihasilkan pembahasan menurut peristiwa secra kronologis dapat dibuktikan keberadaannya dalam sejarah, dan dengan pendekatan sosiologis dihasilkan deskripsi yang menjelaskan berbagai peristiwa yang antara satu bagian dengan bagian lainnya saling berkaitan.

Melalui metode dan pendekatan tersebut dihasilkan informasi yang komprehensif mengenai asal-usul dan pertumbuhan gerakan modern Isalm dalm bidang pendidikan, social, politik.  Asal-usul dan pertumbuhan gerakan modern Islam dalm bidang politik meliputi Sarekat Islam, partaipartasi Islam, Reaksi Belanda, reaksi kalangan kebangsaan, reaksi kalangan tradisi dan reaksi kalangan nasionalis yang netral agama.

Dalam kesimpulannya itu, Deliar Noer menyimpulkan bahwa gerakan pembaharu Islam di Indonesia mulai berakar pada pergantian abad yang lalu. Berkembang dari masa ke masa dalam waktu empat puluh tahun, pada tahun 1940 gerakan ini telah menghujam dalam tanah air. Mengenai perkembangan dan sifat gerakan modern Islam di Indonesia. Deliar Noer menyimpulkan bahwa sifat dan kecenderungan gerakan ini dibentuk oleh pimpinan organisasi serta lingkungan tempat organisasi itu bergerak.

Berdasarkan uraian diatas, terlihat jelas bahwa Deliar Noer telah memberikan model penelitian yang memenuhi persyaratan sebagai penelitian sejarah, yang dalam hal ini sejarah gerakan modern Islam di Indonesia tahun 1900-1942, dengan kesimpulan yang secra akademis dapat dipertanggung jawabkan validitasnya. Penelitian tersebut walaupun tidak secara eksplisit mengemukakan latar belakang pemikiran, permasalahan, tujuan, metode dan pendekatan serta kerangka analisis yang digunakan dalam penelitian telah tertampung dalam penelitian yang dilakukan Deliar Noer.

b)      Model Penelitian H.A.R Gibb

Penelitian mengenai pemikiran modern dalam Islam pernah pula dilakukan oleh H.A.R. Gib, maha guru pada univesitas Oxford. Hasil penelitiannya berjudul Modern trends in Islam yang diterjemahkan oleh L.E Hakim dengan judul aliran-aliran modern dalam Islam dan diterbitkan oleh Tintamas-Jakarta pada tahun 1945.

Penelitian Gibb tentang gerakan modern dalam islma kelihatannya bertolak dari tesisnya yang mengatakan bahwa Islam adalah suatu agama yang hidup dan vital dalam menyampaikan dakwah kepada hati, pikiran, dan perasaan dari berpuluh-puluh, malah beratus-ratus miliun manusia, memberikan kepadanya suatu pedoman supaya hidup jujur, sungguh-sungguh dan takwa.[3] Pada bagian lain Gibb mengatakan, bahwa agama Islam dan para penganutnya merupakan satu susunan yang sama, masing-masing membentuk dan memberikan reaksi di antara satu sama lainnya selama Islam itu tetaptinggal sebagai satu organisme yang hidup dan ajaran-ajarannya memberikan kepuasan bagi perasaan keagamaan pengikut-pengikutnya.

Penelitian H.A.R Gibb adalh bersifat eksploratif deskriptif, yaitu penelitian yang mencoba mendiskripsikan secara mendalam suatu objek denagn menggunakan data-data yang terdapat dalam kajian pustaka, sedang pendekatan yang digunakan bersifat filosofis histories, yaitu penelitian yang tekannanya ditujukan untuk mengemukakan nilai-nilai universal dan mendasar dari suatu ajaran atau objek yang diteliti, seta didukung oleh data-data histories yang dapat dipercaya.

Dari penelitian itu Gibb mengemukakan tentang dasar-dasar alam pikiran Islam, ketegangan dalam Islam, dasar-dasar modernisme, agama kaum modern, hokum dan masyarakat serta Islam di dunia.

Ketika berbicara tentang dasar-dasar alam pikiran Islam. Gibb mengatakan, bahwa Al-Qur’an adalah suatu kitab yang berisi perintah-perintah, yang didakwahkan oleh Muhammad selama lebih kurang 20 tahun dari akhir hidupnya mengenai pelajaran agama dan dasar-dasar susila atau bukti-bukti keterangan terhadap mereka yang ingkar, tafsir dari kejadian-kejadian yang sedang  berlaku, dan beberapa peraturan mengenai soal-soal social dan hokum.

Selanjutnya, ketiak berbicara tentang dasar-dasar modernisme, Gibb mengatakan bahwa modernisme menimbulkan satu pergolakan pikiran yang amat hebat pengaruhnya dikalangan mereka yang dangkal ilmu pengetahuannya.[4]

Dari uraian tersebut, terlihat bahwa model penelitian gerakan modern dalam Islam yang dilakukan Gibb bersifat penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang sepenuhnya menggunakan bahan-bahan yang terdapat dalam sumber-sumber tertulis, khususnya buku-buku yang dihasilkan para penulis sebelumnya. Dan pendekatan yang digunakan dalam penelitiaanya itu adalah pendekatan filosofis histories, yaitu penelitian yang menekankan pada upaya untuk menarik nilai-nilai universal yang didasrkan pada informasi yang terdapat dalam kiatb suci dan didukung oleh kebenaran sejarah.

 

Kesimpulan

Pengertian pembaharu Islam adalah, upaya-upaya untuk menyesuaikan paham keagamaan Islam dengan perkembangan baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern selain itu mengubah keadaan umat agar mengikuti ajaran yang terdapat didalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah.

Model Penelitian Pemikiran Modern dalam Islam diantaranya adalah

Model Penelitian Deliar Noer, deskriptif analitis, yaitu penelitian yang mencoba mendiskripsikan gerakan modern Islam di Indonesia

Model Penelitian H.A.R Gibb, penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang sepenuhnya menggunakan bahan-bahan yang terdapat dalam sumber-sumber tertulis, khususnya buku-buku yang dihasilkan para penulis sebelumnya.

 



[1] Prof. dr. h. Abudin Nata, M.A Metodologi Studi Islam. PT. raja Grafindo Persada, Jakarta

[2] Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, (Jakarta:LP2ES, 1980) hal.xiii-vix

[3] H.A.R Gibb, Aliran-aliran Moden Dalm Islam(terj) L.E Hakim, (Jakarta:Tintamas, 1954), hlm.x

[4] Prof. dr. h. Abudin Nata, M.A Metodologi Studi Islam. PT. raja Grafindo Persada, Jakarta. Hlm 389




No comments:

Post a Comment